Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, untuk memebaca perasaan terdalam orang lain empati dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan ligkungan sekitarnya. c Tingkat Kecerdasan spiritual SQ\Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yng terkandung di dalanya serta menyelesaika degan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamain hati. Kecerdasan spiritual . Membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan ummat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya. d IntelegensiKecerdasan Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil. Walaupun begitu seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. e Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon response tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya. Sikap attitude seseorang yang positif, terutama mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar tersebut. Sebaliknya, sikap negatif seseorang terhadap mata pelajaran, apalagi jika diiringi kebencian dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar. f Bakat Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak pada upaya pendidikan dan pelatihan. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subjek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang. g Motivasi Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri motivasi instrinsik dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu optimis bahwa cita- cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal akan menyebabkan kurang bersemangatnya mahasiswa dalam melakukan proses belajar baik di sekolah maupun di rumah. b. Faktor Eksternal Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain. 1 Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: a Lingkungan Alami Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruhi terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap. b Lingkungan Sosial Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya wakilnya, walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga tersebut. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar. 2 Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang. Fakto-faktor ini dapat berupa : a Perangkat keras hard ware misalnya, gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya. b Perangkat lunak software seperti kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya. c. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar, dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Di samping faktor-faktor internal dan eksternal sebagaimana yang telah dipaparkan, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.

B. Pembimbing Akademik

1. Pengertian

Pembimbing akademik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. Bantuan yang diberikan oleh para dosen pembimbing akademik kepada individu-individu dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pandangan., mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri Sulaiman, 2008. Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang telah berkedudukan di masyarakat Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2005. Jadi peran dosen PA adalah perangkat perilaku yang diharapkan dimiliki oleh dosen pembimbing dalam memberikan bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pandangan, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

2. Tujuan Bimbingan Akademik

Adapun tujuan bimbingan akademik adalah : a. Membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuan pendidikan b. Mendorong mahasiswa agar sejak dini memiliki perencanaan atas kehidupan karirnya di masa depan c. Membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik secara individu ataupun kelompok. d. Mengetahui perkembangan Indeks Prestasi SemesterIndeks Prestasi Kumulatif mahasiswa yang dibimbingnya. e. Memberi arahan tentang cara belajar yang efektif agar sukses dalam setiap mata kuliah yang diikuti. f. Mengadakan pertemuankonsultasi dengan mahasiswa minimal 4x dalam setiap semester untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa terutama masalah akademik atau masalah non akademik yang berhubungan langsung dengan masalah akademik. g. Memantau perkembangan mahasiswa khususnya yang menyangkut kemajuan studinya, dan memberi gambaran adanya keadaan bahaya dan juga mendektesi mahasiswa yang bermasalah. Upaya bimbingan akademik dari dosen walipembimbing akademik diarahkan sebagai upaya membantu agar mahasiswa dapat mengembangkan kemandiriannya dan kemampuannya, sehingga pada akhirnya mahasiswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.. h. Melaporkan hasil studi mahasiswa bimbingannya secara berkala kepada Dekan melalui ketua Program Studi Prayitno 2004 dan Slameto, 2003.

3. Peran dan Fungsi Dosen PA

Dalam melaksanakan tugas bimbingan akademik pada dasarnya peran dan fungsi PA adalah : a. Sebagai organisator, artinya dosen harus mampu mengorganisir kegiatan belajar mahasiswa sehingga mencapai keberhasilan belajar yang optimal. b. Sebagai fasilitator artinya dosen harus mampu memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta berusaha membantu kemandirian mahasiswa. c. Sebagai innovator artinya pengetahuan yang disampaikan kepada mahasiswa harus selalu up to date, dalam arti mampu menyerap nilai- nilai budaya serba canggih, selalu mengkaji pengalaman, selalu mengkaji ilmu pemgetahuan dan teknologi, bersikap demokratis, memberikan kemungkinan kepada mahasiswa untuk berkreasi, dan dapat menemukan konsep dn prinsip sendiri serta membantu mahasiswa dalam mencari sumber dan kegiatan belajar. d. Sebagai penemu artinya disamping tugas pokoknya pengajar, dosen juga harus melaksanakan penelitian baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar maupun yang sesuai dengan bidang keahlianya. Melalui penelitian ini dosen diharapkan mampu menghasilakn temuan-temuan baru yang konstruktif untuk selanjutnya dapat disumbangkan kepada penentu kebijakan melalui lembaga masing-masing demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi e. Sebagai teladan artinya yang memberi contoh bukan hanya cara berpikir saja tetapi dalam hal bersikap, bertindak, serta berperilaku.