Gambar No. 5 Tarup
4.1.5 Pelaminan
Pelaminan adalah hiasan kursi pengantin. Di tempat inilah kedua pengantin duduk setelah seluruh rangkaian upacara pelaksanaan pernikahan adat Jawa berakhir. Di samping kanan
pengantin pria ada sebuah kursi untuk seorang patah dan sepasang kursi untuk kedua orang tua dari pengantin pria. Sedangkan di sebelah kiri kursi pengantin wanita ada sebuah kursi untuk
seorang patah dan sepasang kursi untuk kedua orang tua pengantin wanita. Pelaminan merupakan simbol yang bermakna tempat yang bahagia. Dikatakan demikian karena di
pelaminan pengantin yang sedang berbahagia duduk menjamu para undangan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar No. 6 Pelaminan
4.1.6 Daun Sirih
Daun sirih adalah simbol yang digunakan pada upacara pernikahan adat Jawa pada upacara balangan atau lempar sirih. Daun sirih yang digunakan adalah daun sirih yang bertemu
ruas, Penggunaan daun sirih dikarenakan sifat dari daun sirih yang tidak mudah layu atau awet. Daun sirih yang temu ruas bermakna pertemuan jodoh. Jadi, dengan sifat daun sirih yang awet
dan tidak mudah layu, pengantin diharapkan kelak akan menjadi pasangan yang awet hingga akhir hayat. Daun sirih yang digunakan berjumlah tujuh lembar yang setiap lembarnya diberi
kapir sirih yang kemudian diikat dengan benang putih. Adapun penggunaan kapur sirih karena dianggap dapat menyejukkan jiwa dan raga kedua pengantin, sedangkan benang putih digunakan
sebagai simbol yang bermakna ikatan yang suci. Dengan demikian, tujuh ikat daun sirih pada upacara balangan atau lempar sirih merupakan simbol yang bermakna sebuah pengharapan agar
pengantin menjadi pasangan yang awet dan berbahagia.
Universitas Sumatera Utara
Gambar No. 7 Daun Sirih
4.1.7 Telur
Telur merupakan simbol yang digunakan pada upacara pelaksanaan pernikahan adat Jawa yaitu pada upacara wiji dadi atau injak telur. Telur yang digunakan adalah telur ayam. Telur ini
diletakkan pada sebuah talam kecil yang berisi bunga-bunga. Pemilihan telur ayam ini didasari oleh sifat dari ayam yang bertanggung jawab kepada anaknya. Jika melihat ayam tentunya kita
tahu bahwa ayam mengerami dan memberi makan anaknya hingga anak-anaknya tunbuh besar. Hai ini menandakan bahwa ayam adalah binatang yang dapat bertanggung jawap. Oleh karena
itu, pengantin diharapkan dapat meniru sifat ayam terhadap anak-anaknya, pengantin diharapkan dapat memberi makan anak dan istrinya dan dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
kepala rumah tangga. Dengan demikian, telur ayam merupakan simbol yang bermakna harapan agar pengantin dapat bertanggung jawab.
Universitas Sumatera Utara
telur Gambar No. 8 Telur
4.1.8 Air