PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
3. Memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap memelihara integritas acuan
pembanding dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti.
3.2. Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen
Anda mungkin menemukan situasi dimana unit-unit kompetensi yang anda identifikasi sebagai acuan pembanding tidak secara penuh mencerminkan lingkungan kerja asesmen
yang sudah anda rencanakan. Dengan merubah kalimat pada beberapa bagian unit, anda dapat secara lebih baik merefleksikan lingkungan kerja untuk asesmen. Hal ini dikenal
sebagai kontekstualisasi suatu unit kompetensi, dan hal ini harus dikerjakan sejalan pedoman kontekstualisasi yang diatur oleh departemen terkait.
Pedoman kontekstualisasi dapat anda temukan pada training paket yang anda gunakan. Kontekstualisasi dapat hanya melibatkan penyediaan Informasi tambahan pada batasan
variabel dan panduan penilaian, dan perubahan ini harus tidak mengurangi keluasan unit, mengurangi portabilitas atau membatasi penggunaannya.
Pedoman kontekstualisasi
Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi persyaratan spesifik industri. Sementara hasil-hasil yang dimaksudkan dari unit dipelihara, penyesuaian dan modifikasi
dapat dibuat dengan menambahkan detail pada unit untuk memenuhi konteks spesifik pekerjaan pada industri. Kontekstualisasi harus dibuat hanya ketika dibutuhkan, dan
seharusnya menyediakan informasi tambahan yang relevan untuk : batasan variabel sepanjang perubahan tidak mengurangi keluasan aplikasi kompetensi
atau mengurangi portabilitasnya, yang mencakup konteks variabel, peralatan dan perlengkapan, peraturan serta norma dan standar
danatau panduan penilaian, terdiri dari aspek-aspek kritis asesmen atau sumber-sumber spesifik
asesmen. Batasan variabel pada standar ini mengemukakan bahwa kontekstualisasi berarti:
Mengubah susunan kata beberapa bagian komponen suatu standar kompetensi untuk merefleksikan lingkungan operasional asesmen yang ada.
Untuk memahami maksud kata-kata di atas, kita perlu memahami bahwa konteks asesmen RPL diantaranya:
Bagian dari proses pendaftaran Lingkungan dimana proses asesmenRPL dilakukan, termasuk bekerja secara langsung
simulasi.
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Kesempatan unutk mengumpulkan bukti pada sejumlah situasi Hubungan antara standar komptensi dan bukti untuk mendukung rekognisi pembelajaran
lampau. Seseorang yang melaksanakan asesmenRPL
Hubungan antara standar kompetensi dan kegiatan belajar Pengaturan hubungan kerjasama
Periode waktu selama pelaksanaan asesmen Pembagian pembiyaan, bila ada
Mekanisme penjaminan mutu Gambaran konteks di atas memberikan kesempatan bagi para asesor untuk
mengembangkan perencanaan asesmen yang lebih relevan kepada peserta sertifikasi. Yang perlu di ingat adalah selalu mengikuti skema sertifikasi.
Adapun cara untuk mengkontekstualisasikan acuan pembanding adalah : 1. Mengidentifikasi kondisi tempat kerja terkini yang mencakup regulasi, perkembangan
sistem dan teknologi termasuk peralatan dan perlengkapan serta standar yang belum tercakup pada unit kompetensi.
2. Menetapkan penyesuaian yang diperlukan pada unit, khususnya pada bagian batasan variabel dan panduan penilaian.
Contoh aplikasi: KODE UNIT
: IMG.PA02.001.01 JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT :
:
Mempersiapkan Operasi Kran Mobil sd 25 Ton Unit ini kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mempersiapkan operasi kran mobil sd 25 ton
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengidentifikasi hasil pemeriksaan rutin yang digunakan untuk mempersiapkan operasi kran mobil sd 25 ton.
2. Perlengkapan untuk mempersiapkan operasi kran mobil sd 25 ton, mencakup :
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
2.1 Tool set, Alat pelindung diri sarung tangan, sepatu safety, kacamata, pakaian kerja
2.2 SOP dan manual operasi. 3. Tugas untuk mempersiapkan operasi kran mobil sd 25 ton, meliputi :
3.1. Melakukan pemeriksaan rutin sebelum mengoperasi Kran Mobil. 3.2. Mengidentifikasi hasil pemeriksaan rutin Kran Mobil.
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi : 4.1. Undang-Undang tentang K3.
4.2. Kebijakan dan tata tertib perusahaan tentang K3.
Langkah-langkah Kontekstualisasi Batasan Variabel : Kontekstualisasi untuk :
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi : 4.1. Undang-Undang tentang K3.
bukanlah mengcopy paste tetapi dengan menuliskan sebagai contoh, khusus untuk point 4.1 saja:
Dalam rangka pelakasanaan asesmen digunakan Undang-undang tentang K3:
Daftar Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undang-undang Uap tahun 1930 Stoom Ordonnantie Undang Undang No 23 Tahun 1948 tentang Pengawasan Perburuhan
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang No. 03 Tahun 1992 : Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Apa yang kita lakukan di atas termasuk dalam kegiatan : menyesuaikan perencanaan
asesmen dengan mempertimbangkan batasan variabel yang merefleksikan lingkungan operasional dimana asesmen tersebut akan dilaksanakan. Pastikan kepada peserta
sertifikasi dan pihak-pihak yang terlibat bahwa kontekstualisasi yang asesor lakukan sudah sesuai dengan pekerjaan peserta sertifikasi.
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
KONTEKSTUALISASI
3.3. Pengkajian perangkat dan metode asesmen