Siklus Pertama Pembahasan Hasil Penelitian 1. Proses Pelaksanaan Tindakan Kelas

135 4 Refleksi reflect Pra Siklus Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, refleksi dilakukan pada kompetensi siswa. Rendahnya kompetensi siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas masih di bawah standar minimal. Selain itu siswa kurang menguasai materi membuat pola kebaya, hal ini disebabkan pada saat guru menjelaskan siswa banyak yang tidak memperhatikan maka kegiatan praktik membuat pola dilakukan kurang maksimal. Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran seperti penggunaan model dan media pembelajaran, guna menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu penggunaan metode dan media dapat mempermudah pemahaman akan materi sehingga dapat meningkatkan kompetensi membuat pola khususnya pola kebaya.

b. Siklus Pertama

1 Perencanaan study and plan Dalam tahap perencanaan siklus pertama yang dilakukan adalah merancang tindakan. Tahap menyusun rancangan ini, peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran membuat pola kebaya, kemudian menyiapkan instrumen berupa catatan lapangan untuk pengamatan terhadap proses peningkatan kompetensi siswa selama berlangsungnya tindakan. Penilaian terhadap kompetensi membuat pola kebaya menggunakan instrumen berupa lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi, dan tes pilihan ganda. 2 Pelaksanaan Tindakan take action a Kegiatan Pembelajaran Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Februari 2014 jam ke 1-5. Pelajaran dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 11.15 WIB. 136 Satu jam pelajaran adalah 45 menit, sehingga keseluruhan 5 jam pelajaran yaitu 225 menit. Peneliti dan kolaborator selaku pengamat melaksanakan pengamatanobservasi secara bersama-sama. Materi yang diberikan pada siklus pertama adalah membuat pola kebaya modifikasi. Pada awal kegiatan belajar guru menyampaikan tentang model cooperative learning dengan metode discovery learning dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi membuat pola kebaya. Selanjutnya guru melakukan membentuk kelompok belajar secara acak. Setiap kelompok terdiri dari 4 empat siswa. Cara kerja pelaksanaan pembelajaran berlangsung di mana siswa bekerja dalam kelompok masing-masing dan siswa mempunyai wewenang untuk membantu temannya yang belum paham dalam mengerjakan tugas sesuai materi yang diberikan guru. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model cooperative learning dengan dengan metode discovery learning adalah sebagai fasilitator yang selalu memberikan pengawasan dan control terhadap pekerjaan siswa. Guru memberikan sanjungan kepada siswa yang sudah dapat membuat pola kebaya dengan baik, sebagai penambah motivasi dan dorongan bagi siswa-siswa yang lain. Setelah waktu yang ditentukan untuk membuat pola selesai, semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian guru memberikan tes pilihan ganda dengan batas pengerjaan waktu yang ditentukan. Selesai pembelajaran guru mengevaluasi sebagian dari hasil pekerjaan siswa secara bersama-sama, sebagai hasil kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. 137 b Penilaian 3 Pengamatanobservasi collect and analyze evidence Siklus Pertama Pengamatan dilakukan terhadap peningkatan kompetensi membuat pola kebaya melalui model cooperative learning dengan metode discovery learning dengan bantuan media jobsheet dan handout dilakukan mulai dari pengamatan melalui lembar observasi. Penilaian observasi merupakan data deskriptif yang diperoleh melalui lembar observasi. Hasil penilaian yang diperoleh siswa pada masing-masing aspek dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan data hasil penelitian observasi tersebut, pembelajaran membuat pola kebaya pada siklus pertama dengan tindakan melalui model cooperative learning metode discovery learning dengan bantuan media jobsheet dan handout yang digunakan guru pada pembelajaran membuat pola kebaya dapat meningkatkan kompetensi siswa, tetapi hasil yang dicapai belum sesuai yang diharapkan. Hasil observasi secara lengkap disajikan dalam lampiran. 4 Refleksi reflect Siklus Pertama Refleksi pada siklus pertama menunjukkan bahwa tindakan melalui model cooperative learning dengan metode discovery learning dengan bantuan media jobsheet dan handout sudah memberikan peningkatan kompetensi siswa namun masih ada yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam membuat pola. Berdasarkan catatan lapangan observer pertama siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran karena ini merupakan hal baru yang sebelumnya belum pernah diterima oleh siswa, siswa juga termotivasi untuk mengerjakan tugas yang diberikan, hal ini ditunjukkan dari respon siswa saat mengerjakan tugas pembuatan pola dasar kebaya dilakukan dengan rasa 138 tanggungjawab bersama kelompok yang sudah dibentuk. Siswa juga merasa lebih mudah dan nyaman saat bertanya mengenai materi yang belum dipahami, karena siswa dapat bertanya kepada masing – masing anggota kelompok, apabila masih dirasa belum paham siswa dapat bertanya kepada guru. Namun guru cenderung kurang fokus terhadap pembelajaran. Sedangkan berdasarkan observer kedua siswa cenderung lebih banyak bertanya kepada teman, siswa juga cenderung membuat kegaduhan, lebih banyak membicarakan hal – hal diluar materi pembelajaran, siswa apabila satu sama lain tidak mengerti siswa cenderung diam. Selain itu dari pihak guru, guru cenderung keluar masuk ruang kelas, sehingga guru cenderung kurang fokus terhadap kegiatan pembelajaran. Berdasarkan refleksi tersebut peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat dan guru sepakat akan melakukan perbaikan tindakan di siklus kedua.

c. Siklus Kedua

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DESAIN TERHADAP KEMAMPUAN MERUBAH POLA BUSANA KERJA PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI SISWA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENDESAIN KEBAYA MODIFIKASI DENGAN HASIL JAHITAN KEBAYA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2012/2013.

0 0 25

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

8 45 133

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149