Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli

paparan sinar UV ke kulit. Sebagai tambahan, kolagen yang telah mengalami degradasi tersebut juga akan menimbulkan penurunan sintesis kolagen yang lebih lanjut karena produksi kolagen terjadi paling efisien pada sel-sel yang memiliki tatanan mekanik yang tinggi. Kerusakan penyebaran dan perlekatan fibroblas menjadi kolagen yang terdegradasi tampaknya berkontribusi terhadap inhibisi sintesis kolagen Rabe, et al., 2006; Quan, et al., 2007. Pada penelitian ini ekstra bunga brokoli menunjukkan kemampuannya meningkatkan sintesis prokolagen tipe I pada tingkat mRNA ataupun tingkat protein. Perkembangan inhibitor MMP-1 dan cara-cara untuk meningkatkan sintesis prokolagen tipe I dipertimbangkan sebagai strategi yang menjanjikan untuk photoaging Hu, et al., 2000. Berbagai senyawa flavonoid seperti naringenin, epigenin, wagonin, kaemferol, dan kuersetin telah dilaporkan sebagai regulator tingkat ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I Lim Kim, 2007; Hsu Chiang, 2009. Pada penelitian ini terbukti ekstrak bunga brokoli mampu bekerja, baik sebagai inhibitor MMP-1 maupun meningkatkan sintesis prokolagen tipe-1 pada mekanisme penghambatan photoaging.

C. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli

Uji sitotoksisitas merupakan uji kemampuan suatu zatsenyawa untuk meracuni atau merusak sel hidup secara in vitro dengan menggunakan kultur sel. Obat, makanan, zat tambahan, dan pestisida perlu diuji dengan uji sitotoksisitas untuk evaluasi keamanan. Tujuan uji sitotoksisitas adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan hasil uji yang Universitas Sumatera Utara nontoksik sedangkan tujuan kedua adalah untuk menguji senyawa antikanker yang akan memberikan hasil akhir berupa aksi toksik Keira, et,al., 1997. Pengujian sitotoksisitas secara in vitro dapat digunakan sebagai penapisan awal untuk mendeteksi senyawa-senyawa yang bersifat sitotoksik. Pengujian secara in vitro ini lebih cepat, murah, dan hanya membutuhkan sedikit bahan uji jika dibandingkan dengan pengujian secara in vivo dan juga dapat membatasi penggunaan banyak hewan percobaan Doyle Griffiths, 2000. Toksisitas merupakan sesuatu yang kompleks yang meliputi kerusakan sel, gangguan fisis sel, efek inflamasi pada sel, dan gangguan sistemik. Biasanya untuk melihat efek toksik secara sistemik dan fisiologik itu sangat sulit. Untuk itu, banyak uji dilakukan dengan menentukan efeknya pada tingkat sel sitotoksisitas. Uji in vitro akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan uji secara in vivo. Namun, di sisi lain uji secara in vitro mempunyai keterbatasan-keterbatasan, seperti tidak memberikan gambaran kerja obat dalam tubuh terutama dalam hal metabolismenya Doyle Griffiths, 2000. Uji sitotoksisitas ekstrak bunga brokoli Brassica oleracea L. var. italica Plenck pada sel fibrolas jaringan kulit manusia dilakukan mulai dari konsentrasi 1,953125gml hingga 1000gml. Setelah pengujian, pada pengamatan dengan mikroskop menunjukkan bahwa semua sel fibroblas masih hidup dan tidak ada yang mengalami kematian dan selanjutnya Universitas Sumatera Utara dilakukan uji MTT. Penghitungan persentasi sel yang viabel berdasarkan nilai optical density OD pada uji MTT diperoleh hasil nilai viabilitas sel fibroblas terkecil pada konsentrasi 7.8125gml 101,08 dan terbesar pada konsentrasi 31,25gml 124,43. Pada konsentrasi 1000gml, viabilitas sel fibroblas menunjukkan persentase sebanyak 113,46. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga brokoli hingga konsentrasi 1000gml tidak menimbulkan efek sitotoksik terhadap kultur sel fibroblas jaringan kulit manusia secara in vitro dan aman. Pada setiap konsentrasi yang diuji, viabilitas sel fibroblas menghasilkan persentase melebihi 100. Hal ini juga menunjukkan bahwa ekstrak bunga brokoli tidak hanya bersifat non-sitotoksik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai faktor pertumbuhan terhadap sel-sel fibroblas sehingga mampu merangsang proliferasi fibroblas. Sel fibroblas merupakan pembentuk komponen matriks ekstraseluler, yang salah satu komponen utamanya adalah kolagen. Dari hasil ini tampaknya ekstrak bunga brokoli memunyai potensi untuk meningkatkan sintesis kolagen. Hal ini mungkin karena di dalam bunga brokoli terkandung golongan senyawa flavonoid, berbagai vitamin, dan mineral yang memiliki sifat antioksidan. Pada berbagai penelitian telah dibuktikan, bahwa brokoli juga efektif terhadap sel-sel kanker, tetapi tidak sitotoksik terhadap sel mamalia Fahey, 1997. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa ekstrak bunga brokoli dengan kandungan flavonoid, glikosida, dan berbagai kandungan antioksidan lain yang dimilikinya berpotensi sebagai bahan penghambat penuaan kulit dini photoaging berdasarkan kemampuannya menghambat ekspresi MMP-1 dan meningkatkan sintesis prokolagen tipe I pada tingkat mRNA ataupun tingkat protein. Di samping itu, ekstrak bunga brokoli tidak menimbulkan sitotoksisitas terhadap sel fibroblas kulit manusia sehingga aman digunakan untuk jaringan kulit manusia.

D. Pengembangan Tanaman Obat

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

19 97 106

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Implementasi Segmentasi Citra Menggunakan Metode Watershed Dan Template Matching Untuk Mendeteksi Penuaan Dini Kulit Manusia Secara Otomatis Berbasis Android

3 40 99

The Application of Drip Irrigation System on Cauliflower (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) In a Greenhouse Aplikasi Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Kembang Kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) Dalam Gre

2 18 64

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 1 35

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 16

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 14