Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Penelitian Terdahulu

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian adalah: Apakah arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas net profit margin dan return on equityberpengaruhterhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan property real estate dan building construction dalam mengambil keputusan pembayaran dividen kas pada pemegang saham perusahaan. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan investasi sehingga investor dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh arus kas operasi, earning per share, net profit margin dan return on equity terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructiondi Bursa Efek Indonesia. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut oleh para calon peneliti berikutnya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu periode tertentu pada laporan keuangan sebuah perusahaan. Laporan arus kas tidak seperti laporan keuangan lain seperti neraca, laporan laba-rugi dan laporan perubahan ekuitas. Laporan-laporan tersebut masing-masing menyajikan kas yang terpisah-pisah dalam batasan tertentu mengenai informasi kas perusahaan selama satu periode. Misalnya neraca yang menyajikan tentang aktiva apa yang baru dibeli atau dijual dan kewajiban apa yang yang harus dibayar atau yang telah dibayar. Laporan laba rugi menyajikan hasil yang didapatkan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu yang dapat dipergunakan untuk kegiatan usaha. Laporan perubahan ekuitas menyajikan tentang penggunaan kas untuk membayar dividen. Dari ketiga laporan keuangan tersebut tidak ada yang menyajikan tentang aliran kas masuk dan aliran kas keluar periode tertentu secara khusus. Menurut Sucipto et al.2007:80, Laporan arus kas terdiri dari tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Aktivitas operasi, meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi yang digunakan untuk menentukan laba. Universitas Sumatera Utara 2. Aktivitas investasi, meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi baik utang maupun ekuitas. 3. Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dengan pengembalian atas dan dari investasinya, serta pinjaman dari kreditor serta pelunanasannya. Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori Brigham dan Houston, 2012:98: 1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek. 2. Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan aset tetap. 3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar. 2.1.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Aliran kas operasi merupakan aliran kas yang dihasilkan oleh aktivitas bisnis, penjualan barang dan jasa termasuk ke dalam aliran kas operasi Sjahrial, 2007: 22. Aktivitas operasi merupakan bagian dari laporan arus kas yang menghasilkan pendapatan atau beban dalam bidang usaha utama perusahaan Horngren et al., 2006:149. Aliran kas operasi biasanya bernilai positif, jika bernilai negatif maka perusahaan tersebut berada dalam masalah karena tidak cukup menghasilkan uang tunai untuk membayar biaya operasi Sjahrial, 2007:24. Arus kas operasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus kas operasi yang menunjukkan nilai positif Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa perusahaan sangat mengusahakan untuk meningkatkan operasi dalam usahanya. Jika arus kas operasi bernilai positif ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen yang cukup besar. Arus kas operasi negatif menunjukkan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan mempunyai kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen semakin kecil.

2.1.3 Earning Per Share EPS

Laba per saham earning per share adalah besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa. Investor tertarik untuk melihat keterkaitan antara jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan yang dimilikinya dalam suatu perusahaan, yang kemudian akan menggunakan laba per saham sebagai ukuran dalam menetapkan akan berinvestasi atau tidak dalam sebuah perusahaan. EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Brigham dan Houston, 2012:94: Earning per Share = Laba Bersih Saham Biasa Beredar

2.1.4 Rasio Profitabilitas

Menurut Syahyunan 2004:83 Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio Profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap volume penjualan, yang dapat dihitung dengan rumus Syahyunan, 2004:85: Net Profit Margin = NetProfit Sales

2.1.6 Return on Equity ROE

Menurut Brigham dan Houston 2012:149 Pengembalian atas ekuitas biasa return on commont equity-ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, Return on Equity mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa, yang dapat dihitung dengan cara berikut: Return on Equity = Laba Bersih Ekuitas Biasa

2.1.7 Dividen Kas

Dividen adalah bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham. Pada umumnya dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, cara lain pembayaran dividen adalah dalam bentuk saham stock dividend Sjahrial, 2007:259. Menurut Brealey, et al.2008:44 dividen tunai adalah pembayaran tunai oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.

2.1.8 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan apakah perusahaan akan membagikan laba yang dihasilkan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau digunakan kembali oleh perusahaan untuk mengembangkan Universitas Sumatera Utara perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap perusahaan maupun investor. Perusahaan yang sudah mapan dengan arus kas yang stabil dan peluang pertumbuhan yang terbatas biasanya akan lebih banyak mengembalikan kas kepada pemegang saham, sebaliknya perusahaan yang sedang tumbuh pesat dengan peluang investasi yang baik lebih memilih menginvestasikan sebagian besar kas yang tersedia pada proyek-proyek baru dan memiliki kemungkinan lebih kecil akan membayar dividen atau membeli saham kembali Brigham dan Houston, 2012:209.

