Hak dan Kewajiban Tertanggung

Dari uraian yang telah diberikan di atas dapat diketahui bahwa asuransi tunai adalah persetujuan dengan mana pihak perusahaan asuransi, penanggung, mengikatkan diri terhadap pihak bank, tertanggung, untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, dan yang belum tentu serba kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.

a. Hak dan Kewajiban Tertanggung

Tertanggung atau terjamin asuransi tunai adalah orang atau badan hukum, sebagai pihak yang berhak untuk mendapatkan ganti kerugian dalam jumlah dan dalam hal yang telah disetujui dalam perjanjian asuransi tunai, dan untuk itu ia berkewajiban membayar sejumlah uang yang disebut dengan premi. Dalam penutupan asuransi tunai yang menjadi tertanggung dapat berupa orang per orang atau badan hukum. Orang per orang dapat menjadi tertanggung misalnya seseorang yang akan mengadakan perjalanan bisnis dan memerlukan uang tunai dalam jumlah besar yang akan dibawanya sendiri. Orang tersebut dapat menghubungi perusahaan asuransi yang menyediakan jasa penutupan asuransi tunai dan meminta perlindungan perusahaan asuransi tersebut terhadap kemungkinan kerugian yang terjadi atas uang tunai miliknya. Adapun badan hukum yang menjadi tertanggung dalam penutupan asuransi tunai dapat berupa lembaga keungan, baik lembaga keungan bank atau lembaga bukan bank, dapat pula badan-badan sosial, misalnya yayasan, lembaga amal dan lain-lain. Namun demikian dalam praktek yang Universitas Sumatera Utara berkembang selama ini yang menjadi tertanggung dalam penutupan asuransi tunai adalah pihak bank. Sebagaimana halnya dengan penutupan asuransi yang lain pihak bank sebagai tertanggung memiliki hak dan kewajiban. Hak tertanggung antara lain: 40 a. Menerima polis asuransi. Polis yang akan diterima disesuaikan dengan jenis asuransi tunai yang ditutup oleh tertanggung. b. Mendapat ganti kerugian bila terjadi peristiwa yang diperjanjikan. Peristiwa yang diperjanjikan dalam hal ini adalah adanya kerugian yang dialami uang tunai karena adanya peristiwa yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan kata lain apabila peristiwa itu direncanakan, maka penggantian kerugian tidak akan diberikan kepada tertanggung. c. Hak-hak lain yang merupakan kewajiban penanggung. Di antara kewajiban-kewajiban penanggung yang menjadi hak tertanggung adalah hak untuk untuk mengajukan klaim atas kerugian yang dialami oleh uang tunai yang diasuransikan oleh tertanggung. Besarnya tuntutan ganti rugi yang diajukan dalam klaim biasanya sama besar dengan jumlah kerugian nyata yang dialami oleh tertanggung. Di lain pihak, kewajiban tertanggung asuransi tunai adalah: 41 40 Hasil Wawancara dengan Deputy Branch Manager, Bank Tabungan Negara Medan. Tanggal 5 Mei 2009 Universitas Sumatera Utara a. Membayar premi. Sebagaimana jenis asuransi yang lain, maka sebagai kompensasi dari perlindungan yang diberikan perusahaan asuransi kepadanya, maka tertanggung berkewajiban untuk membayar premi yang telah ditentukan kepada pihak perusahaan asuransi. Besar premi yang dibayar oleh tertanggung tergantung pada besar uang yang dipertanggungkan. Dalam hal ini cara perhitungan premi adalah dengan mengalihkan jumlah uang tunai yang dipertanggungkan dengan prosentase tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak asuransi. b. Memberi pengamanan yang memenuhi standar terhadap uang tunai yang dipertanggungkan. Pengamanan yang memenuhi standar yang dimaksud di sini adalah pengamanan sebagaimana disyaratkan oleh pihak perusahaan asuransi. Adanya pengamanan terhadap uang tunai yang dipertanggungkan merupakan syarat yang tidak dapat ditawar. Karena dalam hal ini walaupun uang tunai itu telah diasuransikan, tetapi bukan berarti bahwa tertanggung telah lepas dari kewajiban untuk melindungi kepentingannya terhadap uang tunai tersebut. c. Mencegah agar kerugian dapat dibatasi. Tindakan pencegahan kerugian berkaitan langsung dengan adanya tindakan pengamanan yang dilakukan oleh tertanggung. Dalam hal ini apabila suatu uang tunai yang diasuransikan tidak mendapat pengamanan yang disyaratkan, maka 41 Hasil Wawancara dengan Deputy Branch Manager, Bank Tabungan Negara Medan. Tanggal 5 Mei 2009 Universitas Sumatera Utara pihak asuransi tidak akan memenuhi klaim yang diajukan oleh tertanggung, karena dianggap kerugian itu terjadi karena kelalaian pihak tertanggung sehingga pihak asuransi tidak berkewajiban untuk menutup kerugian tersebut. d. Kewajiban khusus