39 IPA dengan Pendekatan Saintifik pada Implementasi Kurikulum 2013 di
Bantul”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum 1
kesiapan perencanaan guru dari segi kualitas dan kuantitas banyaknya responden yang berada pada area sedang dan siap hampir sama
diabandingkan sengan responden yang berbeda pada area siap dan sangat siap, 2 kesiapan pelaksanaan guru menunjukkan bahwa secara
kualitatif atau kemampuan guru sebagian besar berada pada area siap dan sangat siap, secara kuantitatif atau jumlah berada pada area sedang
dan siap, 3 kesiapan penilaian dari segi kualitas dan kuantitas menunjukkan kemungkinan sebagian besar responden berada pada area
tidak siap dan kurang siap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara kualitas dan kuantitas kesiapan guru dalam proses pembelajaran
IPA dengan pendekatan saintifik pada implementasi Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul sebagian besr beradapada area sedang dan siap.
Persamaan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti terkait kurikulum 2013. Adapun subjek yang diamati ialah terkait
kesiapan guru dalam melaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dengan mengacu pada standar kualitas guru.
C. Kerangka Berpikir
Kurikulum sebagai landasan dalam pembelajaran untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Perubahan kurikulum
yang dinamis baik di tingkat SD, SMP, SMASMK disesuaikan dengan tingkat pembelajaran masing-masing jenjang pendidikan. Kurikulum 2013
40 sebagai bentuk perubahan dari kurikulum KTSP diaharapkan dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang belum lama di luncurkan memiliki pro dan kontra dalam pelaksanaannya, hal
tersebut tidak terlepas dari berbagai hambatan yang melingkupinya. Pelaksanaan
Kurikulum 2013
pada masing-masing
satuan pendidikan telah dimulai pada Tahun Ajaran 20132014. Pelaksanaan
kurikulum 2013 pada tingkat SMK menekankan pada peminatan siswa. Struktur kurikulum selain kelompok mata pelajaran wajib yang harus diikuti
oleh semua peserta didik juga memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, pilihan lintas minat,
danatau pilihan pendalaman minat. SMK N 1 Seyegan Yogyakarta masih menerapkan kurikulum 2013
meskipun kebijakan menteri pendidikan saat ini kurikulum 2013 telah di berhentikan dan kembali pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP. Meskipun demikian dalam pembelajaran dengan kurikulum 2013 yang telah berlangsung tetap dilanjutkan pada siswa angkatan yang telah
mendapat pembelajaran dengan kurikulum 2013. Salah satu kompetensi yang ada dalam kurikulum 2013 di tingkat SMK adalah kompetensi kejuruan
teknik fabrikasi logam. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada guru kompetensi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum 2013
masih memiliki hambatan, baik dari guru itu sendiri maupun dari sarana prasarana yang ada. Sekolah menengah kejuruan sebagai jenjang
pendidikan yang juga menonjolkan skill yang dimiliki tentu tidak sama dengan sekolah menengah atas. Sehingga dalam pelaksanaan serta
kandungan kurikulum tidaklah sama.
41 Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor
penghambat keterlaksanaan kurikulum 2013 pada kompetensi kejuruan teknik fabrikasi logam di SMK N 1 Seyegan Sleman Yogyakarta agar bisa
menjadi acuan bagi kepala sekolah, guru dan siswa dalam menerapkan kurikulum 2013 yang sedang dilaksanakan.
Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian