1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian adalah: Apakah arus kas operasi, earning per
share, dan profitabilitas net profit margin dan
return on equityberpengaruhterhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate,
dan building construction di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas terhadap dividen kas pada
perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan property real estate dan building construction dalam mengambil keputusan pembayaran
dividen kas pada pemegang saham perusahaan. 2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan investasi sehingga investor dapat
memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan
tentang pengaruh arus kas operasi, earning per share, net profit margin dan return on equity terhadap dividen kas pada perusahaan property, real
estate, dan building constructiondi Bursa Efek Indonesia. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk
penelitian lebih lanjut oleh para calon peneliti berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu periode tertentu pada laporan keuangan sebuah
perusahaan. Laporan arus kas tidak seperti laporan keuangan lain seperti neraca, laporan laba-rugi dan laporan perubahan ekuitas. Laporan-laporan tersebut
masing-masing menyajikan kas yang terpisah-pisah dalam batasan tertentu mengenai informasi kas perusahaan selama satu periode. Misalnya neraca yang
menyajikan tentang aktiva apa yang baru dibeli atau dijual dan kewajiban apa yang yang harus dibayar atau yang telah dibayar. Laporan laba rugi menyajikan
hasil yang didapatkan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu yang dapat dipergunakan untuk kegiatan usaha. Laporan perubahan ekuitas menyajikan
tentang penggunaan kas untuk membayar dividen. Dari ketiga laporan keuangan tersebut tidak ada yang menyajikan tentang aliran kas masuk dan aliran kas keluar
periode tertentu secara khusus. Menurut Sucipto et al.2007:80, Laporan arus kas terdiri dari tiga
aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi, meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi yang digunakan untuk menentukan laba.
Universitas Sumatera Utara
2. Aktivitas investasi, meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi baik utang maupun ekuitas.
3. Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dengan pengembalian atas dan dari investasinya, serta pinjaman dari kreditor serta
pelunanasannya. Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori Brigham
dan Houston, 2012:98: 1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan
dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek. 2. Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan aset tetap.
3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk
membayar dividen, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar. 2.1.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aliran kas operasi merupakan aliran kas yang dihasilkan oleh aktivitas bisnis, penjualan barang dan jasa termasuk ke dalam aliran kas operasi Sjahrial,
2007: 22. Aktivitas operasi merupakan bagian dari laporan arus kas yang menghasilkan pendapatan atau beban dalam bidang usaha utama perusahaan
Horngren et al., 2006:149. Aliran kas operasi biasanya bernilai positif, jika bernilai negatif maka
perusahaan tersebut berada dalam masalah karena tidak cukup menghasilkan uang tunai untuk membayar biaya operasi Sjahrial, 2007:24. Arus kas operasi dapat
bernilai positif ataupun negatif. Arus kas operasi yang menunjukkan nilai positif
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa perusahaan sangat mengusahakan untuk meningkatkan operasi dalam usahanya. Jika arus kas operasi bernilai positif ada kemungkinan
perusahaan akan membagikan dividen yang cukup besar. Arus kas operasi negatif menunjukkan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan mempunyai
kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen semakin kecil.
2.1.3 Earning Per Share EPS
Laba per saham earning per share adalah besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa. Investor tertarik untuk melihat keterkaitan antara
jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan yang dimilikinya dalam suatu perusahaan, yang kemudian akan menggunakan laba per saham sebagai ukuran
dalam menetapkan akan berinvestasi atau tidak dalam sebuah perusahaan. EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Brigham dan Houston,
2012:94: Earning per Share =
Laba Bersih Saham Biasa Beredar
2.1.4 Rasio Profitabilitas
Menurut Syahyunan 2004:83 Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa
efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio Profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on
Investment, dan Return on Equity.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap volume penjualan, yang dapat dihitung dengan
rumus Syahyunan, 2004:85: Net Profit Margin =
NetProfit Sales
2.1.6 Return on Equity ROE
Menurut Brigham dan Houston 2012:149 Pengembalian atas ekuitas biasa return on commont equity-ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas
biasa, Return on Equity mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa, yang dapat dihitung dengan cara berikut:
Return on Equity = Laba Bersih
Ekuitas Biasa
2.1.7 Dividen Kas
Dividen adalah bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham. Pada umumnya dividen dibayarkan dalam
bentuk uang tunai, cara lain pembayaran dividen adalah dalam bentuk saham stock dividend Sjahrial, 2007:259. Menurut Brealey, et al.2008:44 dividen
tunai adalah pembayaran tunai oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.
