152
2.  Peningkatan Kompetensi Siswa a.  Pra Siklus
Data  hasil  kompetensi  siswa  diperoleh  berdasarkan  lembar  observasi  untuk mengetahui  kompetensi  ranah  afektif  yang  dilihat  dari  lima  domain  yaitu  menerima
receivingattending, tanggapan
responding, menilai
valuing, organisasi
organization,  karakterisasi  characterization,  ranah  kognitif  dilihat  berdasarkan  nilai yang  diperoleh  siswa  melalui  tes  pilihan  ganda  dan  analisis  desain,  untuk  ranah
psikomotor dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa melalui penilaian unjuk kerja. Penghitungan  penilaian  dapat  dilihat  pada  lampiran  di  mana  skor  yang  diperoleh
masing-masing siswa diolah menjadi nilai akhir kompetensi siswa dengan bobot afektif sebesar  10,  kognitif  sebesar  30,  dan  psikomotor  sebesar  60  yang  kemudian
dihasilkan  nilai  rata-rata  kompetensi  siswa  pra  siklus  dalam  membuat  pola  kebaya adalah 73,1.
Berdasarkan  kriteria  ketuntasan  minimal  yang  telah  ditetapkan,  data  tersebut menunjukkan dari 32 siswa yang mengikuti pembelajaran membuat pola menggunakan
metode  yang  digunakan  oleh  guru  menunjukkan  bahwa  siswa  yang  tuntas  berjumlah orang  dan  siswa  yang  belum  tuntas  berjumlah    orang.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
kompetensi  siswa  masih  rendah  terlihat  pada  nilai  rata-rata  kelas  hanya  73,1. Pencapaian  kriteria  ketuntasan  minimal  pada  pra  siklus  dapat  dilihat  pada  gambar
grafik berikut ini:
153
Gambar 3. Diagram Batang Pra Siklus b.  Siklus Pertama
Kompetensi  pada  siklus  pertama  setelah  dikenai  tindakan  melalui  model cooperative  learning  dengan  metode  discovery  learning  dengan  bantuan  media
jobsheet dan handout, mengalami peningkatan. Pada aspek afektif nilai rata-rata kelas meningkat dengan skor yang lebih baik dari sebelumnya, pada aspek kognitif hasil nilai
rata-rata  kelas  75,3  dan  pada  aspek  psikomotor  hasil  nilai  rata-rata  kelas  78,3  serta pada aspek afektif nilai rata-rata 62,8. Dari ketiga nilai tersebut kemudian diolah untuk
mendapatkan  nilai  akhir  kompetensi  dengan  bobot  afektif  sebesar  10,  kognitif sebesar 30, dan psikomotor sebesar 60, penghitungan penilaian dapat dilihat pada
lampiran. Nilai rata-rata kompetensi materi membuat pola kebaya pada siklus pertama melalui model cooperative learning dengan metode discovery learning dengan bantuan
media jobsheet dan handout mengalami peningkatan sebesar 2,76 dari nilai rata-rata pada pra siklus 73,1 meningkat menjadi 75,8.
73,1 72
76
70
67 68
69 70
71 72
73 74
75 76
77
Mean Median
Maksimum Minimum
Pra Siklus
Column1
154 Pengamatan  terhadap  kompetensi  siswa  pada  siklus  pertama  dengan  tindakan
melalui  penggunaan  melalui  model  cooperative  learning  dengan  metode  discovery learning  dengan  bantuan  media  jobsheet  dan  handout  yang  digunakan  guru  pada
pembelajaran membuat pola dapat meningkatkan kompetensi siswa, hal ini ditunjukkan bahwa 8 siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dan 24 siswa yang belum
memenuhi  kriteria  ketuntasan  minimal.  Peningkatan  yang  terjadi  pada  siklus  pertama menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan
melalui melalui model cooperative learning dengan metode discovery learning dengan bantuan  media  jobsheet  dan  handout.  Pencapaian  kriteria  ketuntasan  minimal  pada
siklus pertama dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:
Gambar 4. Diagram Batang Siklus Pertama
75,8 76,1
77,4
73,4
71 72
73 74
75 76
77 78
Mean Median
Maksimum Minimum
Siklus 1
Column1
155
c.  Siklus Kedua