basah. Bahan ini kemudian dikeringkan di lemari pengering suhu 30-35
O
C hingga kering, yaitu jika simplisia tersebut diremas akan hancur.  Identifikasi  simplisia  dilakukan  melalui  cara  organoleptik
bentuk,  warna,  rasa,  bauaroma.  Bahan  yang  telah  kering  itu kemudian  dihaluskan  dengan  blender  dan  ditimbang  sebagai
berat  kering  simplisia.  Selanjutnya,  dimasukkan  dalam  wadah plastik tertutup.
2.  Tahap Ekstraksi
a.   Bahan l   Bahan  utama  pembuatan  ekstrak  adalah:  simplisia  bunga
brokoli. 2   Bahan  penunjang  untuk  pembuatan  ekstrak  adalah  pelarut
etanol 96. b.   Alat :
Timbangan  elektrik,  perkolator,  botol  kaca,  alat  gelas,  rotary evaporator
, dan freeze dryer. c.   Cara Penyarian Simplisia
Penyarian  simplisia  dilakukan  dengan  cara  perkolasi,  yaitu menggunakan pelarut etanol 96 dengan prosedur kerja sebagai
berikut: Sebanyak  200  gram  serbuk  simplisia  dibasahi  etanol  96  dan
dibiarkan    selama  3  jam.  Kemudian  dimasukkan  ke  dalam  alat perkolator.  Setelah  itu  cairan  penyari  etanol  dituang  sampai
semua  simplisia  terendam  dan  terdapat  selapis  cairan  penyari  di
Universitas Sumatera Utara
atasnya.  Mulut  tabung  perkolator  ditutup  dengan  alumunium  foil dan  dibiarkan  selama  24  jam.  Selanjutnya,  kran  dibuka  dan
dibiarkan  tetesan  ekstrak  mengalir  dengan  kecepatan  perkolat diatur  1mlmenit,  dan  perkolat  tersebut  ditampung.  Perkolasi
dihentikan  jika  mencapai  500mg  perkolat  terakhir  dan  jika diuapkan  tidak  meninggalkan  sisa  Departemen  Kesehatan  RI,
1979.  Kemudian,  perkolat  dipekatkan  dengan  alat  rotary evaporator
pada  suhu  50
O
C.  Terakhir,  perkolat  dimasukkan  ke dalam alat freeze dryer selama 1 hari sehingga terbentuk ekstrak
kental.
Universitas Sumatera Utara
d.    Diagram Kerja Penyiapan Ekstrak
Diagram 4.  Bagan Diagram Kerja Penyiapan Ekstrak Pemanenan
Pengumpulan bunga
Pemilihan
Pengukusan
Perajangan
Pengeringan simplisia
Penghalusan simplisia
Ekstraksi dengan pelarut etanol 96
Identifikasi bahan tanaman dikirim ke
LIPI, Bogor
Kriteria inklusi - eksklusi
Ekstrak bunga brokoli
Pembersihan
Identifikasi organoleptik
Universitas Sumatera Utara
3.  Penetapan Standardisasi Simplisia
Standardisasi  simplisia dilakukan  untuk  mengetahui  kualitas  simplisia dari ekstra bunga brokoli.
a.   Bahan 1
Bahan  utama  untuk  penetapan  standard  simplisia  adalah simplisia bunga brokoli.
2 Bahan  penunjang  adalah  toluen,  air  suling,  asam  nitrat,
asam klorida encer, dan etanol. b.  Alat
Alat  penetapan  kadar  air  lengkap,  neraca  elektris,  alat  gelas, tanur,  krus  tang,  krus  porselin,  kertas  saring  bebas  abu,  corong,
botol  kaca  bersumbat,  cawan  penguap  berdasar  rata,  dan penangas air.
c.   Cara Kerja 1.   Penetapan kadar air
Sebanyak 5 gram serbuk simplisia dimasukkan kedalam labu toluen  lalu  dipanaskan  selama  15  menit.  Setelah  toluen
mendidih,  kecepatan  tetesan  diatur  2  tetesdetik  sampai sebagian  besar  air  terdestilasi,  dan  kemudian  dinaikkan
4  tetesdetik.  Setelah  semua  air  terdestilasi,  bagian  dalam pendingin  dibilas  dengan  toluen.  Destilasi  dilanjutkan
selama  5  menit,  dan  kemudian  tabung  penerima  dibiarkan mendingin  pada  suhu  kamar.  Setelah  air  dan  toluen
memisah  sempurna,  volume  air  dibaca  dengan  ketelitian
Universitas Sumatera Utara
0,05ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa.
