Untuk itu bank senantiasa berusaha agar debitur memberikan hak dan kekuasaan pada bank untuk mendapatkan pelunasan utang dari jaminan – jaminan
tersebut apabila debitur wanprestasi dengan cara pengikatan secara yuridis melalui suatu perjanjian kredit baik dibawah tangan maupun secara notaril.
3. Penggolongan Perjanjian Jaminan
Dalam praktek perbankan, perjanjian kredit selalu diikuti oleh perjanjian jaminan. Berdasarkan objeknya, perjanjian jaminan dapat dibedakan menjadi
perjanjian perorangan dan perjanjian jaminan kebendaan.
a. Perjanjian jaminan perorangan
Jaminan perorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perseorangan tertentu hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu,
terhadap harta kekayaan debitur pada umumnya.
17
Perjanjian jaminan perorangan adalah perjanjian jaminan antara kreditur dengan pihak ketiga, perjanjian ini dilakukan untuk kepentingan debitur. Dalam
perjanjian jaminan perorangan pihak ketiga bertindak sebagai penjamin debitur dalam pelunasan hutang debitur. Ini berarti perjanjian jaminan perorangan merupakan
17
Rachmadi Usman, SH, MH, 2003, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta., hal.280.
Universitas Sumatera Utara
janji atau kesanggupan pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban debitur, apabila debitur ingkar janji wanprestasi di kemudian hari.
18
Di dalam perjanjian jaminan perorangan tidak ada benda tertentu milik debitur yang diikat, disini yang diikat adalah kesangguapan pihak ketiga untuk melunasi
hutang debitur. Dalam perjanjian jaminan perorangan tidak jelas benda apa atau yang mana milik pihak ketiga yang akan menjadi jaminan, sehingga disini akan berlaku
ketentuan seperti dalam jaminan umum yang lahir karena undang-undang dan hanya memberikan kedudukan yang sama di antara para debitur yaitu sebagai kreditur
konkuren saja.
19
Perjanjian jaminan perorangan tidak memberikan hak preferen kepada para krediturnya, dan karenanya kurang disukai oleh para kreditur. Meskipun perjanjian
jaminan perorangan tidak memberikan preferensi kepada kreditur, namun banyak juga digunakan dalam praktek, yang kadang-kadang untuk amannya bagi kreditur
dibarengi dengan jaminan kebendaan.
20
b. Perjanjian Jaminan Kebendaan
Pemberian jaminan kebendaan selalu berupa menyendirikan suatu bagian dari kekayaan seseorang, si pemberi jaminan, dan menyediakan guna pemenuhan
pembayaran kewajiban hutang seorang debitur.
21
18
Djuhaendah Hasan, Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan Benda Lain yang Melekat pada Tanah dalam Konsepsi Penerapan Asas Pemisahan Horizontal, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1996, hal.238.
19
Ibid, hal. 239 – 240.
20
Ibid, hal. 241 – 242.
21
Ibid, hal. 236 – 237.
Universitas Sumatera Utara
Perjanjian jaminan kebendaan merupakan hak mutlak atas suatu benda tertentu yang dijadikan obyek jaminan untuk suatu benda dapat diuangkan bagi
pelunasan atau pembayaran hutang apabila debitur melakukan cidera janji atau wanprestasi.
22
Jaminan kebendaan dapat berupa jaminan benda bergerak dan tidak bergerak. Benda bergerak dibedakan lagi atas benda bergerak berwujud atau bertubuh dan
bergerak tidak berwujud atau bertubuh. Pengikatan jaminan benda bergerak berwujud dengan gadai dan fidusia, sedangkan pengikatan jaminan benda bergerak tidak
berwujud dengan gadai, cessie, dan account recievable. Pengikatan jaminan benda tidak bergerak adalah dengan hipotik dan hak tanggungan.
23
Jaminan kebendaan mengandung asas-asas sebagai berikut :
24
a. Mengandung asas hak kebendaan real right. Sifat hak kebendaan adalah
sebagai berikut : 1
Absolut Absolut artinya hak ini dapat dipertahankan kepada setiap orang. Pemegang
hak benda berhak menuntut setiap orang yang mengganggu haknya. 2
Droit de suite
22
Rachmadi Usman, SH, MH, 2003, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta., hal. 289.
23
Mariam Darus Badrul Zaman, Aneka Hukum Bisnis, hal.78 – 80.
24
Djuhaendah Hasan, Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan Benda Lain yang Melekat pada Tanah dalam Konsepsi Penerapan Asas Pemisahan Horizontal, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1996, hal.237.
Universitas Sumatera Utara
Droit de suite artinya hak kebendaan mengikuti bendanya didalam tangan siapa pun dia berada. Di dalam karakter ini terkandung asas hak yang tua
didahulukan dari yang muda droit de preference. 3
Hak kebendaan memberikan wewenang yang kuat kepada pemiliknya, hak itu dapat dinikmati, dialihkan, dijaminkan, dan disewakan.
b. Asas Asesor
Asas asesor adalah hak jaminan ini bukan merupakan hak yang berdiri sendiri, akan tetapi ada dan hapusnya bergantung pada perjanjian pokok, seperti
perjanjian kredit. c.
Hak yang didahulukan Hak jaminan kebendaan merupakan hak yang didahulukan pemenuhannya dari
piutang. Hak preferen yang dikandung dalam perjanjian jaminan kebendaan memberikan kedudukan istimewa kepada para kreditur. Sebagai kreditur preferen,
mereka memiliki hak untuk didahulukan daripada kreditur lain dalam pengambilan pelunasan piutang dari benda objek jaminan.
25
B. Sumber Pengaturan Hukum Jaminan