8 Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9
Akuntabel, berarti penilaiandapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar yang dilakukan guru bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar siswa serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, penilaian dilakukan secara berkesinambungan dan mencakup seluruh
aspek dalam diri siswa, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2007: 16. Upaya peningkatan hasil belajar ekonomi dapat dilakukan dengan
menerapkan salah satu model pembelajaran yang ada seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran
berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang terintegrasi pendidikan karakter karena model
tersebut dapat melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari
kehidupan aktual siswa dengan menggunakan nilai-nilai karakter yang terinternalisasi dalam kepribadian siswa.
3. Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Jamal Ma`mur Asmani 2011: 27 menyatakan bahwa “Karakter merupakan titian ilmu pengetahuan dan keterampilan”. Ilmu
pengetahuan dan keterampilan tanpa adanya landasan kepribadian
yang baik dapat merugikan manusia itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya karakter maka ilmu pengetahuan dan
keterampilan dapat lebih bermartabat. Ratna Megawangi dalam Dharma Kesuma, dkk, 2011: 4
menyatakan bahwa “Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan
bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi
yang positif kepada lingkungan”.
Menurut Pusat Kurikulum Kemendiknas 2010: 3 menyatakan bahwa karakter meliputi watak, tabiat, akhlak, maupun kepribadian
seseorang yang dapat terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan dalam cara
pandang, berpikir, bersikap, maupun bertindak. Oleh karena itu, pengembangan karakter dapat dilakukan melalui pengembangan
karakter individu termasuk siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah
usaha mendidik siswa yang meliputi watak, tabiat, akhlak, maupun kepribadiannya agar dapat digunakan sebagai landasan pengambilan
keputusan yang bijak selama mengikuti pembelajaran.
b. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan untuk membentuk bangsa yang kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, dan
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa TYME
dan berdasarkan pancasila. Berikut ini merupakan tujuan pendidikan karakter yang ada dalam setiap sekolah, yaitu:
1 Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi menjadi kepribadiankepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana
nilai-nilai yang dikembangkan.
2 Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian
dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. 3
Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama. Dharma Kesuma, dkk, 2011: 7
c. Nilai-nilai Karakter dalam Pendidikan Karakter