2.1.8 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan apakah perusahaan akan membagikan laba yang dihasilkan perusahaan kepada pemegang saham dalam
bentuk dividen atau digunakan kembali oleh perusahaan untuk mengembangkan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap perusahaan maupun investor.
Perusahaan yang sudah mapan dengan arus kas yang stabil dan peluang pertumbuhan yang terbatas biasanya akan lebih banyak mengembalikan kas
kepada pemegang saham, sebaliknya perusahaan yang sedang tumbuh pesat dengan peluang investasi yang baik lebih memilih menginvestasikan sebagian
besar kas yang tersedia pada proyek-proyek baru dan memiliki kemungkinan lebih kecil akan membayar dividen atau membeli saham kembali Brigham dan
Houston, 2012:209.
2.1.9 Teori Kebijakan Dividen
1. Teori dividen tidak relevan Merton Miller dan Franco Modligiani MM mengemukakan bahwa kebijakan
dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan. Merton Miller dan Franco Modligiani MM menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Merton Miller dan Franco Modligiani mempunyai asumsi bahwa tidak adanya
pajak yang dibayarkan atas dividen, tidak adanya biaya transaksi yang dibayarkan atas saham yang dibeli ataupun yang dijual, dan setiap orang baik
investor maupun manajer mempunyai informasi yang sama tentang laba perusahaan di masa depan Brigham dan Houston, 2011:211. Merton Miller
dan Franco Modligiani MM juga menyatakan bahwa, berdasarkan keputusan investasi perusahaan, rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak
Universitas Sumatera Utara
memengaruhi kesejahteraan pemegang saham Horne dan Wachowicz, 2007:271.
2. Teori Bird in the Hand Myron Gordon dan John Lintner mengemukakan bahwa tingkat pengembalian
akan turun seiring dengan meningkatnya pembayaran dividen karena kepastian investor dalam menerima keuntungan modal akan turun dari keuntungan modal
yang seharusnya diperoleh dari laba ditahan dibandingkan dengan penerimaan dari pembayaran dividen Brigham dan Houston, 2011: 213.
3. Teori Perbedaan Pajak Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa ada pajak terhadap dividen
dan capital gain. Para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Hal ini dapat terlihat jika tarif pajak atas dividen
lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain Sjahrial, 2009:313. 4. Teori “Signaling Hypothesis”
Bukti empiris menyebutkan bahwa jika dividen naik maka diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya jika dividen mengalami penurunan maka
harga saham akan menurun. Modigliani dan Miller menyatakan bahwa kenaikan dividen biasanya suatu signal tanda kepada para investor bahwa
manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya jika terjadi penurunan dividen biasanya investor
meyakini adanya pertanda signal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang Sjahrial, 2009:313.
Universitas Sumatera Utara
2.1.10 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen
Faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan dividen adalah sebagai berikut Horne dan Wachowicz , 2007:278:
1. Aturan-aturan Hukum a. Aturan Penurunan Nilai Modal
Pembayaran dividen dilarang jika dapat menurunkan nilai modal. b. Aturan Insolvensi
Insolvensi jika didefinisikan secara hukum adalah kewajiban total perusahaan lebih besar dari aktivanya atau ketidakmampuan perusahaan
untuk membayar para kreditornya ketika kewajibannya jatuh tempo. Ketika kas terbatas, perusahaan dilarang mendahulukan kepentingan
pemegang saham jika hal itu menghancurkan para kreditor. c. Aturan Penahanan Laba yang Berlebihan
Aturan penahanan laba yang berlebihan ini bertujuan untuk mencegah perusahaan menahan laba demi menghindari pajak.
2. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dividen harus dianalisis
dalam kaitannya dengan distribusi probabilitas kemungkinan arus kas masa depan dan saldo arus kas.
3. Likuiditas Pertimbangan dalam pembagian dividen akan dipengaruhi oleh likuiditas
suatu perusahaan. Dividen menunjukkan arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen
Universitas Sumatera Utara
akan semakin besar. Perusahaan yang sedang bertumbuh dan menguntungkan bisa saja tidak likuid karena dananya digunakan untuk aktiva tetap dan modal kerja
permanen, biasanya perusahaan seperti ini ingin mempertahankan likuiditasnya agar dapat memberikan fleksibilitas keuangan dan perlindungan terhadap
ketidakpastian, jadi pihak manajemen enggan untuk membagikan dividen dalam jumlah besar.
4. Kemampuan untuk Meminjam Perusahaan dikatakan fleksibel secara keuangan jika memiliki kemampuan
untuk meminjam dalam waktu yang relatif singkat, yang bisa dipinjam dalam bentuk perjanjian kredit dari suatu bank. Kemampuan perusahaan untuk masuk ke
pasar modal melalui penerbitan obligasi juga merupakan fleksibilitas keuangan. Akses perusahaan akan semakin baik jika perusahaan semakin besar dan kuat.
Semakin besar fleksibelitas suatu perusahaan dalam meminjam maka akan membuat pembayaran dividen semakin besar.
5. Batasan-batasan dalam Kontrak Utang Syarat perjanjian utang adalah pelindung dalam kesepakatan obligasi atau
perjanjian pinjaman yang meliputi batasan untuk pembayaran dividen, adapun batasannya ditentukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menjaga kemampuan
perusahaan membayar utang. 6. Pengendalian
Perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah cukup besar perlu mengumpulkan modal di kemudian hari melalui penjualan saham agar dapat
membiayai berbagai peluang investasi yang menguntungkan. Untuk peristiwa
Universitas Sumatera Utara
seperti ini, pihak yang mempunyai kendali terhadap perusahaan dapat terdilusi jika pemegang saham mayoritas tidak dapat memesan saham tambahan. Biasanya
para pemegang saham ini akan menginginkan dividen yang lebih rendah dan melakukan pendanaan investasi melalui laba ditahan. Kebijakan dividen ini
mungkin tidak akan memaksimalkan kesejahteraan seluruh pemegang saham, tetapi menguntungkan bagi kepentingan bagi para pemegang saham mayoritas.
2.1.11 Prosedur Pembayaran Dividen
Prosedur pembayaran dividen adalah sebagai berikut Brigham dan Houston, 2011:227:
1. Tanggal Deklarasi, yaitu tanggal di mana direksi suatu perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mendeklarasikan dividen.
2. Tanggal pemilik tercatat, yaitu jika perusahaan menyusun daftar pemegang saham sebagai pemilik pada tanggal yang telah ditentukan saat
deklarasi, maka pemegang saham tersebut akan menerima dividen. 3. Tanggal eks-dividen, yaitu tanggal di mana hak atas dividen berjalan tidak
lagi dimiliki oleh suatu saham, biasanya dua hari kerja sebelum tanggal pemilik tercatat.
4. Tanggal pembayaran, yaitu tanggal di mana perusahaan benar-benar mengirimkan cek kepada pemilik tercatat.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu
Sandy dan Asyik 2013 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan
Otomotif”. Variabel yang digunakan adalah kebijakan dividen kas, return on assets, profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah retur on assets berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas,
sedangkan profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas.
Ilat dan Budiarso 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Cash Ratio dan Earning per Share Terhadap Cash Dividendpada Perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di BEI”. Variabel yang digunakan adalahcash dividend, cash ratio, dan earning per share, dengan variabel terikat yaitu cash dividend,
dan variabel bebas yaitu cash ratio dan earning per share. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah cash
ratio dan earning per share berpengaruh terhadap cash dividend. Ramli dan Arfan 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang diterima oleh Pemegang Saham.
Variabel yang digunakan adalah dividen kas yang diterima pemegang saham, earning per share, arus kas operasi, dan arus kas bebas, dengan variabel terikat
yaitu dividen kas yang diterima pemegang saham dan variabel bebasnya yaitu earning per share, arus kas operasi, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah earning per share, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya
berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima, sedangkan arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap dividen kas yang diterima.
Sadalia dan Khalijah 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang Memengaruhi Dividend per share pada Industri Barang Konsumsi di
Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah dividend per share, earning per share, firm size, current ratio, debt to equity ratio dan return on
assets. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah firm size dan earning per share berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dividend per share, sedangkan current ratio, debt to equity ratio, dan return on assets tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
dividend per share. Sadalia dan Saragih 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah
dividen tunai, return on equity, net profit margin, market to book value of assets MVABVA, dan property, plant and equipment to the book value of assets
PPEBVA. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah return on equity dan net profit margin
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan market to book value of assets MVABVA, dan property, plant and equipment to the book
Universitas Sumatera Utara
value of assets PPEBVA berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap dividen tunai.
Lebih jelasnya, penelitian-penelitian terdahulu tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Teknik
Analisis Hasil Penelitian
1 Sandy dan
Asyik 2013
Pengaruh Profitabilitas
dan Likuiditas
Terhadap Kebijakan
Dividen Kas pada
Perusahaan Otomotif.
Variabel Terikat: Kebijakan
Dividen Kas Variabel Bebas:
1. Return on Assets
2. Profit Margin
3. Return on Equity
4. Current Ratio
5. Quick Ratio Regresi
Linear Berganda
1. Return on Assets berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Kas.
2. Profit Margin tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Kas.
3. Return on Equity tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Kas.
4. Current Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Kas.
5. Quick Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
Kas.
2 Ilat dan
Budiarso 2011
Pengaruh Cash Ratio
dan Earning per Share
Terhadap Cash
Dividend pada
Perusahaan- Perusahaan
yang terdaftar di BEI.
Variabel Terikat: Cash Dividend
Variabel Bebas:
1. Cash Ratio
2. Earning per
Share Regresi
Linear Berganda
1. Cash Ratio berpengaruh
terhadap Cash Dividend.
2. Earning per Share berpengaruh
terhadap Cash Dividend.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Teknik
Analisis Hasil Penelitian
3 Ramli dan
Arfan 2011
Pengaruh Laba, Arus
Kas Operasi, Arus Kas
Bebas, dan Pembayaran
Dividen Kas Sebelumnya
Terhadap Dividen Kas
yang diterima oleh
Pemegang Saham.
Variabel Terikat: Dividen Kas
Variabel Bebas:
1. Earning per Share
2. Arus Kas Operasi
3. Arus Kas Bebas
4. Dividen Kas Sebelumnya
Regresi Linear
Berganda 1. Earning per Share
berpengaruh positif terhadap dividen kas
yang diterima oleh pemegang saham.
2. Arus Kas Operasi berpengaruh negatif
terhadap dividen kas yang diterima oleh
pemegang saham.
3. Arus Kas Bebas berpengaruh positif
terhadap dividen kas yang diterima oleh
pemegang saham.
4. Dividen Kas sebelumnya
berpengaruh positif terhadap dividen kas
yang diterima oleh pemegang saham.
4 Sadalia dan
Khalijah 2011
Analisis Faktor yang
Memengaruhi Dividend per
Share pada Industri
Barang Konsumsi di
Bursa Efek Indonesia.
Variabel Terikat: Dividend per
Share Variabel Bebas:
1. Firm Size 2. Earning per
Share 3. Current
Ratio 4. Debt to
Equity Ratio 5. Return on
Assets Regresi
Linier Berganda
1. Firm Size berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Dividend
per Share.
2. Earning per Share berpengaruh positif
dan signifikan terhadap terhadap
Dividend per Share.
3. Current Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Dividend per Share.
4. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap Dividend per Share.
5. Return on Assets tidak berpengaruh
signifikan terhadap Dividend per Share.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
Tahun Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Teknik
Analisis Hasil Penelitian
5 Sadalia dan
Saragih 2008
Pengaruh Profitability
dan Investment
Oppurtunity Set Terhadap
Dividen Tunai pada
Perusahaan Terbuka di
Bursa Efek Indonesia
Variabel Terikat: Dividen Tunai
Variabel Bebas:
1. Return on Equity
2. Net Profit Margin
3. Market to Book Value
of Assets 4. Property,
Plant, and Equipment
to the Book Value of
Assets Regresi
Linier Berganda
1. Return on Equity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Dividen
Tunai.
2. Net Profit
Marginberpengaruh positif dan signifikan
terhadap Dividen Tunai.
3. Market to Book
Value of Assets berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan terhadap
Dividen Tunai.
4. Property, Plant, and
Equipment to the Book Value of Assets
berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap Dividen Tunai.
2.3 Kerangka Konseptual