Quality Function Deployment DFM Design for Manufacturing

DSS biasanya menggunakan berbagai model dan sering oleh pengguna akhir oleh suatu proses interaktif dan iteratif. DSS mendukung semua fase keputusan dan dapat memasukkan suatu komponen pengetahuan. DSS dapat digunakan oleh pengguna tunggal pada satu PC atau bisa menjadi basis web untuk digunakan oleh banyak orang pada beberapa lokasi.

3.3.1. Pendekatan Proses

10 Pendekatan berorientasi proses ini mendasarkan metodologinya pada kestabilan proses. Kestabilan proses yang dimaksudkan adalah adanya proses yang sudah tertentu, jelas dan terdefinisi. Spesfikasi proses seperti ini, database dapat dibuat dan diimplementasikan Kowal, 1988. Pendekatan berorientasi proses ini memusatkan perhatian pada sistem yang sedang dikembangkan, memanfaatkan kembali penggunaan kode-kode yang ada, mengeveluasi keterkaitan proses, menilai produktivitas proses dan biaya, serta akhirnya membuat suatu proses standar.

3.4. Quality Function Deployment

11 QFD Quality Function Deployment adalah metode untuk membangun kerangka perencanaan dan pengembangan produk yang mensyaratkan tim pengembangan untuk menspesifikasikan secara jelas mengenai keinginan 10 Suryadi Kadarsih dan Ramdhani Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Bandung : PT. Remaja Rosdkarya, 2000.h.63-64 11 Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA : Addison- Wesley Publishing Company, 1995, h :11 Universitas Sumatera Utara konsumen, dan kemudian mengevaluasi setiap produk atau jasa secara sistematik dalam menganalisis keinginan pelanggan tersebut. Proses QFD melibatkan pembangunan satu atau lebih matriks terkadang disebut “tabel quality”. Matriks pertama disebut sebagai House of Quality HOQ yang menggambarkan keinginan dan kebutuhan konsumen Voice of Costumer pada sisi kiri, dan tim pengembang teknis merespon keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut terhadap bagian atas. Gambar komponen penting dalam menyusun QFD-The House of Quality.

3.5. DFM Design for Manufacturing

12 Design for Manufacturing DFM adalah filosofi dan pola pikir di mana input yang digunakan untuk proses manufaktur pada tahap awal desain untuk merancang bagian dan produk yang dapat diproduksi lebih mudah dan lebih ekonomis. Design for Manufacturing melibatkan setiap aspek dari proses desain di mana isu-isu yang terlibat dalam pembuatan objek yang dirancang dianggap eksplisit dengan maksud untuk mempengaruhi desain. Pertimbangan biaya perkakas atau waktu diperlukan, biaya pengolahan atau pengendalian, waktu perakitan atau biaya, perlindungan untuk manusia selama manufaktur misalnya, keselamatan pekerja atau kualitas kerja yang dibutuhkan, ketersediaan bahan atau peralatan, merupakan contoh dari aspek desain. Desain untuk manufaktur terjadi sepanjang proses desain. 12 Corrado Poli, “Design for Manufacturing: A Structured Approach”, Elsevier ScienceTechnology Books, h.1-3 Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian