BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengambilan keputusan dalam perusahaan memerlukan suatu perancangan secara terintegrasi, terutama dalam kaitannya dengan perbaikan rancangan
produk. Perusahaan biasanya memerlukan waktu satu sampai 2 hari dalam pengambilan keputusan tersebut. Decision Support System DSS merupakan
suatu pendekatan metodologi untuk mendukung pengambilan keputusan. DSS menggunakan dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen
spesifik yang tidak terstruktur. DSS menggunakan data, memberikan kemudahan pengguna dan dapat diintegrasikan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dengan waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan kinerja perusahaan. Frada Burstein, 2008.
Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Banyaknya perusahaan pesaing yang menghasilkan sandal
jepit mengharuskan PT XYZ untuk terus berinovasi terhadap rancangan produk sandal jepit ditambah dengan besarnya keinginan konsumen merupakan faktor
penting dalam proses pembuatan produk yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan keluhan konsumen terhadap kinerja atribut produk yang rendah mendesak
perusahaan untuk mampu meningkatkan kinerja atribut dengan memperbaiki rancangan produk.
Maka itu,
perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan untuk dapat mempertahankan eksistensi di pasar
Universitas Sumatera Utara
yang penuh persaingan. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Harapan pelanggan terhadap fungsi produk dan harga yang
rendah mendesak para desainer dalam perusahaan agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.
Sandal sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua kalangan masyarakat.
Sandal saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan untuk melindungi kaki dari cidera atau menjaga agar kaki tetap bersih namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Produsen bersaing untuk menciptakan produk sandal dengan aneka bentuk dan warna yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menarik konsumen. Produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen akan memberikan daya tarik dan memenuhi kebutuhan konsumen.
1
Peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan akan sandal. Data jumlah penduduk Sumatera Utara untuk 3 periode terakhir dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara Tahun
Jumlah Penduduk Orang
1990 11.114.667
2000 11.649.655
2010 12.982.204
Sumber : Bps.go.id berdasarkan sensus penduduk
PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan produk sandal. PT XYZ memproduksi 13 jenis produk sandal.
Produk hasil produksi dari perusahaan ini yang akan diangkat menjadi contoh
Universitas Sumatera Utara
rancangan perbaikan adalah sandal dengan tipe produk 05. Produk sandal swallow yang dihasilkan PT. XYZ masih belum memenuhi keinginan dan
kepuasan konsumen. Hal ini dapat dilihat dari keluhan konsumen terhadap produk berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap konsumen yang
menggunakan produk tersebut. keluhan konsumen antara lain adalah desain dan warna yang kurang menarik, tali yang mudah putus, sandal yang terlalu tipis,
warna sandal yang mudah hilang, dan permukaan sandal yang licin. Menanggapi keluhan tersebut, PT. XYZ dituntut untuk terus melakukan perbaikan pada
rancangan produknya. Spesifikasi dari produk sandal yaitu ketebalan sandal, ukuran lebar tali
sandal, berat sandal, bahan sandal, warna sandal, warna tali sandal, dan permukaan alas. Produk sandal dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Contoh Produk Sandal
Proses manufaktur sangat erat kaitannya dengan biaya produksi secara keseluruhan. Efisiensi dari penggunaan kebutuhan untuk setiap proses akan
1
Haryono, Mei dan Barriyah, Choirul. 2014. Perancangan Konsep Produk Alas Kaki Dengan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi besarnya biaya yang perlu dikeluarkan. Kajian perlu dilakukan suatu kajian untuk melihat efisiensi proses secara keseluruhan dan perancangan
sistem pendukung keputusan yang terintegrasi dengan seluruh komponen dalam proses manufaktur.
Pendekatan dengan model Kano untuk menilai unsur-unsur kualitas yang berbeda. Penggunaan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan fungsional dan
disfungsional untuk setiap atribut produkjasa, sedangkan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tabel evaluasi khusus
2
. Model KANO dapat menentukan karakteristik produk yang perlu ditunjukkan pada produk untuk
memenuhi kepuasan konsumen, serta mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap adanya rencana perbaikan pada produk.
QFD merupakan suatu metodologi yang memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memodifikasi produk sehingga dapat memenuhi
harapan pelanggan. QFD dapat mentransformasikan kebutuhan pelanggan menjadi kualitas desain, membangun fungsi pembentukan kualitas, dan
membangun metode untuk mencapai kualitas desain menjadi subsistem dan part komponen, dan mejadi elemen yang spesifik dari proses manufaktur
3
. Penerapan metode Design for Manufacture DFM juga memberikan
kemampuan untuk mengestimasi biaya proses manufaktur pada tahap awal desain produk. Pendekatan menggunakan DFM dapat memberikan perbaikan rancangan
Menggunakan Integrasi Metode Kansei Engineering Dan Model Kano. Yogyakarta.
2
Josip Mikulic,M.Sc.2006. The Kano Model – A Review of its Application in Marketing Research from 1984 to 2006
3
Hui-Ming Kuo dan Cheng-Wu Chen.2011. Aplication of Quality Function Deployment To Improve The Quality of Interface Design.
Universitas Sumatera Utara
produk ataupun konsep produksi dengan meminimumkan waktu, usaha, dan biaya.
4
Penelitian yang membahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan melihat bahwa proses QFD dapat ditinjau sebagai sistem pendukung
keputusan tentang bagaimana untuk memprioritaskan bagian produk yang penting dari perspektif pelanggan. Metode QFD digunakan untuk memberikan
pendekatan terstruktur untuk mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan setiap keinginan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan.
5
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan diperlukan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan secara terintegrasi. Perusahaan
biasanya memerlukan waktu satu sampai 2 hari dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan rancangan produk. Maka, diperlukan suatu perancangan
keputusan untuk membantu perusahaan mengambil keputusan perbaikan rancangan produk secara terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat.
1.2. Rumusan Masalah