ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
Pada tingkatan acquisition seorang mahasiswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga
menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan
perilakunya. Proses acquisition dalam belajar merupakan tahapan yang paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan
kegagalan pada tahap-tahap berikutnya. Pada tingkatan storage seorang mahasiswa secara otomatis akan
mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika acquisition. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi
short term dan long term memori. Pada tingkatan retrieval seorang mahasiswa akan mengaktifkan
kembali fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah Syah M, 2006 hal 109, 2010 hal
111.
3. Karakteristik Individu yang Memiliki Prestasi Belajar Tinggi
Menurut Mc Clelland dalam Rahmawati 2009 individu yang berprestasi tinggi mempunyai lima karakteristik yaitu :
a. Adanya rasa tanggung jawab b. Adanya kebutuhan akan umpan balik hasil
c. Adanya keinovativan d. Adanya ketekunan
e. Berani resiko atau kesulitan
Menurut Salam dan ada dalam Rahmawati 2009 mengemukakan bahwa seseorang yang mampu mengarahkan pikiran dan usahanya untuk
belajar dengan sebaik-baiknya akan dapat meraih sukses atau prestasi belajar yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas karakteristik individu yang
berprestasi belajar tinggi adalah memiliki tanggung jawab pribadi, kebutuhan akan umpan balik hasil, keinovativan, ketekunan, berani
mengambil resiko atau kesulitan, serta mampu mengarahkan pikiran dan usahanya.
4. Fungsi Prestasi Belajar
Menurut Arifin dalam Nofikasari dalam Nuryanti 2010 fungsi utama prestasi belajar sebagai berikut :
a. Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik
Dari prestasi belajar dapat diketahui sejauh mana pengetahuan yang telah diberikan dan diajarkan oleh pendidik pada peserta didik dan seberapa
besarkah peserta didik dapat menyerap dan menguasai pengetahuan yang telah diberikan tersebut.
b. Lambang pemuasan hasrat ingin tahu Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya
menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan courisity dan merupakan kebutuhan peserta didik dalam suatu program pendidikan.
c. Bahan informasi dan inovasi pendidikan Prestasi belajar dapat digunakan sebagai pendorong bagi peserta didik
dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta meningkatkan mutu pendidikan.