2.1.9 Teori Kebijakan Dividen

1. Teori dividen tidak relevan Merton Miller dan Franco Modligiani MM mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan. Merton Miller dan Franco Modligiani MM menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Merton Miller dan Franco Modligiani mempunyai asumsi bahwa tidak adanya pajak yang dibayarkan atas dividen, tidak adanya biaya transaksi yang dibayarkan atas saham yang dibeli ataupun yang dijual, dan setiap orang baik investor maupun manajer mempunyai informasi yang sama tentang laba perusahaan di masa depan Brigham dan Houston, 2011:211. Merton Miller dan Franco Modligiani MM juga menyatakan bahwa, berdasarkan keputusan investasi perusahaan, rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak Universitas Sumatera Utara memengaruhi kesejahteraan pemegang saham Horne dan Wachowicz, 2007:271. 2. Teori Bird in the Hand Myron Gordon dan John Lintner mengemukakan bahwa tingkat pengembalian akan turun seiring dengan meningkatnya pembayaran dividen karena kepastian investor dalam menerima keuntungan modal akan turun dari keuntungan modal yang seharusnya diperoleh dari laba ditahan dibandingkan dengan penerimaan dari pembayaran dividen Brigham dan Houston, 2011: 213. 3. Teori Perbedaan Pajak Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa ada pajak terhadap dividen dan capital gain. Para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Hal ini dapat terlihat jika tarif pajak atas dividen lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain Sjahrial, 2009:313. 4. Teori “Signaling Hypothesis” Bukti empiris menyebutkan bahwa jika dividen naik maka diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya jika dividen mengalami penurunan maka harga saham akan menurun. Modigliani dan Miller menyatakan bahwa kenaikan dividen biasanya suatu signal tanda kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya jika terjadi penurunan dividen biasanya investor meyakini adanya pertanda signal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang Sjahrial, 2009:313. Universitas Sumatera Utara

2.1.10 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen

Faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan dividen adalah sebagai berikut Horne dan Wachowicz , 2007:278: 1. Aturan-aturan Hukum a. Aturan Penurunan Nilai Modal Pembayaran dividen dilarang jika dapat menurunkan nilai modal. b. Aturan Insolvensi Insolvensi jika didefinisikan secara hukum adalah kewajiban total perusahaan lebih besar dari aktivanya atau ketidakmampuan perusahaan untuk membayar para kreditornya ketika kewajibannya jatuh tempo. Ketika kas terbatas, perusahaan dilarang mendahulukan kepentingan pemegang saham jika hal itu menghancurkan para kreditor. c. Aturan Penahanan Laba yang Berlebihan Aturan penahanan laba yang berlebihan ini bertujuan untuk mencegah perusahaan menahan laba demi menghindari pajak. 2. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dividen harus dianalisis dalam kaitannya dengan distribusi probabilitas kemungkinan arus kas masa depan dan saldo arus kas. 3. Likuiditas Pertimbangan dalam pembagian dividen akan dipengaruhi oleh likuiditas suatu perusahaan. Dividen menunjukkan arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen Universitas Sumatera Utara akan semakin besar. Perusahaan yang sedang bertumbuh dan menguntungkan bisa saja tidak likuid karena dananya digunakan untuk aktiva tetap dan modal kerja permanen, biasanya perusahaan seperti ini ingin mempertahankan likuiditasnya agar dapat memberikan fleksibilitas keuangan dan perlindungan terhadap ketidakpastian, jadi pihak manajemen enggan untuk membagikan dividen dalam jumlah besar. 4. Kemampuan untuk Meminjam Perusahaan dikatakan fleksibel secara keuangan jika memiliki kemampuan untuk meminjam dalam waktu yang relatif singkat, yang bisa dipinjam dalam bentuk perjanjian kredit dari suatu bank. Kemampuan perusahaan untuk masuk ke pasar modal melalui penerbitan obligasi juga merupakan fleksibilitas keuangan. Akses perusahaan akan semakin baik jika perusahaan semakin besar dan kuat. Semakin besar fleksibelitas suatu perusahaan dalam meminjam maka akan membuat pembayaran dividen semakin besar. 5. Batasan-batasan dalam Kontrak Utang Syarat perjanjian utang adalah pelindung dalam kesepakatan obligasi atau perjanjian pinjaman yang meliputi batasan untuk pembayaran dividen, adapun batasannya ditentukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menjaga kemampuan perusahaan membayar utang. 6. Pengendalian Perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah cukup besar perlu mengumpulkan modal di kemudian hari melalui penjualan saham agar dapat membiayai berbagai peluang investasi yang menguntungkan. Untuk peristiwa Universitas Sumatera Utara seperti ini, pihak yang mempunyai kendali terhadap perusahaan dapat terdilusi jika pemegang saham mayoritas tidak dapat memesan saham tambahan. Biasanya para pemegang saham ini akan menginginkan dividen yang lebih rendah dan melakukan pendanaan investasi melalui laba ditahan. Kebijakan dividen ini mungkin tidak akan memaksimalkan kesejahteraan seluruh pemegang saham, tetapi menguntungkan bagi kepentingan bagi para pemegang saham mayoritas.