yang mungkin disebutkan dalam polis. Kewajiban khusus yang dimaksud dalam hal ini misalnya penambahan jumlah anggota pengamanan yang ditugaskan untuk mengamankan uang tunai yang diasuransikan. Sebagai contoh, untuk mengawal uang tunai yang dikirim melalui jalan darat yang kurang dari satu milyar, maka yang ditugaskan untuk mengamankan cukup satu orang Satuan Pengaman Satpam saja. Akan tetapi untuk pengawalan pengiriman uang yang lebih dari satu milyar, maka yang ditugaskan untuk mengamankan minimal satu orang satpam dan satu polisi atau lebih. Berlakunya hak dan kewajiban penanggung seperti yang telah diuraikan di atas dimulai setelah adanya perjanjian penutupan asuransi tunai oleh pihak asuransi sebagai penanggung dengan pihak bank sebagai tertanggung. b. Hak dan Kewajiban Penanggung Penanggung dalam asuransi tunai adalah pihak yang menerima peralihan risiko terhadap uang tunai, disebut juga penjamin, adalah mereka yang mendapat premi berjanji akan mengganti kerugian terhadap uang tunai dengan membayar sejumlah uang yang telah disetujui, jika terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya, yang mengakibatkan kerugian bagi tertanggung. Universitas Sumatera Utara Seperti halnya tertanggung, penanggung dalam asuransi tunai juga memiliki hak tertentu, antara lain: a. Menerima premi. Premi merupakan kontrak prestasi dari jaminan yang diberikan oleh penanggung terhadap tertanggung. b. Mengetahui segala transaksi dan kegiatan yang berkaitan dengan uang tunai yang diasuransikan. Transaksi dan kegiatan yang berkaitan dengan uang tunai misalnya pengiriman uang tunai melalui jalan dari satu kantor cabang sebuah bank kepada unit-unitnya. Dalam hal ini pihak asuransi wajib diberitahukan segera sebelum pengiriman uang itu dilakukan. Apabila pemberitahuan ini tidak dilakukan maka dianggap bahwa pihak asuransi tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang dapat menimpa uang tunai tersebut. c. Meminta agar tertanggung memberi pengamanan yang sebaik-baiknya terhadap uang tunai yang diasuransikan. Pengamanan yang sebaik-baiknya yang dimaksud disini disesuaikan dengan kondisi dan keadaan uang yang diasuransikan. Sebagai contoh untuk uang tunai yang diletakkan di dalam brankas maka pihak asuransi berhak untuk meminta agar brankas tersebut dijaga ketat oleh satuan pengamanan atau polisi. Contoh lain misalnya apabila uang tunai itu diletakkan di tempat kasir, maka pihak asuransi berhak meminta agar uang tunai itu diletakkan di dalam lemari yang tidak setiap orang mempunyai hak untuk membukanya. Apabila Universitas Sumatera Utara uang tunai itu dikirim melalui jalan darat, maka pihak asuransi berhak untuk meminta agar uang tunai dikawal oleh satuan pengaman atau polisi dan meminta daftar nama satuan pengamanan atau polisi yang mengawal perjalanan uang tunai itu, dan lain-lain tindakan pengamanan yang dianggap perlu oleh pihak asuransi. d. Hak untuk menolak pertanggung jawaban terhadap kerugian yang dialami oleh tertanggung. Pada dasarnya dengan adanya penutupan asuransi tunai maka pihak penanggung berkewajiban untuk mengganti kerugian yang diasuransikan oleh tertanggung. Namun demikian penanggung berhak untuk menolak pertanggung jawaban tersebau apabila penanggung dapat membuktikan bahwa adanya kerugian itu disebabkan kelalaian tertanggung sendiri. Sebagai contoh dalam pengiriman uang tunai melalui jalan darat ternyata dilakukan dengan tanpa pengawalan satpam atau polisi, sehinggga ketika terjadi perampokan yang menyebabkan kerugian terhadap uang tunai itu, maka penanggung berhak untuk menolak pertanggungjawaban tersebut karena pengiriman itu telah dilakukan tanpa memenuhi syarat pengamanan yang telah ditentukan. e. Hak-hak khusus lain yang mungkin disebutkan di dalam polis. Hak-hak khusus penanggung yang mungkin disebutkan dalam polis misalnya hak penanggung untuk memberikan tenaga pengamanan tambahan guna memastikan keamanan uang yang diasuransikan. Di sisi lain, kewajiban-kewajiban penanggung dalam asuransi tunai adalah: Universitas Sumatera Utara a. Memberikan polis asuransi tunai kepada tertanggung. Polis merupakan bukti telah terjadi penutupan asuransi. Polis ini dibuat rangkap dua, yang sati dipegang oleh penanggung dan yang satu dipegang olaeh tertanggung. b. Mengganti kerugian tertanggung dalam peristiwa dan jumlah tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan. Mengganti kerugian yang dialami oleh tertanggung merupakan kewajiban utama penanggung dalam penutupan asuransi. Pengganti kerugian ini hanya dilakukan apabila peristiwa yang menyebabkan kerugian itu benar-benar peristiwa yang tidak pernah dapat diduga sebelumnya evenement dan tidak ada faktor kesengajaan atau kelalaian tertanggung. Apabila terbukti ada faktor kesengajaan atau kelalaian dalam peristiwa yang menyebabkan kerugian itu,maka penanggung tidak mempunyai kewajiban untuk mengganti kerugian yang dialami oleh tertanggung. c. Memberikan penggantian kerugian dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mengingat uang tunai sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, maka penggantian atas uang tunai milik tertanggung harus dilaksanakan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Namun demikian dalam waktu cepat atau lambat penggantian kerugian tergantung juga kepada tertanggung dalam melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam rangka penggantian kerugian. Setelah semua syarat dan dokumen yang diperlukan untuk penggantian kerugian Universitas Sumatera Utara dipenuhi oleh tertanggung, maka piha penanggung akan segera memproses pelaksanaan penggantian kerugian tersebut. 42 D. Perbedaan Asuransi Tunai dengan Asuransi yang Lain Secara prinsipil letak perbedaan asuransi tunai dengan asuransi yang lain adalah mengenai saat pembuatan polis guna penutupan asuransi. Pada jenis asuransi yang lain, penutupan polis asuransi dilakukan sebelum pertanggungan berjalan, sedangkan pada asuransi tunai penutupan polis baru dilakukan setelah pertanggungan berakhir. Adapun alasan dilakukannya pembuatan polis pada akhir pertanggungan adalah karena pembayaran premi tidak dilakukan pertransaksi, tetapi dihitung dari keseluruhan transaksi dan besarnya uang yang ditransaksikan. Dengan kata lain jumlah premi yang harus dibayar tergantung dari besarnya premi uang yang ditransaksikan pada suatu masa pertanggungan tertentu dan biasanya transaksi terjadi beberapa kali sehingga akan merepotkan jika semua transaksi dibuatkan polinya. Satu masa pertanggungan asuransi tunai dapat satu bulan, dapat pula satu tahun. Untuk pertanggungan yang satu bulan pembuatan polis dilakukan pada akhir bulan berjalan, sedangkan untuk pertanggungan yang berlaku untuk satu tahun pembuatan polis dilakukan pada akhir tahun berjalan. 42 Hasil Wawancara dengan Deputy Branch Manager, Bank Tabungan Negara Medan. Tanggal 5 Mei 2009 Universitas Sumatera Utara Guna kepentingan administrasi agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan besar premi yang harus dibayar oleh pihak bank, maka setiap kali mengadakan transaksi atau kegiatan, pihak bank diwajibkan untuk mengirimkan bukti telah terjadinya transaksi atau kegiatan itu. Bukti ini disebut dengan deklarasi. Dari deklarasi ini dapat dilihat berapa jumlah uang yang ditransaksikan oleh pihak bank. Selanjutnya setelah masa pertanggungan pihak asuransi akan membuatkan polis dengan data jumlah asuransi berdasarkan deklarasi yang dibuat. E. Manfaat Asuransi Tunai Asuransi tunai pada dasarnya sangat bermanfaat bagi tertanggung maupun bagi penanggung, dan secara tidak langsung asuransi ini juga bermanfaat bagi nasabah yang berhubungan dengan bank yang bersangkutan. Manfaat asuransi tunai bagi tertanggung adalah lepasnya tertanggung dari rasa takut akan kerugian besarnya yang akan menimpanya seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap uang tunai miliknya, karena tertanggung telah melimpahkan risiko kerugian yang dipikulnya itu kepada penanggung. Dengan adanya rasa aman tertanggung, maka tertanggng dapat melakukansemua kegiatan operasionalnya dengan lebih baik. Akibat lebih lanjut adalah akan meningkatnya produktivitas tertanggung di masa yang akan akan datang. Bagi penanggung manfaat asuransi tunai berupa perolehan premi atas pertanggungan yang dilakukannya. Premi ini bisa dipinjamkam penanggung kepada Universitas Sumatera Utara pihak lain yang membutuhkan guna dijadikan modal untuk membiayai proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan. Dari peminjaman modal ini penanggung akan menikmati bunga ataupun pembagian keuntungan dari peminjam modal. Sementara itu modal akan mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankannya. Dengan adanya keuntungan ini maka peminjam modal dapat mengangkat perekonomiannya sendiri dan juga perekonomiannya sendiri dan juga perekonomian orang lain yang berada di sekitarnya, sehingga akhirnya terwujud kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

