Price Earning Ratio PER Price to Book Value Ratio PBV

b. Saham dengan kapitalisasi kecil. c. Saham dengan rasio PE yang kecil. d. Pengembalian tinggi yang tidak normal di bulan Januari. e. Pengembalian tinggi yang tidak normal bagi saham-saham pada peringkat 1 dalam value line. Pada penelitian-penelitian lain menunjukkan adanya pengembalian rendah yang tidak normal pada hari Senin dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Keberadaan anomali pasar ini memberikan peluang bagi para investor untuk memperoleh tambahan pengembalian saham.

C. Jenis-jenis Rasio Penilaian Saham

Rasio penilaian merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap. Hal ini disebabkan rasio-rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian Weston dan Copeland,1999:235-236. Menurut Weston dan Copeland 1999, ada dua jenis rasio yang digunakan dalam penilaian saham, yaitu:

1. Price Earning Ratio PER

Selain mengunakan arus kas atau arus dividen dalam menghitung nilai fundamental atau nilai intrinsik saham, alternatif yang lain adalah menggunakan nilai laba perusahaan earning. Salah satu pendekatan yang paling populer adalah pendekatan Price Earning Ratio PER atau disebut juga pendekatan earnings multiplier. Price Earning Ratio menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. Rasio ini menunjukkan berapa Universitas Sumatera Utara besar investor menilai harga saham terhadap kelipatan earnings Jogiyanto, 2003:104. Nilai PER adalah 5, maka hal ini menunjukkan bahwa harga saham merupakan kelipatan dari lima kali earnings perusahaan. Jadi, untuk mendapatkan Rp1,- earning perusahaan, investor harus membayar Rp5,- Tandelilin, 2001:191. Misalkan earnings yang digunakan adalah earnings tahunan, maka nilai PER sebesar 5 menunjukkan lama investasi saham akan kembali selama 5 tahun.

2. Price to Book Value Ratio PBV

Price to Book Value Ratio PBV dikenal juga dengan istilah Market to Book Value. Rasio ini juga merupakan rasio penilaian yang penting. Salah satu artinya adalah menunjukkan bahwa pasar keuangan juga berkaitan erat dengan manajemen perusahaan dan organisasi dari perusahaan yang berjalan going concern. Dalam beberapa pengertian lain, nilai buku merupakan biaya historis dari aktiva fisik perusahaan. Suatu perusahaan yang sehat dengan manajemen dan organisasi yang kuat serta berfungsi secara efisien akan memilliki nilai pasar yang lebih tinggi daripada nilai bukunya atau sama dengan nilai bukunya Weston dan Copeland, 1999:236. D. Model Penilaian Saham dengan Price to Book Value Rasio Price to Book Value PBV adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham harga pasar yang diperdagangkan berada di atas overvalued, wajar, atau di bawah undervalued nilai buku saham tersebut. Universitas Sumatera Utara Model penilaian suatu saham menyatakan bahwa nilai intrinsik suatu saham adalah nilai sekarang dari penjumlahan arus kas yang diterima pemegang saham di masa datang. Arus kas tersebut didiskontokan dengan menggunakan tingkat biaya modal cost of capital yang mencerminkan tingkat resiko saham yang bersangkutan. Bagi pemegang saham, arus kas yang diterima adalah dalam bentuk dividen. Jadi, nilai intrinsik saham menunjukkan nilai sekarang dari seluruh dividen yang akan dibayar perusahaan di masa datang. Besarnya dividen yang akan dibayar perusahaan sangat tergantung pada prospek pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakinbesar pula jumlah dividen yang akan dibayar oleh perusahaan. Jika perusahaan mengalami laju pertumbuhan konstan, maka nilai intrinsik dapat dinyatakan dengan persamaan berikut Bodie, Kane dan Marcus, 2005: V g r Div − 1 = Keterangan: V Div = nilai intriinsik saham pada priode 0 1 r = tingkat biaya modal = dividen yang akan dibayarkan pada priode 1 g = tingkat pertumbuhan konstan Karena dividen dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari nilai buku perusahaan book value BV dengan ROE Return on Equity dan DPR Dividend Payout Ratio, maka persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara V g r g DPR ROE BV − + 1 = Kedua sisi persamaan dibagi BV PBV = dan diasumsikan bahwa nilai intrinsik saham sama dengan harga saham, maka persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut: g r g DPR ROE − + 1 ROE didasarkan pada laba yang diharapkan pada periode berikutnya, persamaan dapat disederhanakan menjadi: PBV = g r DPR ROE − Rasio PBV tergantung pada tiga hal, yaitu: ROE yang mencerminkan profitabilitas perusahaan, DPR yang mencerminkan kebijakan dividen dan pertumbuhan perusahaan yang mencerminkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 29

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Jakarta

Bursa efek pasar modal yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta BEJ yang juga dikenal dengan nama asingnya Jakarta Stock Exchange JSX. Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen preferred stock, saham biasa common stock, hak rights, dan obligasi konvertibel convertible bonds. Saham biasa mendominasi volume transaksi di BEJ. Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek Surabaya BES atau Surabaya Stock Exchange SSX. Sekuritas yang terdaftar di BEJ juga diperdagangkan di BES.

B. Perkembangan Bursa Efek Jakarta

Era pasar modal di Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:

1. Periode Pertama 1912-1942; Zaman Belanda

Pada tanggal 14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belanda “Vereniging voor Effectenhandel’. Pasar modal di Surabaya mendapat giliran dibuka pada tanggal 1 Januari 1925 dan disusul di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Karena masih dalam jaman penjajahan Belanda dan pasar-pasar modal ini juga didirikan oleh Belanda, mayoritas saham yang diperdagangkan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitability, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Market to Book Value Ratio, Corporate Tax, Sales Growth, dan Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

3 68 128

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

2 85 88

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 60 97

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE BOOK VALUE (PBV) KELOMPOK PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005 - 2007

0 0 15