2.1.11 Prosedur Pembayaran Dividen

Prosedur pembayaran dividen adalah sebagai berikut Brigham dan Houston, 2011:227: 1. Tanggal Deklarasi, yaitu tanggal di mana direksi suatu perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mendeklarasikan dividen. 2. Tanggal pemilik tercatat, yaitu jika perusahaan menyusun daftar pemegang saham sebagai pemilik pada tanggal yang telah ditentukan saat deklarasi, maka pemegang saham tersebut akan menerima dividen. 3. Tanggal eks-dividen, yaitu tanggal di mana hak atas dividen berjalan tidak lagi dimiliki oleh suatu saham, biasanya dua hari kerja sebelum tanggal pemilik tercatat. 4. Tanggal pembayaran, yaitu tanggal di mana perusahaan benar-benar mengirimkan cek kepada pemilik tercatat. Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu

Sandy dan Asyik 2013 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif”. Variabel yang digunakan adalah kebijakan dividen kas, return on assets, profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah retur on assets berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas, sedangkan profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Ilat dan Budiarso 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Cash Ratio dan Earning per Share Terhadap Cash Dividendpada Perusahaan- perusahaan yang terdaftar di BEI”. Variabel yang digunakan adalahcash dividend, cash ratio, dan earning per share, dengan variabel terikat yaitu cash dividend, dan variabel bebas yaitu cash ratio dan earning per share. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah cash ratio dan earning per share berpengaruh terhadap cash dividend. Ramli dan Arfan 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang diterima oleh Pemegang Saham. Variabel yang digunakan adalah dividen kas yang diterima pemegang saham, earning per share, arus kas operasi, dan arus kas bebas, dengan variabel terikat yaitu dividen kas yang diterima pemegang saham dan variabel bebasnya yaitu earning per share, arus kas operasi, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah earning per share, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima, sedangkan arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap dividen kas yang diterima. Sadalia dan Khalijah 2011 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang Memengaruhi Dividend per share pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah dividend per share, earning per share, firm size, current ratio, debt to equity ratio dan return on assets. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah firm size dan earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share, sedangkan current ratio, debt to equity ratio, dan return on assets tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend per share. Sadalia dan Saragih 2008 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah dividen tunai, return on equity, net profit margin, market to book value of assets MVABVA, dan property, plant and equipment to the book value of assets PPEBVA. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah return on equity dan net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan market to book value of assets MVABVA, dan property, plant and equipment to the book Universitas Sumatera Utara value of assets PPEBVA berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap dividen tunai. Lebih jelasnya, penelitian-penelitian terdahulu tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1 Sandy dan Asyik 2013 Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Variabel Terikat: Kebijakan Dividen Kas Variabel Bebas: 1. Return on Assets 2. Profit Margin 3. Return on Equity 4. Current Ratio 5. Quick Ratio Regresi Linear Berganda 1. Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas. 2. Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas. 3. Return on Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas. 4. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas. 5. Quick Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas. 2 Ilat dan Budiarso 2011 Pengaruh Cash Ratio dan Earning per Share Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan- Perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel Terikat: Cash Dividend Variabel Bebas: 1. Cash Ratio 2. Earning per Share Regresi Linear Berganda 1. Cash Ratio berpengaruh terhadap Cash Dividend. 2. Earning per Share berpengaruh terhadap Cash Dividend. Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2.1 No Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 3 Ramli dan Arfan 2011 Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang diterima oleh Pemegang Saham. Variabel Terikat: Dividen Kas Variabel Bebas: 1. Earning per Share

2. Arus Kas Operasi

3. Arus Kas Bebas 4. Dividen Kas Sebelumnya Regresi Linear Berganda 1. Earning per Share berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 2. Arus Kas Operasi berpengaruh negatif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 3. Arus Kas Bebas berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 4. Dividen Kas sebelumnya berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 4 Sadalia dan Khalijah 2011 Analisis Faktor yang Memengaruhi Dividend per Share pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Variabel Terikat: Dividend per Share Variabel Bebas: 1. Firm Size 2. Earning per Share 3. Current Ratio 4. Debt to Equity Ratio 5. Return on Assets Regresi Linier Berganda 1. Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend per Share. 2. Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap Dividend per Share. 3. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share. 4. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share. 5. Return on Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share. Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2.1 No Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 5 Sadalia dan Saragih 2008 Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia Variabel Terikat: Dividen Tunai Variabel Bebas: 1. Return on Equity 2. Net Profit Margin 3. Market to Book Value of Assets 4. Property, Plant, and Equipment to the Book Value of Assets Regresi Linier Berganda 1. Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Tunai. 2. Net Profit Marginberpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Tunai. 3. Market to Book Value of Assets berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Dividen Tunai. 4. Property, Plant, and Equipment to the Book Value of Assets berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Dividen Tunai.

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Laba Per Saham, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 61 93

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Return Saham Dengan Earning Per Share Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 39 114

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

25 123 82

Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 40 143

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

PENGARUH EARNING PER SHARE, ARUS KAS OPERASI, ECONOMIC VALUE ADDED, DAN MARKET VALUE ADDED TERHADADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TAHUN 2010-2013.

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Laporan Arus Kas - Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

ABSTRAK “PENGARUH ARUS KAS OPERASI, EARNING PER SHARE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN PROPERTY REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA”

0 0 11