Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

45 Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Analisis Deskriptif Metode penganalisan data dengan cara penyusunan data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. 2. Metode Analisis Korelasi Pearson Product Momment Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:460 Analisis korelasi sederhana, meneliti hubungan dan bagaimana eratnya hubungan linier antara dua variabel atau lebih, tanpa melihat bentuk hubungan. Jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan variabel yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai “korelasi” yang positif. Tetapi jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti penurunan variabel yang lain maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Jika tidak ada perubahan, maka kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan uncorrelated. Ukuran yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan korelasi linier disebut koefisien korelasi correlation coefisient yang dinyatakan dengan notasi “r” yang dinamakan “ koefisien korelasi Pearson atau Product Moment Coefficient Corrrelation “ dan secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut: 46 � = n∑XY−∑X∑Y � n∑x2−x 2 �n∑y 2 ∑y 2 Nilai r selalu terletak antara -1 dan +1 -1 r 1 jika: r =1, ini berarti ada korelasi positif sempurna antara X dan Y r= -1, ini berarti ada korelasi negatif sempurna antar X dan Y r = 0, ini berarti tidak ada korelasi antara X dan Y Menurut Sarwono 2006: 87 Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat lemahnya hubungan kedua variabel. Patokan angkanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Tabel Hubungan Antar Varabel Nilai Interprestasi 0-0,25 Korelasi sangat lemah 0,26-0,50 Korelasi cukup 0,51-0,76 Korelasi kuat 0,76-1 Korelasi sangat kuat 3. Koefisien Determinasi Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004: 514 menyatakan koefisien korelasi R menunjukkan seberapa dekat titik kombinasi antara variabel dependen atau variabel tidak bebas Y dengan variabel independen atau bebas X2 dan X2 terhadap garis dugaannya. Apabila titik kombinasi semakin mendekati garis dugaannya maka nilai koefisien korelasi semakin baik. Koefisien determinasi R 2 4. Uji Signifikan Koefisien Korelasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuain atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. Semakin besar nila koefisien determinasi semakin baik kemampuan variabel X menerangkan atau mmeenjelaskan variabel Y. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004: 466, uji signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk menguji apakah besarnya atau kuatnya hubungan antar-variabel yang diuji 47 sama dengan nol. Apabila besarnya hubungan sama dengan nol, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar-variabel sangat lemah dan tidak berarti. Sebaliknya, apabila hubungan antar-variabel sama dengan nol, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar-variabel secara signifikan berbeda dengan nol, maka hubungan tersebut kuat dan berarti. Mengetahui kuat dan berartinya hubungan antar variabel yang sedang diteliti perlu dilakukan uji hipotesis terhadap koefisien korelasi, dengan kriteria pengujian : 1. Ho:P=0, Artinya: terhadap hubungan lemah dan tidak berarti antara variabel bebas X1 dan X2 dengan Y 2. Ha: P=0, Artinya: Terdapat hubungan kuat dan berarti antara variabel bebas X1 dan X2 dengan Y . Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN