Sejarah Bursa Efek Jakarta Profil Perusahaan

29

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Bursa Efek Jakarta

Bursa efek pasar modal yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta BEJ yang juga dikenal dengan nama asingnya Jakarta Stock Exchange JSX. Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen preferred stock, saham biasa common stock, hak rights, dan obligasi konvertibel convertible bonds. Saham biasa mendominasi volume transaksi di BEJ. Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek Surabaya BES atau Surabaya Stock Exchange SSX. Sekuritas yang terdaftar di BEJ juga diperdagangkan di BES.

B. Perkembangan Bursa Efek Jakarta

Era pasar modal di Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:

1. Periode Pertama 1912-1942; Zaman Belanda

Pada tanggal 14 Desember 1912, suatu asosiasi 13 broker dibentuk di Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belanda “Vereniging voor Effectenhandel’. Pasar modal di Surabaya mendapat giliran dibuka pada tanggal 1 Januari 1925 dan disusul di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Karena masih dalam jaman penjajahan Belanda dan pasar-pasar modal ini juga didirikan oleh Belanda, mayoritas saham yang diperdagangkan Universitas Sumatera Utara merupakan saham perusahaan Belanda dan afiliasinya tergabung dalam Dutch East Indies Trading Agencies. Pasar-pasar modal ini beroperasi sampai kedatangan Jepang di Indonesia tahun 1942.

2. Periode Kedua 1952-1960; Periode Orde Lama

Tanggal 1 September 1951 dikeluarkan Undang-undang Darurat No. 12 yang kemudian dijadikan Undang-undang No. 151952 tentang pasar modal. Juga melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 289737U.U. tanggal 1 November 1951, Bursa Efek Jakarta BEJ akhirnya dibuka kembali pada tanggal 3 Juni 1952. Tujuan dibukanya kembali bursa ini untuk menampung obligasi pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahun sebelumnya. Tujuan yang lain adalah untuk mencegah saham-saham perusahaan Belanda yang diperdagangkan di pasar modal di Jakarta lari ke luar negeri. Kepengurusan bursa efek diserahkan ke perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek PPUE yang terdiri dari tiga bank dengan Bank Indonesia sebagai anggota kehormatan. Bursa efek ini berkembang dengan cukup baik walaupun surat berharga yang diperdagangkan umumnya adalah obligasi oleh perusahaan Belanda dan obligasi pemerintah Indonesia lewat Bank Pembangunan Indonesia. Penjualan obligasi semakin meningkat dengan dikeluarkan pemerintah melalui Bank Industri Negara tahun 1954, 1955 dan 1956. Sengketa antara pemerintah RI dengan Belanda mengenai Irian Barat, semua bisnis Belanda dinasionalkan melalui Undang-undang Nasionalisasi No. 86 tahun 1958. Sengketa ini mengakibatkan larinya Universitas Sumatera Utara modal Belanda dari Indonesia. Akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas- sekuritas perusahaan Belanda sudah tidak diperdagangkan lagi di BEJ sehingga aktivitasnya semakin menurun.

3. Periode Ketiga 1977-1988; Periode Orde Baru

Bursa Efek Jakarta kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai hasil Keputusan Presiden No.52 tahun 1976. keputausan ini menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM dan PT Danareksa. Presiden Soeharto meresmikan kembali BEJ pada tanggal 10 Agustus 1977. PT Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang tercatat di BEJ. Penerbitan saham perdana pada tanggal 6 Juni 1977. Pencatatan pertama kali di bursa tanggal 10 Agustus 1977, sebanyak 178.750 lembar saham ditawarkan dengan harga Rp 10.000,- per lembar. Periode ini juga disebut dengan periode tidur yang panjang karena sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja. Kurang menariknya pasar modal pada periode ini dari segi investor disebabkan tidak dikenakan pajak atas bunga deposito, sedangkan penerimaan dividen dikenakan pajak penghasilan sebesar 15.

4. Periode Keempat 1988-1995; Periode Bangun dari Tidur Panjang

BEJ dikatakan dalam keadaan tidur panjang selama 11 tahun. Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988. Sebelum tahun 1988, hanya terdapat 24 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, dari 1988-1990, jumlah perusahaan yang Universitas Sumatera Utara terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127 perusahaan. Sampai tahun 1996, jumlah perusahaan yang tedaftar menjadi 238. Pada saat ini, Initial Pulic Offering IPO menjadi peristiwa nasional.

5. Periode Kelima 1995; Periode Otomatisasi

Peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika sebelumnya di lantai bursa terlihat dua deret antrian, sebuah untuk antrian beli dan yang lain untuk antrian jual yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas. Semua kegiatan taransaksi dicatat di papan tulis, maka setelah otomatisasi yang terlihat di lantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker. Sistem otomatisasi yang diterapka n di BEJ diberi nama Jakarta Automated Trading System JATS. JATS mulai dioperasikan pada hari Senin tanggal 22 Mei 1995.

6. Periode Keenam Agustus 1997; Krisis Moneter

Pada bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda negara-negara Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Singapura. Krisis moneter yang terjadi ini dimulai dari penurunan nilai mata uang-mata uang negara-negara Asia tersebut relatif terhadap dolar Amerika. Penurunan nilai mata uang ini disebabkan karena spekulasi dari pedagang-pedagang valas, kurang percaya masyarakat terhadap nilai mata uang negaranya sendiri dan kurang kuat pondasi perekonomian. BI mencegah permintaan dolar Amerika yang berlebihan yang mengakibatkan nilai dolar meningkat dan nilai rupiah menurun, dengan Universitas Sumatera Utara cara menaikkan Suku Bunga Indonesia SBI. Peningkatan suku bunga deposito yang tinggi suku bunga deposito dari 25-50, pemilik modal akan menanamkan modal di deposito untuk mengurangi permintaan dolar. Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Investor tidak lagi tertarik menanamkan dananya di pasar modal karena total return yang diterima lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan dari bunga deposito. Oleh sebab itu, harga-harga saham di pasar modal mengalami penurunan yang drastis. Indeks Saham Gabungan sejak bulan Agustus sampai akhir tahun 1997 selalu menurun. Periode ini dapat juga dikatakan sebagai periode ujian terberat yang dialami oleh pasar modal Indonesia. Pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas perdagangannya lewat transaksi investor asing. Pada tanggal 3 September 1997 pemerintah tidak memberlakukan lagi pembatasan 49 pemilikan asing. Ini berarti bahwa mulai tanggal tersebut, investor asing boleh memiliki saham-saham yang jumlahnya tidak tebatas. Peraturan pemerintah ini kelihatannya belum membawa hasil yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa sampai akhir September 1997, jumlah pemilikan asing hanya mencapai 27 Jurnal Pasar Modal, September 1997. Kemerosotan pasar saham ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan IHSG yang turun tajam. IHSG pada tanggal 8 Juli 1997 tercatat sebesar 750,83 poin dan turun sekitar 194,14 poin 25,86 menjadi 546,69 poin di akhir bulan 30 September 1997. Universitas Sumatera Utara

C. Profil Perusahaan

Jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan 31 Desember 2005 berjumlah 342 emiten. Berdasarkan metode Purposive Sampling, maka jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 emiten. Profil masing-masing emiten secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Profil Perusahaan No Kode Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing Status Jenis Usaha 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 03-Oct-88 09-Dec-97 PMDN Perkebunan 2 AHAP Asuransi Harta Aman Tbk 28-May-82 14-Sep-02 PMDN Asuransi 3 AKRA AKR Corporindo Tbk 28-Nov-97 03-Jan-94 PMA Kimia 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 07-Oct-71 08-Nov-95 PMA Kaca 5 ANTM Aneka Tambang Tbk 05-Jul-68 27-Nov-97 BUMN Pertambangan 6 AQUA Aqua Golden Missisipi Tbk 23-Dec-73 01-Mar-90 PMDN Minuman 7 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk 22-Feb-93 15-Aug-01 PMDN Keramik 8 ASBI Asuransi Bintang Tbk 17-Mar-55 29-Nov-89 PMDN Asuransi 9 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk 01-Apr-82 15-Dec-89 PMDN Asuransi 10 ASII Astra International Tbk 20-Feb-57 04-Apr-90 PMDN Otomotif 11 ASRM Asuransi Ramayana Tbk 06-Aug-56 19-Mar-90 PMDN Asuransi 12 AUTO Astra Otoparts Tbk 20-Sep-91 15-Jun-98 PMDN Otomotif 13 BATA Sepatu Bata Tbk 15-Oct-31 24-Mar-85 PMA Alas Kaki 14 BBCA Bank Central Asia Tbk 10-Oct-55 31-May-00 PMDN Perbankan 15 BBIA Bank UOB Buana Tbk 01-Nov-56 28-Jul-00 PMDN Perbankan 16 BBNI Bank Negara Indonesia 11-Jan-01 25-Nov-96 BUMN Perbankan 17 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11-Jan-01 06-Dec-89 PMDN Perbankan 18 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 12-Mar-81 26-Mar-90 PMDN Transportasi 19 BSWD Bank Swadesi TBk 28-Sep-68 01-Mar-02 PMDN Perbankan 20 CENT Centrin Online Tbk 11-Feb-87 01-Nov-01 PMDN Komputer 21 CTRS Ciputra Surya Tbk 01-Mar-89 15-Jan-99 PMDN Properti 22 DLTA Delta Djakarta Tbk 15-Jun-70 30-Jan-89 PMDN Minuman 23 EKAD Ekadharma Internasional Tbk 02-Nov-81 14-Jul-90 PMDN Kimia 24 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk 26-Oct-88 01-Aug-94 PMDN Alat Produksi 25 FAST Fast Food Indonesia Tbk 19-Jun-78 11-Mar-93 PMDN Makanan 26 GGRM Gudang Garam Tbk 30-Jun-71 27-Jul-90 PMDN Rokok 27 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk 28-Nov-88 13-Feb-95 PMDN Alat Berat 28 HITS Humpuss Intermoda TransportasiTbk 21-Dec-92 15-Dec-97 PMDN Transportasi 29 IGAR Kageo Igar Jaya Tbk 30-Oct-75 05-Nov-90 PMDN Plastik 30 INCO Inco Tbk 25-Jul-68 16-May-90 PMA Pertambangan 31 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14-Aug-90 14-Jul-94 PMA Makanan 32 INDR Indorama Syntetics Tbk 03-Apr-74 03-Jul-90 PMA Tekstil 33 ISAT Indosat Tbk 10-Nov-67 19-Oct-94 PMDN Telekomunikasi Universitas Sumatera Utara 34 KAEF Kimia Farma Tbk 16-Aug-71 04-Aug-01 BUMN Farmasi 35 LION Lion Metal Works 16-Aug-72 20-Aug-93 PMA Logam No Kode Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing Status Jenis Usaha 36 LMSH Lionmesh Prima Tbk 14-Dec-82 04-Jun-90 PMDN Logam 37 LTLS Lautan Luas Tbk 13-Jul-51 21-Jul-97 PMDN Kimia 38 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 11-Jan-86 21-Dec-92 PMDN Eceran 39 MYOR Mayora Indah Tbk 17-Feb-77 04-Jul-90 PMDN Makanan 40 PANS Panin Sekuritas Tbk 14-Oct-70 23-Jul-81 PMDN Efek 41 PBRX Pan Brothers Tex Tbk 21-Aug-80 16-Aug-90 PMDN Tekstil 42 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 05-Nov-83 15-Jun-92 PMDN Perhotelan 43 PNSE Pudjiadi Sons Estate Tbk 17-Dec-70 01-May-90 PMDN Perhotelan 44 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 16-Aug-58 20-May-91 PMDN Asuransi 45 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 15-Dec-80 23-Dec-02 BUMN Pertambangan 46 PTRO Petrosea Tbk 11-Jan-01 21-May-90 PMA Konstruksi 47 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk 14-Dec-83 24-Jul-96 PMDN Eceran 48 SMDR Samudera Indonesia Tbk 13-Nov-64 05-Jul-99 PMDN Transportasi 49 SMGR Semen Gresik Persero Tbk 25-Mar-53 08-Jul-91 BUMN Semen 50 SMRA Summarecon Agung Tbk 26-Nov-75 07-May-90 PMDN Properti 51 SMSM Selamat Sempurna Tbk 19-Jan-76 09-Sep-96 PMDN Otomotif 52 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 22-Nov-73 15-Feb-00 PMDN Makanan 53 TCID Mandom Indonesia Tbk 05-Nov-69 30-Oct-93 PMA Kosmetik 54 TINS Timah Tbk 01-Aug-76 19-Oct-95 BUMN Pertambangan 55 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 11-Jan-01 14-Nov-95 BUMN Telekomunikasi 56 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 11-Jul-77 30-Oct-90 PMA Porselen 57 TRST Trias Sentosa Tbk 23-Oct-79 02-Jul-90 PMDN Plastik 58 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 20-May-70 17-Jun-94 PMDN Farmasi 59 TURI Tunas Ridean Tbk 24-Jul-80 16-May-95 PMDN Eceran 60 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk 11-Jan-01 06-Nov-89 PMA Kimia Sumber: www.e-bursa.com diolah Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode di mana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif. Hasil estimasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif Price to Book Value Tabel 4.1

Price to Book Value Periode 2003-2005 No Kode Emiten 2003 2004 2005 Rata-rata 1 AALI 1.7548 2.3592 2.9412 2.3517 2 AHAP 1.5854 1.2234 1.2981 1.3689 3 AKRA 0.3974 0.8351 0.9481 0.7269 4 AMFG 0.9990 0.9049 1.2017 1.0352 5 ANTM 2.0588 1.3279 2.2513 1.8793 6 AQUA 2.3237 1.7823 2.0459 2.0506 7 ARNA 2.0922 1.8323 1.5263 1.8169 8 ASBI 0.3745 0.4917 0.5081 0.4581 9 ASDM 0.4323 0.5296 0.4380 0.4666 10 ASII 1.7224 2.3576 2.0218 2.0339 11 ASRM 0.5499 0.6523 0.6807 0.6277 12 AUTO 0.9798 1.0571 1.3195 1.1188 13 BATA 1.1570 1.0421 1.0692 1.0894 14 BBCA 1.5993 2.6028 2.6174 2.2732 15 BBIA 1.6129 2.1429 2.5000 2.0853 16 BBNI 1.4477 1.4527 1.2008 1.3670 17 BDMN 1.4423 2.7242 2.6943 2.2869 18 BLTA 1.9120 1.7413 2.1532 1.9355 19 BSWD 1.0987 1.1834 1.1507 1.1443 20 CENT 1.3492 1.1069 0.6618 1.0393 21 CTRS 0.8526 1.7171 0.8842 1.1513 22 DLTA 0.4263 0.6571 1.4187 0.8340 23 EKAD 0.8535 1.0251 1.3878 1.0888 24 EPMT 2.1143 2.1825 2.2388 2.1785 25 FAST 2.4866 2.4083 2.3483 2.4144 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitability, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Market to Book Value Ratio, Corporate Tax, Sales Growth, dan Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

3 68 128

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

2 85 88

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 60 97

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE BOOK VALUE (PBV) KELOMPOK PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005 - 2007

0 0 15