F. Berakhirnya Perjanjian Asuransi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Electronic Data Capture Antara Bank Dengan Pedagang (Merchant) Menurut Kuh Perdata Dan Pbi Nomor 16/8/Pbi/2014 (Studi Pada Pt. Bank Negara Indonesia, Tbk Medan)

4 133 110

“Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama (Studi Penelitian pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan)

4 73 109

Tinjauan Hukum Terhadap Peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Pengikatan Jaminan Bank

2 61 93

Tinjauan Yuridis Peralihan Kredit Kepemilikan Rumah Yang diagunkan Tanpa Persetujuan Bank (Studi di Bank Tabungan Negara Cabang Pemuda Medan)

8 70 133

Tinjauan Yuridis Pengawasan Bank Indonesia Terhadap Pemberian Likuiditas Pada Bank Umum (Studi Kasus PT. Bank Century, Tbk)

0 69 135

Perikatan Antara Bank Dan Asuransi Dalam Melindungi Uang Tunai Yang Ada Di Bank (Studi Pada Bank Sumut Dan PT. Asuransi Askrida)

0 35 163

Tinjauan Hukum Terhadap Perjanjian Pemilikan Rumah Antara Conocophillips Indonesia Inc Ltd Dan Karyawannya

0 25 106

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Uang Tunai Di Bank Di jamin Oleh Perusahaan Asuransi (Studi Pada Bank Tabungan Negara Medan)

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Uang Tunai Di Bank Di jamin Oleh Perusahaan Asuransi (Studi Pada Bank Tabungan Negara Medan)

0 0 15

BAB III TINJAUAN YURIDIS ASURANSI TUNAI SEBAGAI SUATU PERJANJIAN A. Defenisi Asuransi Sebagai Suatu Perjanjian - Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Uang Tunai Di Bank Di jamin Oleh Perusahaan Asuransi (Studi Pada Bank Tabungan Negara Med

0 1 47