Tahap Observasi dan Evaluasi Tahap Perencanaan

50 a. Peneliti bersama guru menyamakan persepsi dan diskusi untuk merumuskan tindakan yang akan dilakukan pada siklus kedua. b. Peneliti bersama guru sepakat akan menciptakan suasana pembelajaran yang santai, menyenangkan namun terkendali. c. Guru dan peneliti sepakat untuk menggunakan metode diskusi dan Tanya jawab dalam tindakan siklus 2. d. Peneliti dan guru membuat 50isbandi pembelajaran dan perangkat pembelajaran serta menyiapkan 50isbanding penelitian, mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, pedoman wawancara, soal tes dan lembar jawaban.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru mempersiapkan ruang dan mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran dimulai. Guru menjelaskan materi bangun datar. Siswa dan guru saling Tanya jawab kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menunjukan sifat dari bangun datar dari sebuah lembar kertas dan juga mencoba menggambar contoh bangun ruang dipapan tulis. Selanjutnya siswa dan guru bersama-menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama. 51 Tes siklus II diberikan setelah semua kegiatan tersebut dilalui untuk mengukur hasil belajar siswa siklus II. Sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu mempertahankan konsistensi dan meningkatkan semangat belajar baik disekolah ataupun dirumah.

A. Nilai Test

Untuk mengukur prestasi belajar siswa kelas III SDN Karanggondang dilakukan dengan memberikan tes siklus 2. Adapun Tabulasi data setelah siklus 2 kompetensi Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang , secara ringkas disajikan pada tabel sebagai berikut: 52 Tabel 6. Nilai Tes Siklus 2 Kompetensi Mengidentifikasi berbagai bangun ruang sederhana menurut sifat atau unsurnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang Siswa Kelas III SD Negeri Karanggondang No. Siswa Nilai Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 70 70 70 Tidak Tuntas 2 70 70 90 Tuntas 3 70 70 40 Tidak Tuntas 4 70 70 80 Tuntas 5 70 70 90 Tuntas 6 73 70 80 Tuntas 7 70 80 70 Tidak Tuntas 8 72 70 80 Tuntas 9 75 80 80 Tuntas 10 70 70 80 Tuntas 11 70 70 80 Tuntas 12 70 70 60 Tidak Tuntas 13 70 70 90 Tuntas 14 70 70 80 Tuntas 15 70 70 90 Tuntas 16 70 70 90 Tuntas 17 70 70 80 Tuntas 18 70 70 60 Tidak Tuntas 19 70 80 80 Tuntas 20 76 70 80 Tuntas 21 72 90 70 Tidak Tuntas 22 70 70 80 Tuntas 23 72 70 90 Tuntas 24 70 70 90 Tuntas 25 70 70 80 Tuntas 26 70 70 80 Tuntas 27 70 70 90 Tuntas 28 70 70 80 Tuntas 29 70 80 80 Tuntas 30 70 70 80 Tuntas 31 70 80 70 Tidak Tuntas 32 90 80 80 Tuntas 33 73 80 90 Tuntas 34 70 70 80 Tuntas 35 70 70 80 Tuntas 36 72 70 80 Tuntas 37 70 80 80 Tuntas 38 70 70 90 Tuntas 53 Adapun ketuntasan kompetensi mengidentifikasi bangun ruang sederhana menurut sifat dan menghitung luas persegi dan persegi panjang setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus II, secara visual disajikan pada grafik berikut ini: Gambar 4. Ketuntasan Kompetensi setelah siklus II Mengidentifikasi bangun ruang sederhana menurut sifatnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SDN Karanggondang Berdasarkan tabel dan histogram di atas setelah dilakukan tindakan kelas dengan penggunaan media kongkret pada siklus kedua, diketahui bahwa dari 38 siswa kelas III SDN Karanggondang sebagai subjek penelitian, ada 31 siswa 81,58 yang sudah tuntas dalam kompetensi mengidentifikasi berbagai bangun ruang sederhana menurut sifatnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang. 5 10 15 20 25 30 35 40 Pra Siklus Siklus I Siklus II tuntas tidak tuntas 54 Mengacu pada analisis data pada Siklus II tindakan kelas dengan penggunaan media kongkret pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat peningkatan yang signifikan kompetensi mengidentifikasi berbagai bangun ruang sederhana menurut sifatnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang SD Negeri Karanggondang, dari kondisi awal 5,26 siswa yang tuntas dan pada siklus I ada 21,5 siswa yang tuntas dan pada akhir siklus II ini 81,58 siswa tuntas dan nilai rata-rata kelas meningkat dari pra siklus yaitu 7,12 ke siklus I menjadi 7,26 dan pada siklus II menjadi 7,95 dalam kompetensi mengidentifikasi bangun ruang sederhana menurut sifatnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang. Hasil tersebut sudah mencapai target yang diharapkan yakni 31 siswa 81,58 tuntas dan nilai rata-rata yang dicapai 7,95 dalam pembelajaran Matematika kompetensi mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhanan menurut sifatnya dan menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media kongkret.

3. Tahap Observasi

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pewawancara sebagai kolaborator peneliti, pada siklus II ini menunjukkan kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil wawancara pada siswa dan guru yaitu suasana belajar menyenangkan, siswa lebih aktif dan guru lebih mudah menyampaikan materi dengan menggunakan media kongkret.