Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis Kategori Terpilih

7.1.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner kano disebarkan kepada 97 responden pengguna produk sandal dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano Atribut Koef. Korelasi r Tabel N Keterangan 1 0.302 0.2 97 Valid 2 0.414 0.2 97 Valid 3 0.302 0.2 97 Valid 4 0.352 0.2 97 Valid 5 0.367 0.2 97 Valid 6 0.369 0.2 97 Valid 7 0.479 0.2 97 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Nilai koefisien korelasi product moment untuk semua atribut desain berada di atas 0,2020, maka dapat disimpulkan bahwa atribut- atribut pertanyaan pada kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam variabel tersebut. Nilai reliabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,2122. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5, dengan jumlah responden 97 diperoleh nilai kritis sebesar 0.2020. Nilai r hitung r tabel, maka data dinyatakan reliabel, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner kano dapat dipercaya kebenaran datanya

7.1.2. Analisis Kategori Terpilih

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai yang diberikan oleh konsumen didapatkan kategori terpilih metode Kano. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 7.2. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut No Atribut Kategori Kano 1 Ketebalan sandal 1,5 cm M 2 Ukuran lebar tali sandal 1 cm A 3 Berat sandal 300 gr M 4 Bahan sandal terbuat dari karet M 5 Warna sandal putih O 6 Warna tali sandal merah A 7 Permukaan sandal kasar A Sumber: Hasil Pengolahan Data Pemetaan kategori kano menghasilkan 3 atribut yang berada pada kategori Attractive, 3 atribut yang berada pada kategori One dimensional, dan 3 atribut yang berada pada kategori Must be. Dengan melihat kategori Kano pada tiap atribut, perusahaan dapat melakukan prioritas pengembangan produk tersebut. Contohnya pada atribut-atribut yang masuk dalam kategori must be akan lebih baik bila tidak dikembangkan lebih lanjut dengan investasi yang tinggi. Hal ini karena atribut tersebut memang merupakan atribut yang harus ada. 15 Lebih baik pengembangan atribut dilakukan pada kategori one dimensional. Perusahaan seharusnya memenuhi kategori attractive karena akan menciptakan kemungkinan besar untuk perbedaan, yaitu membedakan produk perusahaan dengan pihak pesaing. 15 Mokh Suef. 2013.”Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Responses: a Conceptual Model”. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science Universitas Sumatera Utara

7.1.3. Analisis Kuantitatif Kano