2   Penetapan Kadar Abu Total Penetapan  kadar  abu  total  ditujukan  untuk  memberikan
gambaran  kandungan  mineral  internal  dan  eksternal  yang terdapat  pada  simplisia.  Pengertian  dan  prinsipnya  adalah  :
bahan dipanaskan pada temperatur tertentu hingga senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan menguap. Hasilnya
yang  tertinggal  adalah  unsur  mineral  dan  anorganik.  Nilai yang  dilihat  adalah  nilai  maksimal  atau  rentang  yang
diperbolehkan,  yaitu  yang  terkait  dengan  kemurnian  dan kontaminasi.
Cara:  siapkan  kira-kira  1  gram  simplisia,  kemudian dihaluskan  dan  ditimbang  dengan  saksama.  Simplisia
ditempatkan  di  dalam  cawan  porselen  dan  kemudian dipanaskan di dalam oven pada suhu 600
O
C selama 24 jam. Setelah itu, simplisia dimasukkan ke dalam desikator supaya
bahan  tetap  stabil  dan  tidak  menyerap  air,  setelah  itu, simplisia  didinginkan  selama  24  jam,  dan  kemudian
ditimbang Departemen Kesehatan RI, 1995. 3   Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Penetapan  kadar  abu  tidak  larut  asam  bertujuan  untuk mengetahui  kadar  abu  yang  tidak  larut  asam  dari  simplisia
sebagai indikator pengotoran.
Universitas Sumatera Utara
Cara:  abu  yang  diperoleh  pada  penetapan  kadar  abu didihkan  dengan  25ml  asam  klorida  encer  selama  5  menit.
Selanjutnya Kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring  melalui  krus  kaca  atau  kertas  saring  bebas  abu,  cuci
dengan  air  panas,  pijarkan  hingga  bobot  tetap,  dan kemudian  ditimbang.  Setelah  itu,  Hitung  kadar  abu  yang
tidak larut  dalam  asam  terhadap  bahan  yang  dikeringkan  di udara. Departemen Kesehatan RI, 1989.
4   Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Air Sebanyak  5  gram  serbuk  yang  telah  dikeringkan  di  udara
dimaserasi selama 24 jam dalam 100ml air-kloroform 2,5ml kloroform dalam air sampai 1 liter dan dimasukkan kedalam
labu  bersumbat  sambil  sesekali  dikocok  selama  6  jam pertama.  Setelah  itu,  dibiarkan  selama  18  jam,  dan
kemudian  disaring.  Sejumlah  20ml  filtrat  pertama  diuapkan sampai  kering  dalam  cawan  penguap  yang  berdasar  rata
dan  telah  ditara  dan  dipanaskan  pada  suhu  105
O
C  sampai bobot  tetap.  Selanjutnya,  Kadar  sari  larut  air  dihitung
terhadap bahan
yang telah
dikeringkan di
udara Departemen Kesehatan RI, 1989.
5 Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol
Sebanyak  5  gram  serbuk  yang  telah  dikeringkan  di  udara, dimaserasi  selama  24  jam  dalam  100ml  etanol  96  dan
dimasukkan  kedalam  labu  bersumbat  sambil  sesekali
Universitas Sumatera Utara
dikocok  selama  6  jam  pertama.  Selanjutnya,  dibiarkan selama  18  jam,  dan  kemudian  disaring  cepat  untuk
menghindari  penguapan  etanol.  Sejumlah  20ml  filtrat pertama  diuapkan  sampai  kering  dalam  cawan  penguap
yang  berdasar  rata  yang  telah  ditara  dan  dipanaskan  pada suhu  105
C  sampai  bobot  tetap.  Terakhir,  Kadar  sari  larut etanol  dihitung  terhadap  bahan  yang  telah  dikeringkan  di
udara Departemen Kesehatan RI, 1989. d.  Diagram Kerja Penetapan Standardisasi Simplisia
Diagram 5. Bagan Diagram Kerja Penetapan Standardisasi Simplisia
4.    Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli