Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli

dikocok selama 6 jam pertama. Selanjutnya, dibiarkan selama 18 jam, dan kemudian disaring cepat untuk menghindari penguapan etanol. Sejumlah 20ml filtrat pertama diuapkan sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah ditara dan dipanaskan pada suhu 105 C sampai bobot tetap. Terakhir, Kadar sari larut etanol dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara Departemen Kesehatan RI, 1989. d. Diagram Kerja Penetapan Standardisasi Simplisia Diagram 5. Bagan Diagram Kerja Penetapan Standardisasi Simplisia

4. Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli

Identifikasi kandungan kimia ekstrak dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa aktif yang terdapat di dalam ekstrak bunga brokoli. Identifikasi dilakukan secara kualitatif, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahan 1 Bahan utama untuk uji fitokimia adalah ekstrak bunga brokoli. Simplisia bunga brokoli Kadar air Kadar abu total Kadar abu tidak larut asam Kadar sari yang larut dalam air Kadar sari yang larut dalam etanol Universitas Sumatera Utara 2 Bahan penunjang yang digunakan adalah kloroform, asam sulfat, asam asetat anhidrit, asam klorida, pereaksi Mayer, pereaksi Bouchardat, pereaksi Dragendorf, besi III klorida, logam magnesium, etanol 96, amil alkohol, n-heksan, timbal II asetat, isopropanol, metanol, air suling, dan air panas. b. Alat Alat-alat gelas, botol coklat, pipet, timbangan elektrik, cawan porselin, kertas saring, tanur, dan oven. c. Cara Kerja 1 Identifikasi Alkaloid Ekstrak ditimbang sebanyak 100mg kemudian ditambahkan 1ml asam klorida 2 N dan 9ml air suling. Kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan, dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai untuk identifikasi alkaloid. Caranya diambil 3 tabung reaksi, kemudian ke dalamnya masing-masing dimasukkan 0,5 ml filtrat. Tabung pertama ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer. Tabung kedua ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat. Tabung ketiga ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff. Alkaloid dinilai positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada paling sedikit dua dari tiga percobaan di atas Departemen Kesehatan RI, 1989. 2 Identifikasi Flavonoid Sebanyak 100mg ekstrak ditambahkan dengan 10ml air panas, dididihkan selama 5 menit, dan kemudian disaring Universitas Sumatera Utara dalam keadaan panas. Ke dalam 5ml filtrat ditambahkan 0,1 gram serbuk magnesium, 1ml asam klorida pekat dan 2ml amil alkohol. Ketiga bahan tersebut dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoid dinilai positif jika terjadi warna merah, atau kuning, atau jingga pada lapisan amil alkohol Farnsworth, 1996. 3 Identifikasi Saponin Sebanyak 100mg ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10ml air panas, didinginkan, dan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk buih yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit setinggi 1 sampai 10cm dan dengan penambahan asam klorida 2 N buih tidak hilang, ini menunjukkan adanya saponin Departemen Kesehatan, 1989. 4 Identifikasi Steroid dan Triterpenoid Ekstrak sebanyak 100mg diencerkan dengan aquades dan kemudian ditambahkan 20ml n-heksan, dikocok dan dibiarkan memisah. Lapisan n-heksan diambil dan kemudian diuapkan sampai kering di cawan penguap. Pada sisa ditambahkan 20 tetes asam asetat anhidrit dan 1 tetes asam sulfat pekat. Timbulnya warna biru atau biru hijau menunjukkan adanya steroid, sedangkan timbulnya warna merah atau ungu menunjukkan adanya triterpenoid Farnsworth, 1966. 5 Identifikasi Tanin Sebanyak 100mg ekstrak disari dengan 10ml air suling, disaring, dan kemudian filtratnya diencerkan dengan air Universitas Sumatera Utara suling sampai tidak berwarna. Selanjutnya diambil 2ml larutan dan ditambahkan dengan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi III klorida. Apabila terjadi warna biru, biru kehitaman, hijau atau biru hijau, ini menunjukkan adanya tanin Departemen Kesehatan RI, 1989. 6 Identifikasi Glikosida Ekstrak ditimbang sebanyak 100mg kemudian disari dengan 30ml campuran sebanyak 7 bagian etanol 96 dan 3 bagian air suling. Selanjutnya ditambah 10ml H 2 SO 4 2 N, direfluks selama 10 menit, didinginkan, dan disaring. Pada 20ml filtrat tambahkan 25ml air suling dan 25ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan selama 5 menit, dan kemudian disaring. Filtrat disari sebanyak 3 kali. Tiap kali dicampur dengan 20ml campuran sebanyak 3 bagian kloroform dan 2 bagian isopropanol dan kloroform 2 : 3. Sari air dikumpulkan dan diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50 O C. Sisa dilarutkan dalam 2ml metanol larutan sisa dan dipergunakan untuk percobaan sebagai berikut: Sebanyak 0,1ml larutan percobaan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dan kemudian diuapkan di atas penangas air. Pada sisa ditambahkan 2ml air dan 5 tetes pereaksi Molish. Kemudian secara perlahan-lahan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Apabila terbentuk cincin warna ungu pada batas kedua cairan ini menunjukkan adanya gula Departemen Kesehatan RI, 1989. Universitas Sumatera Utara 7 Pemeriksaan Glikosida Antrakuinon Ekstrak ditimbang sebanyak 0,2g, dan kemudian ditambahkan dengan 5ml asam sulfat 2 N, dan dipanaskan sebentar. Setelah dingin ditambahkan 10ml benzena, dikocok, dan didiamkan. Lapisan benzena dipisahkan dan disaring. Kocok lapisan benzana dengan 2ml NaOH 2 N, dan kemudian didiamkan. Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzena tidak berwarna menunjukkan adanya antrakuinon Departemen Kesehatan RI, 1989. d. Diagram Kerja Uji Fitokimia Diagram 6. Bagan Diagram Kerja Uji Fitokimia Ekstrak bunga brokoli Identifikasi fitokimia golongan senyawa kualitatif : - alkaloid - flavonoid - saponin - steroidtriterpenoid - tanin - glikosida - antrakuinon Universitas Sumatera Utara

5. Pembuatan Kultur Primer Sel Fibroblas

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

19 97 106

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Implementasi Segmentasi Citra Menggunakan Metode Watershed Dan Template Matching Untuk Mendeteksi Penuaan Dini Kulit Manusia Secara Otomatis Berbasis Android

3 40 99

The Application of Drip Irrigation System on Cauliflower (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) In a Greenhouse Aplikasi Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Kembang Kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) Dalam Gre

2 18 64

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 1 35

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 16

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 14