30
Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang handal yaitu dengan memberikan kepuasan dalam bekerja kepada karyawan tersebut. Dengan
demikian, karyawan yang mempunyai kepuasan kerja tinggi tidak akan keluar meninggalkan perusahaan itu.
2.3 Produktivitas
2.3.1 Pengertian Produktivitas
Produktivitas muncul pertama kali pada tahun 1966 yang disusun oleh Sarjana Ekonomi Perancis yang bernama “Quesnay”. Tetapi menurut Walter Aigner dalam karyanya “Motivation
and Awareness”, filosofi dan spirit tentang produktivitas, sudah ada sejak mulai peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan the will serta upaya effort manusia
untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan di segala bidang Sumarsono, 2003:40.
Menurut Ervianto 2005: 215, produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input, atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Dalam
proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metoda dan alat. Sumber daya yang
digunakan selama proses konstruksi adalah material, machines, men, method, money. Sedangkan menurut Sulistiyani 2009:247, produktivitas kerja karyawan menyangkut masalah akhir, yakni
seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi. Produktivitas tidak terlepas dari efisiensi dan efektivitas dimana efisiensi diukur dengan rasio output dan input. Dengan kata
lain, pengukuran efisiensi memerlukan identifikasi dari hasil kinerja.
2.3.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Menurut Sirait, Justine T 2006:249-252 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah :
31
a. Pendidikan dan Latihan Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu
dengan lebih cepat dan tepat, sedangkan latihan membentuk dan meningkatkan ketrampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan latihan seseorang, semakin tinggi pula tingkat
produktivitasnya.
b. Gizi dan Kesehatan Makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam rangka kelangsungan
hidup. Untuk menjaga kesehatan, diperlukan makanan yang mengandung gizi yang cukup. Seseorang yang dalam keadaan sehat atau kuat jasmani badan dan rohani jiwa akan dapat
berkonsentrasi dengan baik dalam pekerjaannya. Denngan makanan yang mengandung gizi cukup akan membuat seseorang tidak cepat lelah dalam bekerja. Sebaliknya jika makanan
yang dimakan oleh seorang pekerja kurang memenuhi persyaratan gizi, akan menyebabkan pekerja cepat lelah, sehingga produktivitas menjadi munurun atau rendah.
c. Motivasi kemauan Motivasi merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu.
Produktivitas prestasi seseorang tergantung pada motivasi orang tersebut terhadap pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin
tingggi pula tingkat produktivitasnya. d. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja dapat dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Dalam mikro, kesempatan kerja berarti :
a. Adanya kesempatan untuk bekerja
32
b. Pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan pekerjaan on right man
on the right place c. Adanya kesempatan untuk mengembangkan diri, yang akan dapat menjadikan pekerja
menjadi lebih kreatif. Ketrampilan dan produktivitas seseorang berkembang melalui dan di dalam pekerjaan. Ketrampilan tertentu yang tidak dikembangkan dalam jangka
waktu cukup lama dapat menurun atau menghilang sama sekali. Sebaliknya ketrampilan yang diterapkan secara terus menerus dapat berkembang.
e. Kemampuan Manajerial Pemimpin Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi. Sumber-sumber digunakan secara
maksimal, termasuk tenaga kerja sendiri. Penggunaan sumber-sumber dikendalikan secara efisien dan efektif.
f. Kebijakan pemerintah Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijaksanaan pemerintah di bidang
produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, distribusi, dan lain-lain. Menurut Sondang P. Siagian 2002: 28, produktivitas dapat mencapai hasil yang
maksimal apabila ketiga faktornya dapat terpenuhi dan dilaksanakan. Adapun ketiga faktor tersebut adalah:
a. Produktivitas dikaitkan dengan waktu Dalam hal ini berhubungan dengan penetapan jadwal pekerjaan menurut presente waktu
yang digunakan, misalnya kapan seseorang harus memulai dan berhenti bekerja. Kapan harus memulai kembali dan kapan pula akan berahir dan sebagainya. Dengan adanya penjadwalan
waktu yang baik SDM maupun SDA dapat dihindari. b. Produktivitas dikaitkan dengan Sumber daya Insani
33
Untuk melihat keterkaitan produktivitas dengan sumber daya insani, manajer pimpinan perusahaan tersebut bisa malihat dan segi teknis semata. Dengan kata lain meningkatkan
produktivitas kerja juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja. c. Produktivitas dikaitkan dengan sarana dan prasarana kerja
Untuk dapat tercpainya produktivitas kerja tidak terlepas dari faktor sarana serta prasarana yang ada dalam perusahaan tersebut. Untuk dapat dimanfaatkan serta optimal sehingga tidak
terjadi pemborosan dalam bentuk apapun. Selain itu dimungkinkan bahwa sarana dan prasarana yang tersedia mempunyai nila dan masa pakai yang setinggi mungkin.
Menurut Sjafri dan Aida 2007: 102, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pada tingkat makro adalah :
a. Kondisi perekonomian: tingkat pajak yang rendah, tabungan dan investasi yang meningkat, regulasi yang berlebihan, tingkat inflasi tinggi, fluktuasi ekonomi, harga energi tinggi,
keterbatasan bahan baku, perlindungan berlebihan dan keterbatasan kuota, serta subsidi berlebihan yang menimbulkan inefisiensi.
b. Kondisi industri: kurangnya riset dan pengembangan serta regulasi antimonopoli berlebihan. c. Regulasi pemerintah: birokrasi panjang, produktivitas pemerintah rendah, pemborosan
pemerintah, dan tingkat korupsi tinggi. d. Karakteristik angkatan kerja: standar pendidikan rendah, etos kerja rendah, pergeseran ke
sektor jasa, tingkat kriminal tingggi. T. Hani Handoko 2003: 193 mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan yaitu: a. Motivasi
b. Kepuasan kerja
34
c. Tingkat stres d. Kondisi fisik karyawan
e. Sistem kompensasi f. Desain pekerjaan
g. Aspek-aspek ekonomis, teknis serta perilaku lainnya. Menurut Robbins 2002: 155 ada 3 indikator penentu produktivitas karyawan yaitu:
a. Kuantitas kerja, adalah banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh karyawan, maka dapat diketahui tingkat kompetensi karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaannya.
b. Kualitas kerja, menunjukkan sejauh mana kemampuan seseorang karyawan dalam member hasil yang optimal yang dapat diraih dari pekerjaan yang dilakukan.
c. Disiplin kerja, menunjukkan ketepatan waktu melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi utama karyawan yang
semakin penting dan menetukan tingkat produktivitas karyawan yaitu pendidikan, motivasi, semangat, disiplin, keterampilan, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan,
lingkungan dan iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, kesempatan berprestasi dan jaminan sosial dengan harapan agar karyawan semakin gairah dan mempunyai semangat dalam
bekerja. Dan akhirnya dapat mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja.
2.4 Penelitian Terdahulu