Analisis Tari Analisis Pertunjukan Toping-Toping oleh Tiga Kelompok Toping-Toping pada Pesta Rondang Bittang ke XVIII di Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun

70 enggang yang digerakkan dengan benang dari balik baju penari tersebut. Properti penari yaitu lengkap dengan seragam pemusik juga menggunakan gotong yang menjadi simbol sebagai pemusik. seragam, dan hanya pemain sarune yang mengenakan gotong. yang jadi warna khas Simalunugn menutupi badan pemain huda-huda seperti yang lainnya. Adapun topeng pada kelompok ini terbuatdari plastik dengan warna merah tua. Pemusik menggunakan pakaian yang seragam lengkap dengan gotongnya. Ritual hal ini merupakan sebuah persyaratan dalam pertunjukan tari toping-toping pra- penyajiannya dengan menunjukkan aspek religius yang terkandung di dalamnya Tidak ada ritual khusus yang digunakan untuk acara hiburan seperti di pesta rondang bittang. Tidak ada ritual yang digunakan pada saat menampilkan tari ini. Tidak ada ritual yang digunakan dalam menampilkan tari tradisi toping- toping.

4.3 Analisis Tari

Pada pertunjukan tari toping-toping dapat dilihat beberapa gerakan yang menjadi khas dari tari tersebut. Adapun beberapa gerakan tersebut telah penulis analisis melalui gerak yang ditampilkan yang pada umumnya ada dan sering muncul dalam pertunjukan tersebut. Universitas Sumatera Utara 71 Berikut pembagian gerakan yang ditampilkan tari toping-toping dalam pesta rondang bittang di Saribu Dolok. a. Mangondok, gerakan ini ditunjukkan oleh penari toping-toping dengan menekukkan lutut kakinya dengan gerakan naik dan turun. b. Manerser, gerakan ini ditunjukkan oleh penari toping-toping dalam menari untuk menghibur partangis-tangis. Gerakan ini dilakukan dengan menginjitkan ujung telapak kai bagian jari-jari dan menggerakkan pangkal telapak kaki ke kiri dan ke kanan sekaligus mangondok mengikut i irama musik. Universitas Sumatera Utara 72 c. Lakkah sitolu-tolu, gerakan ini ditunjukkan oleh penari huda-huda pada saat berjalan mengelilingi partangis-tangis. Gerakan ini dilakukan dengan melangkah sebanyak tiga kali yang dimulai dari langkah kaki kiri dengan memberikan aksen gerak langkahpada langkah ketiga. d. Marsombah, gerakan ini ditunjukkan oleh penari toping-toping wanita. Gerakan ini dilakukan dengan merapatkan kedua telapak tangan menjadi satu kemudian menggerakkannya pada bagian kepala dengan tidak melewati batas kepala. Universitas Sumatera Utara 73 e. Mangembas, gerakan ini ditunjukkan oleh penari toping-toping dalam kebanyakan pertunjukannya. Khusus bagi toping-toping pria, gerakan telapak tangan di bawah kepala ukurannya sejajar dengan telinga, gerakannya bebas ke segala arah, satu di bagian atas, satu lagi di bagian bawah atau tangan dua-duanya sejajar ketika badan membungkuk atau sesudah dan sebelum menyembah. Sedangkan untuk toping-toping wanita, gelakan salah satu telapak tangannya berada dekat di dada tengah sedangkan yang satunya lagi di bawah bergerak ke depan-belakang atau ke samping kiri-kanan dan kadang nanik-turun atau langsung naik ke atas mendekati dada untuk menggantikan tangannya yang sebelumnya di atas. f. Dihar, gerakan ini ditunjukkan oleh penari toping-toping yang digunakan untuk candaan untuk penonton. Gerakan ini dilakukan dengan gerakan silat atau bela diri. Universitas Sumatera Utara 74 g. Gerak bebas, gerakan ini ditunjukkan oleh semua penari tersebut di mana adanya gerakan improvisasi agar pertunjukan tersebut tidak monoton dan ini digunakan untuk hiburan canda saja.

4.4 Analisis Musik