Tahap Perencanaan Hasil Penelitian.

46 Berdasarkan data tersebut, setelah dilakukan tindakan kelas dengan penggunaan media kongkret pada siklus pertama, diketahui bahwa dari 38 siswa kelas III SDN Karanggondang sebagai subyek penelitian, 8 siswa 21,05 tuntas dan 30 siswa78,95 belum tuntas. Mengacu pada data yang diperoleh pada Siklus I tindakan kelas dengan penggunaan media kongkret menunjukan hasil yang cukup signifikan terjadi peningkatan pembelajaran Geometri sederhana pada siswa kelas III SDN Karanggondang, dari kondisi awal 5,26 siswa yang tuntas meningkat menjadi 21,05 atau terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas yang tadinya 7,12 menjadi 7,26. Dari hasil yang diperoleh tersebut dirasa belum cukup memuaskan karena masih ada siswa yang belum tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal yaitu 75 dan belum mencapai kriteria nilai rata-rata kelas yaitu 75.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat, maupun sesudah implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh pewawancara sebagai kolaborator peneliti, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus pertama berada pada rentang ’baik’. Dikatakan demikan karena dari 5 item yang ditanyakan, semua terpenuhi atau sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan menggunakan 47 media kongkret suasana belajar menyenangkan, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan guru lebih mudah dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Hasil ini tentu sudah baik dari batas keberhasilan yaitu pada rentang ’cukup’Oleh karena itu, tetapi hasil belajar siswa yang dicapai belum memenuhi kriteria maka peneliti melakukan persiapan pada tindakan siklus kedua dengan lebih baik lagi.

4. Tahap Refleksi

Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah dilakukan, menguraikan informasi, mengkaji secara mendalam kekurangan dan kelebihan tindakan tersebut. Dalam tahap refleksi, peneliti dan guru melakukan evaluasi proses pembelajaran Matematika meteri geometri yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman materi siswa dengan penggunaan media kongkret. Sehingga dalam penelitian tindakan kelas siklus I belum dikatakan berhasil. Selain itu, dalam tindakan siklus I masih terdapat kendala-kendala yang dialami siswa selama proses pembelajaran Mateematika. Berdasarkan hasil obsevasi, kendala-kendala yang dialami siswa yaitu: 1 beberapa siswa belum sepenuhnya paham dengan materi. Misalnya masih ada siswa yang kebingungan saat mengerjakan soal evaluasi. Guru menginstruksikan siswa untuk mengerjakan soal, siswa tersebut masih bertanya tentang cara