65 Berdasarkan hal tersebut kesiapan SMK N 1 Seyegan Sleman
telah mencapai pada 95 sekolah telah siap dalam melaksanakan kurikulum 2013, hanya saja masih perlu dialakukan monitoring serta
diklat kembali untuk penguatan materi bagi guru khususnya pada mata pelajaran produktif.
Pelaksanaan kurikulum 2013 yang tergolong belum lama diberlakukan masih perlu terus untuk dilakukan monitoring dan evaluasi.
SMK N 1 Seyegan Sleman sebagai salah satu sekolah kejuruan yang ditunjuk sebagai pilot project kurikulum 2013 selama pelaksanannya
tentu tidak terlepas dari suatu hambatan atau kendala yang terjadi. Berbagai hambatan atau kendala yang muncul dapat dari berbagai
faktor. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengamati dari segi sarana prasarana, bahan ajar, gurupendidik serta peserta didik.
Sebagai langkah pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N 1 Seyegan diadakan sosialisasi untuk memberikan pemahaman bagi para
guru. Sosialisasi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Yogyakarta kemudian dilanjutkan oleh pihak sekolah bagi para pengurus serta guru
di SMK N 1 Seyegan Sleman. Mengacu dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013, guru
harus memenuhi standar yang sesuai dalam kurikulum 2013. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, yakni: penguasaan standar
kompetensi, penguasaan standar isi, serta penguasaan standar penilaian.
a. Standar Kompetensi
66 Guru sebagai faktor utama dalam pembelajaran sangat
penting memiliki kemampuan atau kompetensi guna mendukung perannya sebagai pendidik. Sebagai salah satu sumber materi, guru
perlu menguasai
dan mengembangkan
materi pelajaran,
merencanakan serta mempersiapkan pelajaran dan mengevaluasi kegiatan siswa. Sebagaimana yang diutarakan oleh wakil kepala
sekolah bidang kurikulum bahwa “Dilakukan sosialisasi pada guru
dan karyawan dalam implementasi kurikulum 2013. Mengadakan workshop dengan mendatangkan narasumber yang kompeten.
Menyiapkan pula kurikulumnya dari mulai pembelajaran K13 serta bahan ajar sudah sebagian.”A-12-10-2015
Selain kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan oleh SMK N 1 Seyegan, para guru baik guru mata pelajaran umum maupun guru
mata pelajaran produktif juga diberikan pelatihan serta diklat dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sebanyak tiga kali. Pelaksanaan
pelatihan kurikulum 2013 ini dilaksanakan perlu bagi kesiapan para guru dalam menjalankannya. Suatu kurikulum yang masih baru perlu
suatu pengenalan atau sosialisasi serta pelatihan untuk pendidik memahami rangkaian pembelajaran yang akan mereka terapkan
ketika mengajar. Sesuai dengan Permendikbud No 81a Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum, sebagai sumber daya aktif dalam melaksanakan kurikulum 2013, guru mempunyai tanggung jawab
untuk membuat perencanaan mengajar yang meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Para guru kompetensi
67 keahlian teknik fabrikasi logam di SMK N 1 Seyegan penyusunan
silabus dan RPP masih mengacu pada kurikulum 2006.
b. Standar isi
Pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N 1 Seyegan yang telah berjalan selama dua tahun tidak terlepas dari berbagai kendala,
dari segi guru atau pendidik kendala yang ada adalah pemahaman para guru yang masih sulit dirubah serta budaya kerja yang belum
bisa sesuai dengan karakter kurikulum 2013. Hal tersebut diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum berikut:
“Dari segi guru, guru atau pendidik kendala yang ada ialah mind-set guru yang belum sama serta susah merubah mind-set guru. Belum
sama itu dalam pengertian belum bisa mengikuti alur kurikulum 2013, baik itu metode belajar maupun perangkat pembelajaran. Sulit untuk
menghendaki apa yang djelaskan baik dalam rancangan maupun metode. Yang kedua, merubah budaya kerja dimana kurikulum 2013
dengan jumlah jam yang lebih banyak daripada 2006 menghendaki budaya kerja yang lebih baik lagi A-12-10-2015.
Selain mind-set serta budaya kerja yang masih belum bisa dirubah, secara teknik guru atau pendidik masih perlu untuk
meningkatkan kinerjanya. Untuk mencapai standar isi yang diharapkan, kesiapan guru pada penguasaan standar isi memberikan
kontribusi dalam menjalankan Kurikulum 2013 agar berjalan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu mengatur strategi agar kompetensi
yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pembelajaran, guru teknik fabrikasi
logam menerapkan
model pembelajaran
dengan
68 menggunakan diskusi kemudian demo lalu praktik, karna untuk
fabrikasi peralatannya tidak begitu rumit, kalau CNC mungkin agak lebih rumit dan banyak. Praktik diskusinya yang awal, biasanya guru
hanya memberi pertanyaan dan siswa menjawab satu persatu kita pancing dengan tema-tema, kemudian ada juga sesi yang
menjelaskan dan
dibuat kelompok
diskusi, kemudian
di peresentasikan. B-129-09-2015
Kurikulum 2013
sebagai suatu
kurikulum yang
mengharapkan siswa untuk secara aktif dalam pembelajaran sehingga guru sebagai pemandu di kelas harus mampu
menghidupkan kelas serta merangsang agar siswa bisa aktif. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas para guru perlu melakukan
strategi yang tepat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sebagai guru pada program
kejuruan, guru dituntut untuk mampu memahami baik teori maupun praktik.
c. Standar penilaian