modal Belanda dari Indonesia. Akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas- sekuritas perusahaan Belanda sudah tidak diperdagangkan lagi di BEJ
sehingga aktivitasnya semakin menurun.
3. Periode Ketiga 1977-1988; Periode Orde Baru
Bursa Efek Jakarta kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai hasil Keputusan Presiden No.52 tahun 1976. keputausan ini
menetapkan pendirian Pasar Modal, pembentukan Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM dan PT
Danareksa. Presiden Soeharto meresmikan kembali BEJ pada tanggal 10 Agustus 1977. PT Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang
tercatat di BEJ. Penerbitan saham perdana pada tanggal 6 Juni 1977. Pencatatan pertama kali di bursa tanggal 10 Agustus 1977, sebanyak
178.750 lembar saham ditawarkan dengan harga Rp 10.000,- per lembar. Periode ini juga disebut dengan periode tidur yang panjang karena
sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja. Kurang menariknya pasar modal
pada periode ini dari segi investor disebabkan tidak dikenakan pajak atas bunga deposito, sedangkan penerimaan dividen dikenakan pajak
penghasilan sebesar 15.
4. Periode Keempat 1988-1995; Periode Bangun dari Tidur Panjang
BEJ dikatakan dalam keadaan tidur panjang selama 11 tahun. Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988. Sebelum tahun
1988, hanya terdapat 24 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, dari 1988-1990, jumlah perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127 perusahaan. Sampai tahun 1996, jumlah perusahaan yang tedaftar menjadi 238. Pada saat ini, Initial
Pulic Offering IPO menjadi peristiwa nasional.
5. Periode Kelima 1995; Periode Otomatisasi
Peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan mengotomatisasikan kegiatan
transaksi di bursa. Jika sebelumnya di lantai bursa terlihat dua deret antrian, sebuah untuk antrian beli dan yang lain untuk antrian jual yang
cukup panjang untuk masing-masing sekuritas. Semua kegiatan taransaksi dicatat di papan tulis, maka setelah otomatisasi yang terlihat di lantai bursa
adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker. Sistem otomatisasi yang diterapka n di BEJ diberi nama Jakarta
Automated Trading System JATS. JATS mulai dioperasikan pada hari Senin tanggal 22 Mei 1995.
6. Periode Keenam Agustus 1997; Krisis Moneter