87 praktik yang dimiliki menjadikan siswa kurang bisa produktif dengan
maksimal.
B. Implikasi
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah menengah kejuruan masih terdapat kendala dilihat dari beberapa
aspek seperti pendidik, sarana prasarana, bahan ajar dan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut implikasi dari temuan penelitian mencakup pada
implikasi praktis. Implikasi praktis berkaitan dengan kontribusinya temuan penelitian terhadap penguatan pelaksanaan serta faktor-faktor penghambat
keterlaksanaan kurikulum 2013 di sekolah menengah kejuruan. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: 1
implikasi terhadap perencanaan dan pengembangan kurikulum 2013 di sekolah menengah kejuruan, 2 implikasi terhadap pengembangan dan
penyusunan bahan ajar dan silabus, 3 implikasi terhadap cara pandang serta kinerja para guru bidang kompetensi.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini perlu peneliti paparkan, beberapa keterbatasan yang ada agar menjadi maklum. Adapun keterbatasan tersebut
yaitu: 1. Penelitian tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan dibeberapa
sekolah di Yogyakarta, peneliti hanya fokus pada satu sekolah menengah kejuruan yakni di SMK N 1 Seyegan Sleman mengingat waktu dan
kapasitas yang terbatas. Dalam kurun waktu tersebut peneliti berusaha memahami, menghayati dan mencermati kondisi sekolah. Sehingga
88 aspek-aspek yang dapat diungkap dalam proses penelitian ini terjadi
pada bulan September hingga Oktober 2015. Adapun sebelum dan sesudah waktu tersebut tidak menjadi perhatian peneliti sehingga sangat
mungkin telah terjadi perubahan yang tidak terekam dalam penelitian ini. 2. Penelitian
ini memfokuskan
pada faktor-faktor
penghambat keterlaksanaan kurikulum 2013 di SMK N 1 Seyegan Sleman pada aspek
guru, sarana prasarana, bahan ajar serta siswa sehingga permasalahan lain yang ditemukan di lapangan tidak menjadi perhatian oleh peneliti,
seperti pelaksanaan pembelajaran secara fokus.
D. Saran