Standar Sarana Prasarana TFL

70

3. Standar Sarana Prasarana TFL

Keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari ketersediaannya sarana prasarana yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana prasarana merupakan salah satu faktor pendukung dalam pelaksanaan kurikulum 2013, namun mampu menjadi suatu hambatan apabila sarana prasarana tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sebagai sekolah kejuruan, SMK N 1 Seyegan telah memiliki sarana prasarana sesuai standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut diketahui dari pernyataan wakil kepala sekolah bidang kurikulum bahwa sarana prasarana di SMK N 1 Seyegan sudah tercukupi sesuai standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah A-12-10-2015. Namun demikian, sarana prasarana yang ada masih belum mencukupi kebutuhan terutama dalam kegiatan belajar praktik di bengkel. Hal ini disampaikan oleh ketua jurusan kompetensi keahlian teknik fabrikasi logam bahwa sarana prasarana belum semua terpenuhi, sehingga dibutuhkan sinergitas guru kejuruan dengan guru mata pelajaran umum untuk membuat job-sheet sehingga anak bisa tetap aktif dalam mengikuti pelajaran. Peralatan yang ada adalah peralatan yang dulu kami gunakan pada pelaksanaan kurikulum 2006 B-129-9- 2015. Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru teknik fabrikasi logam berikut ini: “Fasilitas pada alat praktik masih kurang, peralatan yang ada sudah tua dan peralatan yang baru belum cukup untuk seluruh siswa, sehingga siswa harus bergantian untuk menggunakan.”B-32-10-2015 71 Hal tersebut juga ditegaskan oleh siswa kompetensi teknik fabrikasi logam berikut ini: “Banyak peralatan yang masih belum memadai serta bahan yang kurang mencukupi dalam kegiatan praktik .”C-329-09- 2015 Standar sarana prasarana pendidikan kejuruan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SMKMAK. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013. Berdasarkan dokumen inventaris sarana prasarana di SMK N 1 Seyegan Sleman pada kompetensi TFL, peralatan atau fasilitas yang ada memiliki usia yang cukup lama, peralatan yang ada sudah sejak tahun 1991 dan hingga kini masih dipergunakan. Selain itu pelengkapan keamanan praktik yang jumlahnya belum memadai bagi seluruh siswa. Dari data yang diperoleh, sarana prasarana pada kompetensi Teknik Fabrikasi Logam belum mampu mencakup seluruh peserta didik, karena jumlah ketersediaan yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik. Berdasarkan hal tersebut tersebut dapat diketahui bahwa peralatan yang telah tersedia masih belum mencukupi sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik pembelajaran di bengkel teknik fabrikasi logam. Hambatan atau kendala yang ada juga 72 disampaikan oleh beberapa nara sumber bahwa kendala yang ada masih pada peralatan kerja yang belum semua terpenuhi, sehingga siswa harus bergantian dan antri untuk menggunakan peralatan ketika praktik .”B-32-10-2015 Hal tersebut diperkuat oleh para siswa kompetensi teknik fabrikasi logam terkait bahan pelajaran bahwa bahan yang ada masih kurang, ketika praktik harus mengantri bergantian menggunakan alat. Bengkel yang ada pun kurang kondusif karena suhu yang panas serta masuknya asap pembakaran dari luar sekolah C-129-09- 2015. Berdasarkan pernyataan dari para guru dan siswa serta data sarana prasarana yang belum mencapai standar yang telah diteteapkan oleh pemerintah dapat diketahui bahwa sarana prasarana menjadi hambatan dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama praktik. SMK N 1 Seyegan sebagai sekolah kejuruan yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak yakni 182 orang pada kompetensi TFL hal tersebut tentu menjadi sebuah hambatan untuk kelancaran pembelajaran baik guru maupun siswa itu sendiri karena kurangnya bahan serta peralatan yang dimiliki.

4. Standar Modul Bahan Ajar