65
C. Kerangka Berpikir
Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan suatu upaya dengan meningkatkan kompetensi belajar. Kompetensi belajar merupakan tingkat penguasaan pengetahuan
atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang ditunjukkan dengan skor atau nilai. Peserta didik dengan nilai atau skor tinggi, artinya lebih menguasai
materi pembelajaran dibandingkan peserta didik yang memperoleh skor yang lebih rendah. Oleh karena itu, kompetensi belajar sangat penting bagi siswa.
Kompetensi belajar dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi kompetensi belajar siswa adalah kualitas pengajaran. Sejauh ini
pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta untuk menghafal. Pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan
kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan
– permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya. Pembelajaran secara konvensional
yang sering diterapkan oleh guru dapat mengakibatkan siswa hanya menghafal dan bekerja secara prosedural dan memahami materi pelajaran tanpa penalaran. Oleh
karena itu, guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar peserta didik tidak hanya mendapatkan teori saja tetapi juga mendapatkan pengalaman belajar
dengan dunia nyata. Salah satu metode yang mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri, sehingga dapat menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa adalah dengan metode discovery learning. Metode discovery
learning adalah pembelajaran yang berkait dengan penemuan, yang merupakan salah
66 satu metode pembelajaran dengan menekankan pada hal
– hal yang bersifat praktis. Dimana seorang guru harus berusaha memberi motivasi dan rangsangan kepada anak
didiknya untuk bisa memecahkan suatu persoalan yang dianggap rumit. Permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Wonosari untuk mata pelajaran pola
kebaya modifikasi pada program keahlian busana butik seperti prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian program busana butik pada mata pelajaran kebaya
modifikasi masih banyak yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu kurang dari 75. Hal ini dikarenakan konstruksi pola kebaya modifikasi sulit untuk
dikerjakan, siswa cenderung kurang termotivasi dalam mengerjakan tugas, pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan di rumah ternyata masih banyak yang ridak
mengerjakan dengan berbagai alasan, bahkan ada juga yang mengerjakan asal jadi. Selain itu adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk
pelaksanaan pembelajaran dan selama ini guru juga cenderung menggunakan metode pembelajaran yang monoton, sehingga diperlukan variasi model pembelajaran dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, metode discovery learning sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi belajar.
Metode pembelajaran discovery untuk mata pelajaran pola kebaya modifikasi akan menjadikan siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Wonosari dituntut untuk memecahkan
masalah dan mencari solusi sendiri. Sehingga terdapat peningkatan secara signifikan yang pada akhirnya juga meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran konstruksi pola
busana khususnya pola kebaya modifikasi pada siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Wonosari. Berikut adalah gambaran skema kerangka berpikir meningkatkan
67 kompetensi belajar pola kebaya modifikasi melalui metode Discovery Learning. dapat
dilihat pada gambar 2 :
68
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
Pengamatan Awal : Kompetensi membuat pola kebaya modifikasi rendah
Refleksi
Perencanaan Tindakan : Penerapan metode discovery leraning dengan metode Discovery Learning
Peningkatan kompetensi membuat pola kebaya
modifikasi Perencanaan Tindakan :
Memberi tindakan : 1. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran,
apresiasi materi 2. Peneliti menjelaskan prosedur pembelajaran
discovery learning 3. Peneliti memberikan jobsheet dan handout
4. Penelitian memberikan tugas berupa unjuk kerja 5. Siswa diberi kesempatan untuk mencari masalah
dan berdiskusi 6. Siswa mengumpulkan tugas unjuk kerja
7. Peneliti dan guru melakukan evaluasi Masalah yang Terjadi :
1.
Kompetensi belajar siswa pada kontruksi pola busana belum mencapai standart KKM yaitu 75.
2.
Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang monoton, sehingga diperlukan variasi metode pembelajaran yang lebih menarik dalam pelaksanaan pembelajaran.
3.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang belum memadai untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran.
4.
Proses pembelajaran konstruksi pola busana belum pernah menggunakan metode Discovery Learning
sehingga dalam pelaksanaannya, siswa lebih tertarik dan aktif.
Kelebihan Metode Discovery Learning
1. Digunakan untuk kegiatan dan pengalaman langsung
2. Lebih realistis dalam penyampaian makna
3. Suatu model pemeahan masalah 4. Dalam sejumlah transfer secara
langsung, maka akan lebih bisa diserap oleh anak didik.
5. Banyak memberikan kesempatan bagi peserta didikuntuk terlibat
langsung dalam kegiatan belajar
69
D. Pertanyaan Penelitian