Periode Ketiga 1977-1988; Periode Orde Baru Periode Keempat 1988-1995; Periode Bangun dari Tidur Panjang Periode Kelima 1995; Periode Otomatisasi

modal Belanda dari Indonesia. Akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas- sekuritas perusahaan Belanda sudah tidak diperdagangkan lagi di BEJ sehingga aktivitasnya semakin menurun.

3. Periode Ketiga 1977-1988; Periode Orde Baru

Bursa Efek Jakarta kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai hasil Keputusan Presiden No.52 tahun 1976. keputausan ini menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM dan PT Danareksa. Presiden Soeharto meresmikan kembali BEJ pada tanggal 10 Agustus 1977. PT Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang tercatat di BEJ. Penerbitan saham perdana pada tanggal 6 Juni 1977. Pencatatan pertama kali di bursa tanggal 10 Agustus 1977, sebanyak 178.750 lembar saham ditawarkan dengan harga Rp 10.000,- per lembar. Periode ini juga disebut dengan periode tidur yang panjang karena sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja. Kurang menariknya pasar modal pada periode ini dari segi investor disebabkan tidak dikenakan pajak atas bunga deposito, sedangkan penerimaan dividen dikenakan pajak penghasilan sebesar 15.

4. Periode Keempat 1988-1995; Periode Bangun dari Tidur Panjang

BEJ dikatakan dalam keadaan tidur panjang selama 11 tahun. Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988. Sebelum tahun 1988, hanya terdapat 24 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, dari 1988-1990, jumlah perusahaan yang Universitas Sumatera Utara terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127 perusahaan. Sampai tahun 1996, jumlah perusahaan yang tedaftar menjadi 238. Pada saat ini, Initial Pulic Offering IPO menjadi peristiwa nasional.

5. Periode Kelima 1995; Periode Otomatisasi

Peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika sebelumnya di lantai bursa terlihat dua deret antrian, sebuah untuk antrian beli dan yang lain untuk antrian jual yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas. Semua kegiatan taransaksi dicatat di papan tulis, maka setelah otomatisasi yang terlihat di lantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker. Sistem otomatisasi yang diterapka n di BEJ diberi nama Jakarta Automated Trading System JATS. JATS mulai dioperasikan pada hari Senin tanggal 22 Mei 1995.

6. Periode Keenam Agustus 1997; Krisis Moneter

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitability, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Market to Book Value Ratio, Corporate Tax, Sales Growth, dan Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

3 68 128

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

2 85 88

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 60 97

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE BOOK VALUE (PBV) KELOMPOK PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005 - 2007

0 0 15