47
3.3.1 Jalan Pertunjukan Toping-toping dalam Pesta Rondang Bittang
Toping-toping dalam pesta rondang bittang dipertunjukkan dengan cara memperlombakan kesenian ini untuk memicu semangat masyarakat Simalungun.
Dalam pertunjukan toping-toping pada pesta rondang bittang di mana pertunjukan tersebut dilakukan secara bergilir mengingat pertunjukan ini disajikan dalam
bentuk kompetisi. Setiap kelompok penarinya sudah memiliki nomor urut yang sudah ditentukan oleh panitia untuk mempertunjukkan tariannya di panggung
yang sudah disediakan. Pertunjukan toping-toping dalam pesta rondang bittang di Saribudolok
dilakukan pada sore hari di hari kedua mengingat padatnya jadwal lain yang akan dilaksanakan. Panggung yang sudah disediakan oleh panitia pesta rondangbittang
juga tersedia seperangkat ensambel gonrang sipitu-pitu yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan toping-toping. Dan di atas panggung juga sudah lengkap
dengan tiga orang juri yang akan menilai pertunjukan di setiap kelompoknya. Pada saat dimulainya pertunjukan, penari toping-toping terlebih dahulu
mempersiapkan diri di bawah panggung sambil menunggu pertunjukan partangis- tangis. Pertunjukan partangis-tangis merupakan pertunjukan utama yang
dilakukan untuk mendatangkan pertunjukan penari toping-toping. Jadi konsepnya adalah seteelah pertunjukan partangis-tangis maka dilakukanlah pertunjukan
toping-toping, dengan kata lain pertunjukan toping-toping ditampilkan karena pertunjukan partangis-tangis disajikan. Partangis-tangistersebut pada umumnya
seorang perempuan. Partangis-tangis akan menangisi sebuah patung yang
Universitas Sumatera Utara
48
dianggap sebagai mayat suaminya yang telah meninggal sehingga akan menunjukkan rasa duka terhadap partangis-tangis. Sedangkan penari toping-
toping menunggu tanda bunyi musik yang dimainkan di bawah panggung untuk memulai pertunjukannya.
Adanya tanda yang diberikan oleh pemain musik melalui bunyi permainan sarune menjadi tanda pembuka masuknya penari toping-toping. Pertunjukan
toping-toping diawali dengan masuknya para penari di dalam panggung sementara musik dimainkan, partangis-tangis juga belum menyelesaikan pertunjukannya.
Penari yang pertama kali menaiki panggung adalah penari huda-huda yang selanjutnya diikuti oleh kedua penari toping-toping lainnya. Jadi pada saat itu ada
tiga pertunjukan yaitu pertunjukan partangis-tangis, pertunjukan toping-toping, dan pertunjukan ensambel gonrang sipitu-pitu.
Gambar: pertunjukan awal tari toping-toping
Penari huda- huda naik ke
atas panggung
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar: Pertunjukan toping-toping, musik dan partangis-tangis
Dalam iringan musik gonrang sipitu-pitu, para penari toping-toping menari mengelilingi partangis-tangis dan dengan tujuan toping-toping semula yaitu untuk
membujuk partangis-tangis. Gerakan improvisasi maupun gerakan khas Simalungun ditarikan oleh toping-toping maupun huda-huda dalam mengelilingi
partangis-tangis. Sedangkan aksi membujuk partangis-tangis dilakukan oleh ketiga penari tersebut dan pada umumnya diawali oleh bujukan atau anggukan
dari penari huda-huda dengan menundukkan kepala huda-huda ke depan wajah partangis-tangis. Kemudian seolah-olah dihiraukan oleh partangis-tangis,
datanglah penari toping-toping yang datang untuk membantu membujuk partangis-tangis. Adapun aksen yang ditunjukkan oleh penari toping-toping
adalah aksi yang akan menimbulkan canda bagi para penonton seperti penari toping-toping yang seolah-olah ikut menangis, melakukan gerakan lucu, dan juga
aksen yang menarik perhatian.
Pertunjukan musik
Pertunjukan toping-toping
Pertunjukan partangis- tangis
Universitas Sumatera Utara
50
Gambar: Penari toping-toping membuat adegan lucu Setelah pertunjukan partangis-tangis selesai, pada saat itulah penari toping-toping
kembali membujuk partangis-tangis tersebut untuk tidak bersedih lagi. Di sinilah peran penting penari toping-toping yaitu membujuk partangis-tangis dan
mengajaknya untuk ikut menari.
Gambar: penari toping-topingdan huda-huda membujuk partangis-tangis
Aksen penari toping-toping
yang menangis
Penari toping-toping dan huda-huda
membujuk partangis- tangis
Universitas Sumatera Utara
51
Partangis-tangis telah menyelesaikan pertunjukannya sehingga partangis-tangis tersebut ikut menari dengan penari toping-toping lainnya. Dalam selang waktu
tersebut para penari toping-toping termasuk partangis-tangis akan menari untuk memberikan aksen lucu yang menarik perhatian para juri. Dan dalam kesempatan
itu para penari mencoba meminta sumbangan kepada juri berupa uang dengan menggodanya melalui tari khas Simalungun ditambah dengan gerakan dan aksen
lucu tadi yang mengundang juri untuk menari juga.
Gambar: Aksi penari toping-toping Kegiatan para penari toping-toping dilanjutkan dengan permintaan sumbangan
kepada juri baik itu dilakukan oleh penari toping-toping, huda-huda, dan bahkan partangis-tangis. Hal itu dilakukan sambil menari-nari di atas panggung hingga
menjadi akhir pertunjukan toping-toping. Setelah itu para penari toping-toping juga partangis-tangis turun dari atas panggung.
Penari toping-toping meminta uang kepada
juri
Universitas Sumatera Utara
52
Gambar: Penari toping-toping meningalkan panggung sekaligus mengakhiri pertunjukan
3.3.2 Pendukung Pertunjukan