PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Langkah yang terakhir sangat penting, karena keterkaitan didalam unit menentukan cara bagaimana seharusnya diases. Ketika membaca sebuah unit, pastikan anda mencari :
bagaimana kriteria unjuk kerja dikembangkan didalam batasan variabel melalui kata yang ditulis miringitalic
bagaimana aspek-aspek kritis untuk asesmen merangkum informasi yang dapat diases dan membantu anda untuk memvisualisasikan unit secara keseluruhan
apakah pengetahuan yang disyaratkan dapat ditunjukkan melalui kriteria unjuk kerja bagaimana keterampilan yang dipersyaratkan merefleksikan dan sesuai dengan
keterampilan employability bagaimana konteks asesmen, sumber daya spesifik dan metoda asesmen membantu
cara anda merencanakan kegiatan pengumpulan bukti bagaimana petunjuk informasi asesmen mengidentifikasi unit relevan lainnya yang
mungkin diases pada saat bersamaan
2.3. Menginterpretasi dokumen yang terkait rencana asesmen
Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana asesmen untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan dengan
kebutuhan. Dokumen yang terkait dengan dapat meliputi : Informasi yang dikemukakan di dalam standar kompetensi tentang sumber daya yang
dibutuhkan untuk asesmen, konteks asesmen, dan metode asesmen yang tepat kegiatan asesmen sebagaimana diidentifikasi oleh modul terakreditasiditurunkan dari
standar kompetensi yang relevan persyaratan yang dijabarkan dalam Panduan Asesmen pada Paket Pelatihan yang
relevan kegiatan asesmen sebagaimana dikemukakan pada bahan pendukung yang berkaitan
dengan standar kompetensi yang relevan berbagai persyaratan K3, perundangan, kode etik, standar dan panduan
indikator dan level kompetensi pada SKKNI persyaratan kinerja untuk praktek demonstrasi kerja
spesifikasi produk Adapun cara menginterpretasi dokumen tekait adalah :
1. Mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan. 2. Menginterpretasikan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan kebutuhan
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI 2.4. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen
Setelah menetapkan
bukti dan
jenis-jenis bukti
yang dipersyaratkan
untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap acuan pembanding, anda perlu memilih metoda
dan perangkat yang sesuai.. Anda juga perlu untuk mengkonfirmasikan bahwa perangkat dan metode asesmen memenuhi strategi asesmen.
Metode-metode merupakan teknik-teknik khusus yang digunakan untuk mengumpulkan bukti, sedangkan perangkat asesmen adalah instrumen dan prosedur yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti. Metode-metode asesmen mencakup :
melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya mengobservasi Peserta sertifikasi di tempat kerja mereka;
melaksanakan aktifitas terstruktur memfasilitasi simulasi atau bermain peran; mendengarkanmembaca apa pendapat orang lain tentang Peserta sertifikasi laporan
pihak ketiga; bertanya kepada Peserta sertifikasi memfasilitasi pertanyaan lisan dan tertulis
mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Peserta sertifikasi sebelumnya; dan
mengkaji item-item yang diproduksi Peserta sertifikasi produk, proyek, portofolio Perangkat asesmen mencakup :
profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima; template dan proformas
pertanyaan dan aktifitas yang spesifik daftar cek bukti dan observasi
daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan; materi asesmen mandiri
Terdapat beberapa cara untuk mengases kompetensi Peserta sertifikasi terhadap acuan pembanding, dan metoda asesmen yang anda pilih terganung beberapa faktor, termasuk:
jumlah waktu dan sumber yang tersedia; karakter dan kebutuhan Peserta sertifikasi;
persyaratan bukti dari acuan pembanding; peluang untuk mengintegrasikan asesmen; dan
resiko-resiko dan persyaratan yang berhubungan dengan konteks asesmen yang berbeda termasuk persyaratan lisensi dan implikasi legal mengases kompetensi.
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Dengan memilih perangkat dan metoda-metoda yang efektif, asesmen yang akananda lakukan akan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti. Prinsip-prinsip
asesmen yang mencakup valid, reliabel, fleksibel, dan adil harus diterapkan dalam usaha menjamin mutu dari hasil asesmen.
Empat prinsip asesmen tersebut sangat penting untuk mencapai asesmen yang efektif dalam sistem sertifikasi kompetensi serta pelatihan berbasis kompetensi.
Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.
Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding benchmark yang digunakan.
Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai
Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada peserta sertifikasi memastikan penerapan yang konsisten pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam
situasi yang berbeda dan peserta sertifikasi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten. Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan secara
konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang
Fleksibel
Seluruh Aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan peserta sertifikasi dan organisasi. Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks.
Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk
diases.
Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta sertifikasi serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi peserta sertifikasi yang
memiliki kebutuhan khusus. Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari
penyimpangan, mendukung peserta. Adapun cara untuk mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen adalah :
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
1. Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan
2. Menetapkan perangkat asesmen bedasarkan pilihan metode asesmen 3. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait
2.5. Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik