41
Ketuntasan dalam belajar matematika sebelum tindakan kelas, secara visual disajikan pada grafik berikut:
Gambar 2 Kentuntasan Kompetensi Pra Tindakan
Siswa Kelas III SDN Karanggondang
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 38 siswa kelas III SDN Karanggondang sebagai subyek penelitian, hanya 2 siswa 5,26 yang tuntas
dan 36 siswa 94,73 belum tuntas dalam pembelajaran Matematika. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa 94,73 belum tuntas. Nilai rata-rata
kelas mencapai 7,12 belum mencapai kriteria yang ditentukan yaitu 75. Berdasarkan kesepakatan dengan guru yang bersangkutan, penelitian dilakukan
sesuai dengan jam pelajaran matematika kelas III.
5 10
15 20
25 30
35 40
Pra Siklus Tuntas
Tidak Tuntas
42
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan tanggal 28 April 2015. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini mencakup empat tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan. Setelah peneliti melakukan observasi terhadap kondisi
pembelajaran Matematika siswa kelas III SDN Karanggondang, peneliti bekerja sama dengan kolaborator untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Penyebab terjadi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran Matematika telah teridentifikasi, yaitu siswa mengalami kesulitan dalam beberapa hal
diantaranya: dalam memahami materi, mengajukan pertanyaan tentang hal yang belum dipahami, dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Dengan
melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di kelas, peneliti bersama guru memutuskan untuk menggunakan media Kongkrit yang ada disekitar
kelas dalam meningkatkan Hasil belajar Matematika siswa. Hasil dari perencanaan siklus I, yaitu:
a Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan
kelas. Penelitian diadakan hari selasa yaitu sesuai jadwal mata pelajaran Matematika di kelas III SDN Karanggondang.