Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

60 5 Gerak skill terampil adalah gerak yang dibentuk melalui belajar, dari gerak yang sederhana, gerak gabungan dan gerak terpadu. Olahraga, tari dan gerak rekreatif termasuk gerak skill. 6 Komunikasi nondiscursive sebagai tahap tertinggi adalah gerak komunikasi yang bersyarat arti baik ekspresi muka postur dan sebagainya. Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotor merupakan kompetensi belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ranah psikomotor terdiri dari gerak reflek, gerak dasar, kemampuan perceptual, kemampuan fisik, gerak skill terampil dan komunikasi nondiscursive sebagai tahap tertinggi. Menurut Mc Millan dan Schumacher dalam buku Metode Penelitian Kependidikan karangan Hadeli 2006: 2 Metode penelitian yaitu cara mengumpulkan dan mengolah data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan atau jawaban terhadap permasalahan melalui prosedur yang handal atau dapat dipercaya. Melihat permasalahan yang muncul, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan penelitian, maka peneliti melakukan penelitiannya untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan melalui metode penelitian tindakan kelas.

B. Penelitian yang Relevan

Tinjauan yang dimaksud untuk mengkaji penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anik Desi Rahmawati 2011 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Metode Discovery Learning Pada Topik Lingkaran Di Kelas VIII SMP N 2 Kalibawang ” menunjukkan bahwa Hasil 61 penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode discovery learning dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VIIIA SMP N 2 Kalibawang ditandai dengan adanya peningkatan persentase aspek-aspek kreativitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2, yaitu: aspek kelancaran meningkat dari 64,22 menjadi 73,67, aspek fleksibelberpikir luwes meningkat dari 49,53 menjadi 67,5, aspek orisinal meningkat dari 51,95 menjadi 62,81, aspek elaborasiketrampilan merinci meningkat dari 58,62 menjadi 73,28, dan semua aspek kreativitas siswa tersebut tergolong dalam kriteria tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anik Desi Rahmawati 2011 diatas, relevan dengan penelitian yang telah penulis lakukan adalah penggunaan metode Discovery Learning untuk meningkatkan kompetensi membuat pola kebaya modifikasi. 2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fenny Anggraini 2011 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian TPHP 1 SMK Negeri 1 Pandak pada Kompetensi Dasar Menerapkan Proses Pengecilan Ukuran Melalui Metode Discovery ” menunjukkan bahwa pembelajaran menerapkan proses pengecilan ukuran menggunakan metode discovery dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dapat dibuktikan dengan peningkatan persentase aspek-aspek kemandirian yang diamati pada angket, yaitu 1. motivasi siswa meningkat dari 69,17, menjadi 76,11, 2. aspek inisiatif siswa dari 77,64 meningkat menjadi 78,34, 3. aspek percaya diri siswa dari 65,14 meningkat menjadi 76,67, 4. aspek disiplin siswa dari 65,08 meningkat menjadi 75,10 dan 5. aspek tanggung jawab siswa dari 69,45 meningkat menjadi 75,52. Menyimpulkan bahwa penerapan metode Discovery Learning dapat 62 meningkatkan kemandirian belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan proses pengecilan ukuran di SMK negeri 1 pandak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Fenny Anggraini 2011 diatas, relevan dengan penelitian yang telah penulis lakukan adalah penggunaan metode Discovery Learning untuk meningkatkan kompetensi membuat pola kebaya modifikasi. 3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prysta Widhiyani 2013 yang berjudul “Pembelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Sumbersari 02 Jember Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat Tahun Pelajaran 20122013 ” menunjukkan bahwa Persentase aktivitas yang diperoleh dari pembelajaran melalui metode discovery learning pada siklus I pertemuan pertama sebesar 41,17 dengan kategori cukup aktif meningkat pada pertemuan kedua menjadi 64,70 dengan kategori aktif dan siklus II sebesar 79,41 dengan kategori sangat aktif, sehingga meningkat sebesar 14,71. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 55,88 dengan kategori kurang dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan 19 siswa meningkat pada siklus II menjadi 82,35 dengan kategori sangat baik dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 28 siswa dari 34 siswa, sehingga meningkat sebesar 26,47. menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan metode discovery learning berjalan sesuai rencana yang telah dirancang dan membuat siswa menjadi lebih aktif dan lebih memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Prysta Widhiyani 2013 diatas , relevansi dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan 63 Metode Discovery Learning yang dapat meningkatkan kompetensi membuat pola kebaya modifikasi. Penelitian yang relevan dengan penelitian dengan penelitian yang dilakukan peneliti lakukan dapat diamati pada tabel di bawah ini : 64 Tabel 4. Penelitian Yang Relevan Relevansi Nama Peneliti Anik Desi Rahmawati 2011 Fenny Anggraini 2011 Prysta Widhiyani 2013 Laras Dwi Anggraeny 2014 Materi Matematika Teknik Boga Matematika Teknik Busana Lokasi SMP Negeri 2 Kalibawang SMK Negeri 1 Pandak SDN Sumbersari 02 Jember SMK Negeri 1 Wonosari Model Model Cooperative Learning Model Cooperative Learning Model Cooperative Learning Model Cooperative Learning Metode Metode Discovery Learning Metode Discovery Learning Metode Discovery Learning Metode Discovery Learning Hasil Penggunaan metode Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika Penggunaan Metode discovery dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam kompetensi dasar menerapkan proses pengecilan ukuran Penggunaan Metode Discovery Learning yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Penggunaan Metode Discovery Learning yang dapat meningkatkan kompetensi membuat pola kebaya modifikasi 65

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DESAIN TERHADAP KEMAMPUAN MERUBAH POLA BUSANA KERJA PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA MODIFIKASI SISWA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENDESAIN KEBAYA MODIFIKASI DENGAN HASIL JAHITAN KEBAYA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN T.A 2012/2013.

0 0 25

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI.

8 45 133

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149