14
Ending Setyo Winarni dan Sri Harmini 2011:1 menjelaskan bahwa untuk memahami Matematika membutuhkan pemikiran yang kritis dan juga
diperlukan penguasaan konsep yang baik sehingga dapat memahami dan mengungkapkan kembali masalah, merencanakan penyelesaiannya, membuat
langkah-langkah penyelesaikan dan melakukan dugaan dari informasi yang tidak lengkap dalam menyelesaikan masalah yang dipelajari. Dalam berpikir
kritis ini dapat menggunakan penalaran induktif dan deduktif. Penalaran induktif adalah penalaran yang bersifat generalisasi dari hal khusus ke umum
sedangkan penalaran deduktif adalah penalaran yang bersifat generalisasi dari hal umum ke khusus.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemikiran yang
lebih kritis untuk memahami materinya. Sehingga guru harus mampu menguasai materi yang diajarkan sehingga tidak salah dalam mengajar. Guru
harus mampu mengkondisikan kelas agar siswa lebih senang dalam belajar Matematika.
c. Pembelajaran Bidang Datar
J. Tombokan dan Selpius Kandou 2014: 153 menjelaskan bahwa bangun datar atau bangun dua dimensi adalah kurva tertutup sederhana yang
terletak pada bidang.
15
d.
Tujuan Pengajaran Matematika
Muchtar A. Karim, dkk 1996:11 mengemukakan tujuan umum dan tujuan khusus pengajaran Matematika. Tujuan umumnya yaitu menata nalar
atau cara berpikir, pembentukan sikap, dan ketrampilan siswa untuk menerapkan matemaatika. Sedangkan tujuan khusus di SD adalah 1 suatu
alat yang dapat mengembangkan ketrampilan berhitung dengan menggunakan bilangan, 2 menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dipindahkan, 3
sebagai bekal dalam mengembangkan pembelajaran Matematika di sekolah lebih lanjut, 4 membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin.
Jadi, pengajaran Matematika di SD sangat penting dilakukan karena merupakan dasar dari pembentukan karakter, dan melatih cara berpikir siswa
yang kritis.
e. Teori Belajar dalam Proses Belajar Matematika
1. Ruseffendi 1992:109 mengemukakan Teori belajar menurut Bruner
mengatakan bahwa belajar Matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang
termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan.
2.
Muchtar A. Karim, dkk 1996:18-26 menjelaskan beberapa teori yaitu
a. Teori belajar Wiliam Brownell yang dikenal dengan nama meaning
theory yaitu teori yang dimana siswa dalam memahami konsep Matematika menggunakan benda-benda kongkret dan dilakukan secara
terus-menerus untuk waktu yang lama.
16
b. Teori belajar Zoltan P. Dienes yang meyaakini bahwa siswa akan
dapat memahami penuh konsep Matematika jika menggunakan berbagai sajian atau representasi. Karena siswa akan lebih memahami
materi yang diajarkan jika diajarkan secara berulang-ulang. c.
Teori belajar Richard Skemp yang meyakini bahwa agar belajar menjadi berguna bagi siswa, maka sifat-sifat umum dari pengalaman
harus dipadukan untuk membentuk suatu struktur konsep tual atau skema.
d. Teori belajar Robert M. Gagne yang meyakini bahwa belajar dapat
ditingkatkan jika untuk menuntaskan tugas-tugas yang lebih luas harus sudah jelas mendefinisi dan urutannya.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran Matematika guru harus merancang pembelajaran yang baik. Guru
harus menggunkan media pemeblajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan seperti dalam teori belajar William Brownell, siswa dalam memahami
konsep Matematika harus menggunakan benda-benda kongkret dan dilakukan secara terus-menerus sehingga adanya interaksi yang aktif antara guru dan siswa.
Materi yang diajarkan juga mudah dipahami oleh siswa, suasana belajarpun menyenangkan dan hasil belajar siswapun memuaskan.
17
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil belajar
Nana Sudjana 2013:22 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Sedangkan Purwanto 2009:49 berpendapat bahwa hasil belajar adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang
dilakukan oleh usaha pendidikan. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
sebuah pembelajaran guru dapat mengetahui kemampuan siswa dan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa seperti yang
jelaskan oleh Nana Sudjana. Hasil yang didapatkan dari siswa dapat diukur dan dapat kembangkan oleh guru.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin n’ merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arief S. Sadiman, dkk 2014:6 mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Hujair AH Sanaky 2013 : 4-5 menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah berbagai