Seni Sastra Seni Musik

29

2.5.1 Seni Sastra

Seni sastra dikenal di Simalungun dalam bentuk cerita-cerita baik dongeng atau legenda, dan pantun-pantun. Masih banyak dongeng maupun legenda yang dikenal oleh masyarakat Simalungun, dan bahkan yang dipercayai dalam bentuk keyakinan. Salah satu contoh dongeng yang cukup terkenal adalah Turi-turin ni paes pakon begu. Mengingat masyarakat Simalungun dulunya menganut paham animisme, maka banyak sejarah legenda yang menceritakan di luar akal dan pikiran masyarakat sekarang. Tapi bukan hanya disebabkan oleh itu juga, melainkan melihat masyarakat Simalungun yang menghargai tradisi dan kebudayaan yang berlaku dalam masyarakatnya. Seni berbalas pantun juga pernah berkembang di Simalungun, perkembangan kata-kata perumpamaan, pepatah-pepatah, hutinta teka-teki dan lain-lain. Kesenian ini biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan juga digunakan dalam kepentingan adat, seperti pantun yang diungkapkan dalam acara makkioi daboru 14 14 Makkioi daboru merupakan tradisi Simalungun yang dilakukan untuk memberi ulos kepada perempuan yang menikah dengan membalutnya di bagian punggungnya. yang menyampaikan pesan sesuatu dalam bentuk pantun dengan menyampaikan kiasan dahulu kemudian makna sebenarnya. Kesenian yang dtunjukkan dalam bentuk pelafalan bahasa merupakan hal yang umum dalam masyarakat Simalungun melihat bagaimana pentingnya tradisi yang digunakan dalam masyarakat tersebut. Universitas Sumatera Utara 30

2.5.2 Seni Musik

Masyarakat Simalungun memiliki dua jenis musik yaitu musik vokalseni suara inggou dan musik instrumental gual. Musik vokal inggou ada dua jenis yaitu musik vokal solo dan musik vokal berkelompok. Musik vokal solo disebut dengan doding sedangkan musik vokal kelompok disebut ilah. Seperti yang diungkapkan dalam tesis Setia Dermawan Purba bahwa ada berbagai jenis nyanyian Simalungun diantaranya taur-taur dan simanggei, ilah, doding-doding, urdo-urdo,tihta, yangis, tangis-tangis, manalunda, orlei dan mandogei. Musik instrumental gual yang tedapat di Simalungun juga terbagi atas dua yaitu ensambel gonrang dan instrumen tunggal solo instrument. Adapun gonrang Simalungun terbagi dua yaitu gonrang sipitu-pitu dan gonrang sidua-dua. Gonrang sipitu-pitu adalah ensambel yang menggunakan tujuh buah gendang masing-masing memiliki ukuran yang berbeda, satu buah sarune, dua buah ogung danmongmongan. Sedangkan gonrang sidua-dua adalah ensambel yang terdiri dua buah gendang, satu buah sarune, dua buah ogung danmongmongan.Ada juga beberapa instrumen musik tradisional Simalungun yang dimainkan secara tunggal, antara lain sordam, saligung, sulim, tulila, sarunei buluh, sarunei bolon, arbab, hodong,hodong, garantung dan sitalasayak. Alat musik ini ansambel atau solo instrument ada yang digunakan untuk upacara-upacara adat ataupun untuk menghibur diri sendiri. Instrumen musik dalam tradisi masyarakat Simalungun sangat penting karena perannya yang selalu digunakan dalam setiap upacara-upacara yang diadakan. Setiap alat musik baik itu yang dimainkan secara ansambel maupun yang dimainkan secara tunggal Universitas Sumatera Utara 31 memiliki fungsi dan peranan masing-masing dalam upacara-upacara seperti upacara adat, upacara ritual, ataupun acara hiburan semata.

2.5.3 Seni Tari