Penentuan Jenis Orientasi Sistem Analisis Metode

1. Manusia: a. Konsumen b. Manajer Pemasaran c. Kepala Bagian Produksi d. Manager Pabrik e. Kepala Bagian Umum 2. Data : a. Kuesioner Terbuka b. Kuesioner Kano c. Kuesioner Derajat Kepentingan d. Kuesioner Karakteristik Teknis e. Kuesioner Part Kritis 3. Metode : a. Kano - Atribut produk dan Kuesioner b. QFD Fase I - Kuesioner Derajat Kepentingan - Kuesioner Karakteristik Teknis c. QFD fase II - Kuesioner Part Kritis d. DFM - Proses produksi e. Software Microsoft Visual Basic Pengolahan Data 1. Pengolahan Respon Atribut Produk - Pengujian Kuesioner Terbuka 2. Pengolahan Kano - Pengujian Kuesioner Kano 3. Pembuatan QFD Fase I - Penentuan Karakteritik Teknis 4. Pembuatan QFD Fase II - Penentuan Part Kritis 5. Perbaikan rancangan produk dengan Design For Manufacturing 6. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan SPK - Penentuan Sistem dan Ciri Sistem - Penentuan Jenis Orientasi Sistem - Pemrograman 1. Modus Atribut Desain Produk 2. Kategori Kano 3. Karakteristik Teknis yang Perlu Diperbaiki 4. Part Kritis yang Perlu Diperbaiki 5. Perbaikan rancangan produk dengan DFM 6. Efisiensi Desain INPUT TRANSFORMASI OUTPUT FEEDBACK 1. Umpan balik informasi bentuk, karakteristik, spesifikasi produk Sandal Swallow di PT. Garuda Mas Perkasa 2. Umpan balik informasi pihak manajemen di PT. Garuda Mas Perkasa Pembatas Sistem Lingkungan Gambar 6.1. Struktur Sistem pada Sistem Pendukung Keputusan di PT. XYZ

6.2. Penentuan Jenis Orientasi Sistem

14 Jenis orientasi sistem yang digunakan pada PT. Indah XYZ adalah proses oriented. Pendekatan berorientasi proses ini berdasarkan metodologinya pada 14 Suryadi, Kadarsah, dan Ali Ramdhani. 1998. Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Stuktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Universitas Sumatera Utara kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses seperti ini, maka database dapat diproses dengan merancang model dan implementasi hasilnya. Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan penggunaan kembali kode-kode proses yang ada, penilaiannya terhadap Efisiensi Rancangan Produk Sandal Swallow Tipe 05 Gambar sederhana dari pendekatan berorientasi proses ini dapat dilihat pada Gambar 6.2. Proses Data Kontrol Kendali OUTPUT INPUT Data Atribut Produk Data Respon Konsumen Data Karakteristik Teknis Data Part Kritis Data Proses Produksi Mekanisme Pendukung Sumber : Pengolahan Data Gambar 6.2. Diagram Aktifitas Pendekatan Proses Oriented BAB VII ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

7.1 Analisis Metode

Kano Universitas Sumatera Utara

7.1.1. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner kano disebarkan kepada 97 responden pengguna produk sandal dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano Atribut Koef. Korelasi r Tabel N Keterangan 1 0.302 0.2 97 Valid 2 0.414 0.2 97 Valid 3 0.302 0.2 97 Valid 4 0.352 0.2 97 Valid 5 0.367 0.2 97 Valid 6 0.369 0.2 97 Valid 7 0.479 0.2 97 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Nilai koefisien korelasi product moment untuk semua atribut desain berada di atas 0,2020, maka dapat disimpulkan bahwa atribut- atribut pertanyaan pada kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam variabel tersebut. Nilai reliabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,2122. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5, dengan jumlah responden 97 diperoleh nilai kritis sebesar 0.2020. Nilai r hitung r tabel, maka data dinyatakan reliabel, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner kano dapat dipercaya kebenaran datanya

7.1.2. Analisis Kategori Terpilih

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan nilai yang diberikan oleh konsumen didapatkan kategori terpilih metode Kano. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 7.2. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut No Atribut Kategori Kano 1 Ketebalan sandal 1,5 cm M 2 Ukuran lebar tali sandal 1 cm A 3 Berat sandal 300 gr M 4 Bahan sandal terbuat dari karet M 5 Warna sandal putih O 6 Warna tali sandal merah A 7 Permukaan sandal kasar A Sumber: Hasil Pengolahan Data Pemetaan kategori kano menghasilkan 3 atribut yang berada pada kategori Attractive, 3 atribut yang berada pada kategori One dimensional, dan 3 atribut yang berada pada kategori Must be. Dengan melihat kategori Kano pada tiap atribut, perusahaan dapat melakukan prioritas pengembangan produk tersebut. Contohnya pada atribut-atribut yang masuk dalam kategori must be akan lebih baik bila tidak dikembangkan lebih lanjut dengan investasi yang tinggi. Hal ini karena atribut tersebut memang merupakan atribut yang harus ada. 15 Lebih baik pengembangan atribut dilakukan pada kategori one dimensional. Perusahaan seharusnya memenuhi kategori attractive karena akan menciptakan kemungkinan besar untuk perbedaan, yaitu membedakan produk perusahaan dengan pihak pesaing. 15 Mokh Suef. 2013.”Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Responses: a Conceptual Model”. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science Universitas Sumatera Utara

7.1.3. Analisis Kuantitatif Kano

Tujuan analisis kuantitatif kano adalah mengkuantifikasi hubungan antara kepuasan konsumen S dengan pemenuhan keinginan konsumen CR dengan sebuah persamaan 16 . Persamaan kepuasan konsumen untuk masing-masing atribut yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 6.3 Tabel 7.3. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut No Atribut Kategori Kano s i = a fy + b Kepuasan Konsumen 1 Ketebalan sandal 1,5 cm M S 1 = -1.288 -y1 + 0.876 0.402 2 Ukuran lebar tali sandal 1 cm A S 2 = 0.411 e y2 – 0.737 0.380 3 Berat sandal 300 gr M S 3 = -1.249 -y3 + 0.389 -0.071 4 Bahan sandal terbuat dari karet M S 4 = -1.236 -y4 + 0.840 0.385 5 Warna sandal putih O S 5 = 0.926 y 5 – 0.468 0.458 6 Warna tali sandal merah A S 6 = 0.449 e y6 – 0.740 0.480 7 Permukaan sandal kasar A S 7 = 0.446 e y7 – 0.808 0.404 Sumber: Hasil Pengolahan Data Nilai persamaan yang paling tinggi terdapat pada kategori Kano attractive pada atribut “warna tali sandal merah” dan yang paling rendah terdapat pada kategori Kano must be pada atribut “berat sandal” Pendekatan analisis kuantitatif kano dalam menentukan fungsi kepuasan kepuasan konsumen menunjukkan bahwa berat sandal yang termasuk kategori Must Be memiliki tingkat kepuasan yang paling rendah yaitu -0.071 sehingga menjadi prioritas perbaikan yang diperlukan. 16 Yuhazri. 2012. How To Measure And Identify The Ultimate Improvement Required For Customer Satisfaction. Universiti Teknikal Malaysia Melaka Malaysia. Universitas Sumatera Utara

7.2. Analisis Metode

Quality Function Deployment QFD Fase I 7.2.1. Analisis Planning Matrix 17 Total tingkat kepentingan atribut perancangan produk ditunjukkan dengan nilai sales point, importance weight dan bobot perencanaan relatif dari suatu variabel terhadap variabel lainnya ditunjukkan oleh relative weight. Nilai sales point, importance weight dan normalize weight dari produk sandal dapat dilihat pada Tabel

6.4. Tabel 7.4. Nilai