Peran Riset Biomedis dalam Upaya Pengembangan Tanaman Obat

praklinik untuk membuktikan efikasi farmakologi dan menilai toksisitas pada tingkat seluler. Selain itu, diharapkan dapat dilanjutkan ke tahap pengujian hewan percobaan dan uji klinik pada manusia sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan fitofarmaka yang teruji secara ilmiah.

E. Peran Riset Biomedis dalam Upaya Pengembangan Tanaman Obat

Penelitian yang telah dilakukan ini dapat digolongkan sebagai suatu riset biomedis yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam kaitannya dalam pengembangan tanaman obat yang terdapat di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Riset biomedis merupakan riset di bidang ilmu kedokteran. Riset ini menggunakan azas-azas dan pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh, hubungannya dengan penyakit dan mencarikan, serta pengembangan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati, dan memulihkan kerusakan akibat penyakit Ilyas, 2010. Hasil-hasil riset biomedis yang dilakukan mempunyai peran yang sangat penting terutama sekali sebagai jembatan antara ilmu dasar dan ilmu klinik translational research ataupun sebagai jalan masuk golden gate terhadap riset aplikasi kesehatan. Riset biomedis sangat esensial dalam menopang kemajuan ilmu aplikasi kesehatan. Kalau dikatakan riset aplikasi kesehatan merupakan akhir dari suatu riset, riset biomedis adalah titik awalnya Ilyas, 2010. Universitas Sumatera Utara Riset biomedis bisa menjelaskan hubungan gen dengan penyakit dan mencarikan, serta mengembangkan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati, dan memulihkan kerusakan akibat penyakit kelainan tersebut Ilyas, 2010. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk pengembangan riset biomedis tanaman obat khususnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara USU, seperti membangun sarana dan prasarana riset biomedis dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu baik pertanian, biologi, farmasi, kedokteran, maupun kedokteran gigi, dan sebagainya. Fasilitas yang diperlukan misalnya adalah laboratorium dengan peralatan yang memadai, pembangunan animal house, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang handal, pendirian pusat riset biomedis, dan sebagainya. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pemahaman banyak pihak tentang pentingnya kerjasama antarlembaga. Penelitian sejenis dengan penelitian yang telah dilakukan ini dengan penelitian-penelitian lainnya diharapkan mampu dilaksanakan di USU secara mandiri pada masa yang akan datang. F. Kelemahan dan Kekuatan Penelitian Adapun beberapa kelemahan penelitian ini adalah : 1. Penelitian tanaman obat khususnya ekstrak bunga brokoli pada tingkat transkripsi gen baru pertama kali dilakukan sehingga diperlukan waktu optimasi yang cukup panjang untuk mendapatkan Universitas Sumatera Utara pola khusus untuk pemilihan primer yang tepat, pengaturan tahapan, dan siklus PCR yang sesuai, dan sebagainya. 2. Uji penghambatan photoaging dan uji sitotoksisitas dari ekstrak bunga brokoli dilakukan di luar institusi USU yaitu di UGM karena belum tersedianya fasilitas, seperti kultur sel, alat Real time-PCR, tenaga yang terkualifikasi, dan sarana-sarana lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini. Adapun kekuatan penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini merupakan penelitian biomedis multidisiplin dan lintas sektoral yang melibatkan berbagai bidang ilmu, seperti pertanian, farmasi, biologi molekuler, kedokteran dermatologi dan lain-lain. 2. Penelitian ini menggunakan teknologi kultur sel yang belum pernah dilakukan di lingkungan USU. 3. Penelitian ini ditujukan pada tingkat transkripsi gen sehingga dilakukan isolasi RNA yang teknik pengerjaannya membutuhkan keterampilan, kecermatan, dan kehati-hatian yang lebih oleh karena sifat RNA yang mudah rusak. 4. Penelitian ini menggunakan teknologi amplifikasi gen secara kuantifikasi yang paling sensitif, yaitu Real time-PCR. 5. Penelitian ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk pengembangan obat herbal melalui penelitian yang teruji secara ilmiah. 6. Penelitian ini menghasilkan 12 potensi HAKI. Universitas Sumatera Utara 124

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

19 97 106

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Implementasi Segmentasi Citra Menggunakan Metode Watershed Dan Template Matching Untuk Mendeteksi Penuaan Dini Kulit Manusia Secara Otomatis Berbasis Android

3 40 99

The Application of Drip Irrigation System on Cauliflower (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) In a Greenhouse Aplikasi Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Kembang Kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) Dalam Gre

2 18 64

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 1 35

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 16

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 14