Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari KBBI, 2003: 1198. Pustaka adalah kitab-kitab, buku; buku primbon KBBI, 2003: 912. Tinjauan pustaka adalah hal-hal atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai referensi yang mendukung penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa buku sebagai referensi, anatara lain buku Parlaungan Ritonga 1997 yang berjudul makna Simbolik Dalam Upacara Mangupa Masyarakat Angkola-Sipirok di Tapanuli Selatan. Baliau menyatakan bahwa mangupa merupakan acara yang terdapat pada setiap upacara adat masyarakat Angkola-Sipirok di Tapanuli Selatan. Selain itu, peneliti juga menggunakan buku karangan Bambang Suwondo 1978 yang berjudul Adat Dan Upacara Pernikahan Adat Jawa Tengah. Dalam bukunya tersebut dinyatakan bahwa upacara pernikahan adat Jawa terbagi atas tiga bagian yaitu upacara sebelum pernikahan, upacara pernikahan, dan upacara sesudah pernikahan. Penelitian tentang makna simbolik telah banyak dilakukan, beberapa contoh penelitian tersebut akan peneliti uraikan satu per satu. Penelitian yang pertama adalah skripsi yang dikerjakan oleh Fita Delia Gultom 2003 berjudul “Kinesik Dan Sinbolik Upacara Perkawinan Adat Mandailing”. Dalam skripsinya dinyatakan bahwa dalam upacara perkawinan adat Mandailing terdapat tiga macam kinesik yaitu kinesik tangan, kinesik wajah, dan kinesik kaki. Sedangkan makna simbolik yang terdapat dapa upacara perkawinan adat Mandailing berbeda- beda pada setiap acara yang berlangsung sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi kesepakatan adat. Penelitian yang kedua adalah skripsi yang dikerjakan oleh Ralisah 2005 yang berjudul “Tanda-Tanda dalam Upacara Pernikahan Aceh Singkil”. Dalam skripsi ini Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa dalam upacara pernikahan Aceh Singkil terdapat tanda-tanda yang keseluruhannya mempunyai fungsi yaitu fungsi adat, fungsi sosial, fungsi hukum, fungsi kepribadian, fungsi keagungan atau kebesaran, dan fungsi estetika. Adapun makna dari tanda- tanda adat perkawinan Aceh Singkil adalah makna simbolik ritual dan sakral, makna simbolik sosial, makna simbolik keagungan atau kebesaran, makna simbolik permohonan dan harapan, makna simbolik komunikasi, dan makna simbolik estetika. Penelitian yang ketiga yang dikerjakan oleh Sryana M. Siahaan 2007 yang berjudul “Simbol Ulos Sebagai Referentasi Identitas Batak Toba”. Skripsi ini menyimpulkan bahwa fungsi ulos sebagai referentasi identitas Batak Toba meliputi fungsi peneguh integrasi sosial, peneguh integrasi status sosial, fungsi peneguh edukatif, fungsi peneguh kebutuhan ekonomi. Makna simbolik ulos sebagai referentasi identitas Batak Toba meliputi makna simbolik ulos sebagai referentasi eksistensi diri, simbolik ulos sebagai referentasi interaksi sosial, makna simbolik ulos sebagai referentasi estetis, dan makna simbolik ulos sebagai referentasi ekspresi ideologi kultural. Selanjutnya Juliati Stefana Sinaga 2010 dalam skripsinya menyatakan bahwa refresentasi tampilan Dayok Binatur akan terlihat pada potongan-potongan daging ayam yang disusun teratur sesuai urutannya yang berbentuk sebagaimana ayam hidup. Adapun tanda atau nilai lambang yang terdapat dalam Dayok Binatur memiliki makna yaitu berupa nasehat, perintah, dan harapan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah Desa Hajoran Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian terhadap makna simbolik upacara pernikahan adat Jawa di Hajoran Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan dilakukan pada tanggal 20 Desember 2009 sampai dengan 30 Meret 2010.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi berarti sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Populasi adalah semua hal yang ingin diketahui, dan biasanya disebut universun Malo, 1985:149. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah makna simbolik upacara pernikahan adat Jawa di Hajoran Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Universitas Sumatera Utara