Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

97 Penentuan nilai akhir didasarkan pada ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Bobot penilaiannya adalah sebagai berikut: a. Bobot Kognitif = 100 b. Bobot Afektif dan Psikomotor = 100 Nilai Akhir = Skor Kognitif + 2 Skor Afektif dan Psikomotor 3 4 Catatan Lapangan Dalam penelitian ini, catatan lapangan dibuat untuk melengkapi hasil dari lembar observasi. Dimana catatan lapangan merupakan catatan atau rekaman tentang kejadian dan peristiwa selama proses belajar mengajar didalam kelas, diluar dari kriteria pengamatan yang telah dibuat dalam lembar observasi. Kegiatan pencatatan lapangan dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat selaku pengamat.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh item yang benar-benar valid dan reliabel, sehingga bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Saifuddin Azwar 2001 : 5 validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Sudjana 1989 : 12 mengemukakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang 98 digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, valid bearti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono, 2003 : 137. Menurut Sugiono 2003 : 177-183 mengemukakan validitas instrumen terbagi menjadi tiga, antara lain: a. Pengujian validitas konstruk construct validity Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari alhi jugment experts, jumlah tenaga ahli yang digunakakn minimal tiga orang. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tampa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. b. Pengujian validitas isi content validity Untuk instrumen berbentuk teks, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas ini berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau valiabel yang hendak diukur. c. Pengujian validitas eksternal Pengujian dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengna fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal yang tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka instrumen yang di validasi pada penelitian tindakan ini yaitu lembar penilaian unjuk kerja, lembar penilaian sikap dan soal post test menggunakan validitas konstrak construct validity. Validasi yang dilakukan untuk mengungkap aspek psikomotor dan kognitif dapat dilihat dari kesesuaian dengan materi, keterbacaan dan ketepatan pembobotan nilai. Setelah butir instrumen disusun kemudian peneliti mengkonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing, kemudian meminta petimbangan judgment expert dari ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir – butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. 99 Kriteria pemilihan judment expert dalam penelitian ini adalah seorang yang ahli dalam bidangnya. Para ahli yang diminta pendapatnya antara lain Ibu Sri Widarwati, M.Pd sebagai validator metode pembelajaran, Ibu Kapti Asiatun, M.Pd sebagai validator materi pembelajaran dan Ibu Prapti Kharomah, M.Pd sebagai validator media pembelajaran. Instrumen penelitian yang dibuat awalnya masih terdapat kekurangan, kemudian telah diperbaiki sesuai saran dari judgment expert. Dari hasil judgment expert menyatakan bahwa metode dan media pembelajaran sudah layak digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar penilaian unjuk kerja, soal post test, lembar penilaian sikap, angket yang dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Instrumen diujicobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Jumlah anggota yang digunakan adalah 32 orang. Setelah pengujian dari ahli selesai maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian diujicobakan pada sampel dari mana populasi itu diambil. Jumlah anggota yang digunakan adalah 32 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validasi dilakukan dengan analisi faktor, yaitu dilakukan dengan bantuan computer SPSS for windows.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu menghasilkan ukuran yang relatif tetap meskipun dilakukan berulang kali. Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Instrumen memiliki tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, jika instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Nana Syaodah Sukmadinata, 2006 : 229. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penelitian unjuk kerja, lembar observasi 100 penelitian sikap, dan tes pilihan ganda. Untuk mengukur reliabilitas instrumen lembar penilaian unjuk kerja, lembar observasi penilaian sikap, dan tes pilihan ganda. Untuk mengukur reliabilitas instrumen lembar penialain unjuk kerja dan lembar observasi penilaian sikap digunakan internal consistency dengan rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach sebagai berikut : Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = mean kuadrat antara subyek ∑ = mean kuadrat kesalahan = varians total Suharsimi Arikunto, 2006:196 Selanjutnya dari perhitungan tersebut diatas diinterpretasikan dalam tabel 6 interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel 10. Interpretasi Nilai r No Besarnya nilai r Interpretasi 1. 0,00 – 0,199 Sangat rendah 2. 0,20 – 0,399 Rendah 3. 0,40 – 0,559 Sedang 4. 0,60 – 0,799 Tinggi 5. 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi Untuk menguji reliabilitas instrumen tes kognitif menggunakan rumus KR-20 Kuder Richardson sebagai berikut :           t b k k r 2 2 1 1 11   2 b  t 2  101 r i = k s t 2 - ∑ p i q i k-1 s t 2 Keterangan: r i = reliabilitas internal seluruh instrumen k = jumlah item dalam instrumen p i = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 q i = 1 - p i s t 2 = varians total Sugiyono, 2007:359 Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows. Hasil reliabilitas untuk instrumen lembar unjuk kerja, lembar observasi penilaian sikap dan tes pilihan ganda, penilaian sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 11. Rangkuman Hasil Reliabilitas No Bentuk Instrumen Koefisien Alpha Keterangan 1. Lembar penilaian sikap 0.824 Reliabel 2. Lembar unjuk kerja 0.675 Reliabel 3. Tes Pilihan Ganda 0.513 Reliabel Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisien alpha sebesar 0.824 untuk lembar penilaian sikap, 0.513 untuk koefisien lembar unjuk kerja.dan 0.675 untuk tes uraian. Hal ini jika dilihat dari tabel interpretasi menurut Suharsimi Arikunto 2006: 188 lembar 102 observasi penilaian sikap, lembar unjuk kerja dan tes uraian terdapat pada rentang nilai 0.60-1,00 yang berarti instrumen tes tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DESAIN TERHADAP KEMAMPUAN MERUBAH POLA BUSANA KERJA PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI SISWA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENDESAIN KEBAYA MODIFIKASI DENGAN HASIL JAHITAN KEBAYA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2012/2013.

0 0 25

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

8 45 133

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149