12
1.4.2 Teori
Teori merupakan prinsip-prinsip umum yang ditarik dari fakta-fakta dan mungkin juga dugaan untuk menerangkan sesuatu. Sebagai landasan cara
berpikir dalam membahas permasalahan penelitian ini. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat 1977:30 , bahwa pengetahuan yang
diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran umtuk memperoleh pengertian tentang teori-
teori yang bersangkutan. Teori yang digunakan akan bermanfaat bagi penelitian untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang diharapkan.
Dalam menganalisis pertunjukan toping-toping, maka penulis
menggunakan teori yang dikatakan Milton Siger dalam MSPI, 1996:164-165 juga menjelaskan bahwa pertunjukan selalu memiliki: 1 waktu pertunjukan
yang terbatas, 2 awal dan akhir, 3 acara kegiatan yang terorganisir, 4 sekelompok pemain, 5 sekelompok penonton, 6 tempat pertunjukan, dan 7
kesempatan untuk mempertunjukkannya. Edi Sediawaty 1981:48-66 juga mengemukakan bahwa suatu analisis
pertunjukan sebaiknya selalu dikaitkan dengan kondisi lingkungan di mana seni pertunjukan tersebut dilaksanakan atau didukung masyarakatnya, pergeseran-
pergeseran yang terdapat di dalam pertunjukan, dan kemungkinan yang muncul dari interaksi setiap orang penyaji dan penyaji, penyaji dan penonton diantara
variabel-variabel wilayah yang berbeda. Menurut Qurensi 1988:135-136 bahwa analisis proses pertunjukan yang mana dalam proses pertunjukan aspek
Universitas Sumatera Utara
13
yang mendasar terdiri dari ketegasan perilaku dari semua partisipan, musisi, dan penonton, yang semua berinteraksi dalam pertunjukan.
Melihat adanya tiga kelompok tari toping-toping yang akan diteliti, maka saya menggunakan teori komparatif untuk melihat persamaan maupun
perbedaan dengan melihat fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Menurut Nazir 2005:58, teori ini akan mengamati secara mendasar objek yang
diteliti dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya suatu fenomena tertentu. Maka dari itu dengan melihat aspek-aspek yang mempengaruhi objek
tersebut akan dapat membandingkan beberapa sampel yang berbeda. Sehingga dalam mengkaji pola geraknyaakan dibuat dalam bentuk pendeskripsian
terhadap tari tersebut yang akan melihat bentuk dan pola yang disajikan oleh ketiga kelompok tersebut. Begitu juga dengan properti-properti yang digunakan
oleh setiap kelompoknya. Untuk mentranskripsi musik pengiringnya, penulis menggunakan teori
Nettl 1964:98 yang memberikan dua pendekatan, yaitu: 1 menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan 2 mendeskripsikan apa yang dilihat
dan menulisnya di atas kertas dengan suatu cara penulisan tertentu. Dengan teori ini akan dapat melihat secara konseptual pertunjukan yang dibawakan oleh
ketiga kelompok tari toping-toping tersebut dengan musik pengiringnya masing- masing. Mengingat musik yang dibawakan mempengaruhi suasana pertunjukan
yang sedang berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
14
1.5Metode Penelitian
Untuk memperoleh data secara sistematis, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data
dengan menggambarkan ataupun memaparkan secara detail berupa ungkapan- ungkapan, suatu data ataupun suatu tingkah laku masyarakat. Di dalamnya juga
dilihat penyajian tari toping-toping untuk melihat karakteristik dari tari tersebut. Data yang diperoleh berdasarkan dari sumber data yang tepat melalui kata-kata
dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen ataupun bahan lainnya, sumber data tertulis, foto, dan rekaman.
Dalam mengumpulkan data-data yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab segala permasalahan yang ada, Nettl 1963:62-64 menawarkan dua
kerja lapangan yaitu field work dan desk work. Dalam penelitian lapangan saya berinteraksi langsung dengan penyaji tari toping-toping. Kegiatan ini dilakukan
dengan melihat dan mengamati pertunjukan tari tersebut.
1.5.1 Studi Kepustakaan