PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI 24. Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi 3.15 konsisten untuk uji kompetensi yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan asesor
kompetensi 3.16 yang berbeda.
25. Banding
Permintaan oleh pemohon sertifikasi 3.19, peserta sertifikasi 3.20, atau pemegang sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga
sertifikasi profesi terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan.
26. Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding 3.25, oleh individu atau organisasi terhadap lembaga sertifikasi profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari kegiatan
lembaga sertifikasi profesi, atau pemegang sertifikat.
27. Pemangku kepentingan
Individu, kelompok atau organisasi yang dipengaruhi oleh kinerja pemegang sertifikat atau lembaga sertifikasi profesi.
Contoh: pemegang sertifikat, pengguna layanan dari pemegang sertifikat, pimpinan dari pemegang sertifikat, konsumen, pemerintah.
Pemangku kepentingan juga seringkali disebut sebagai para pihak yang
berkepentingan atau disebut lebih singkat sebagai para pihak.
28. Penilikan atau surveilan
Pemantauan berkala, selama periode sertifikasi, terhadap pemegang sertifikat untuk memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman,
standar atau skema sertifikasi.
29. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan danatau menilai ujian
30. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
31. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
32. Sistem sertifikasi adalahkumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi termasuk pemeliharaannya.
33. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap
menjamin kompetensinya selama memegang sertifikat kompetensi.
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
PERSYARATAN DASAR
a. Kelembagaan pelatihan
Kelembagaan pendidikan dan pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan
asesmen seharusnya adalah lembaga pendidikanpelatihan yang telah diakreditasi oleh
lembaga akreditasi pendidikan dan pelatihan dengan ruang lingkup sesuai dengan unit kompetensi tersebut.
b. Pelatih
Pelatih dalam pelaksanaan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan asesmen harus pelatih
bersertifikat kompetensi dengan kualifikasi Master Asesor danatau pelatih berbasis kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi asesmen kompetensi.
Untuk menggunakan modul ini pelatih harus kompeten dan mengembangkan klaster kompetensi mengembangkan lingkungan pembelajaran, klaster disain program pelatihan
dan pengembangan penyampaian dan fasilitasi program pelatihan.
c. Peserta
Peserta pelatihan pada skema sertifikasi klaster asesmen kompetensi ini adalah personil yang telah mempunyai kualifikasi atau kompetensi bidang tertentu yang menjadi ruang
lingkup kompetensi yang akan diases.
MENGIDENTIFIKASI GAMBARAN
UMUM TENTANG
ASESMEN KOMPETENSI.
a. Gambaran umum asesmen.
Gambaran umum dalam sistem asesmen dapat digambarkan dibawah ini dimana konsep asesmen direfleksikan dalam unit-unit kompetensi yang terkait. Dalam panduan ini kita
hanya akan membahas unit kompetensi merencanakan dan mengorganisasikan asesmen
b. Siklus asesmen.
Proses asesmen merupakan siklus yang tidak terputus yang mencakupi: pesiapan, perencanaan, pelaksanaan, perekaman, pelaporan dan review suatu asesmen. Setiap
tahap proses ini merupakan komponen kritis dalam sistem asesmen secara luas. Gambar dibawah menunjukkan delapan step dalam siklus asesmen
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Siklus Asesmen
1.Mengembangkan Kontek asesmen
2.Mempersiapkan peserta
3.Merencanakan pengumpulan bukti
4.Mengumpulkan bukti dan mengambil keputusan
5. Memberikan umpan balik
6.Merekam dan melaporkan temuan
7.Review proses asesmen
8.Mendukung proses banding
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI c. Asesmen berbasis kompetensi
Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan membuat keputusan apakah seorang Peserta sertifikasi mencapai atau tidak kompetensinya
berdasarkan kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena Peserta sertifikasi sedang diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan benchmark yang
ditetapkan, seperti unit kompetensi. Hal ini berbeda dengan asesmen berdasarkan norma norm referenced assessment, dimana unjuk kerja Peserta sertifikasi dibandingkan,
diases, dan diranking terhadap unjuk kerja Peserta sertifikasi lainnya. Secara asesmen berbasis kompetensi dapat digambarkan seperti dibawah ini.
d. Asesmen dalam Sistem sertifikasi kompetensi nasional.
Asesmen kompetensi dapat dilakukan untuk berbagai tujuan seperti dalam pendidikan berbasis kompetensi, pemastian dan pemeliharaan kompetensi dalam industri, serta
asesmen dalam rangka sertifikasi kompetensi. Pada bahasan ini akan difokuskan pada asesmen dalam rangka sistem sertifikasi kompetensi nasional, yang mencakupi
sislatkernas, sistem sertifikasi kompetensi, ketelusuran sistem sertifikasi, skema sertifikasi dan skema generik uji kompetensi.
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
KLASIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI LSP
LSP-P3 LSP-P2
LSP-P1 ind LSP-P1 VET
Memastikan dan Memelihara
Kompetensi Kerja
untuk Sektor dan atau
profesi tertentu
Memastikan dan
Memelihara Kompetensi
Kerja terhadap
SDM Lembaga Induknya
dan
SDM jejaring kerja nya
Memastikan dan Memelihara
Kompetensi Kerja
terhadap SDM
Lembaga Induknya
Memastikan dan
Memelihara Kompetensi
Kerja terhadap
Peserta didiknya
berbasis kompetensi dan SDM
mitra Iinduknya
L i s e n s i
S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
SERTIFIKASI DAN KETELUSURAN KESESUAIAN
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
PP, ISO 17024, PEDOMAN BNSP
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PEDOMAN BNSP, ISO 17024
Lisensi
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
PESERTA UJI KOMPETENSI
SKKNI
Sertifikasi
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE 65
verifikasi
TEMPAT UJI KOMPETENSI
PEDOMAN BNSP, QMS
Asesor Lisensi
ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011 Pedoman BNSP 201 : 2014
Asesor Kompetensi
SKKNI ASESMEN Pedoman BNSP
Kementerian Lembaga
Pembinaan Koordinasi
Harmonization On Conformity Assessment And Its Traceability
ASEAN RECOGNISE ACCREDITATION ORGANISATION
International Labour Organization ILO: Guidelines On Competency
Standard And Certification Development
Regional Mutual Recognition Arrangement on Competency Standardization and Certification
Accreditation Authority Give accreditation to Vocational Education and training
organisations ISO 17011 + Technical regulations
Personel Certification Bodies
Certify personel ILO-CBA, ISO 17024 + technical regulations
PERSONEL have an assurance STANDARDS OF COMPETENCE RMCS
Vocational Education and Training Bodies
ILO- CBT+ technical regulations AccreditationCertification Authority
Give accreditation to Certtification organisations ISO 17011 + technical regulations
International Organization For Standardization ISO:
Standard For QMS
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
JENIS-JENIS SKEMA SERTIFIKASI
Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia
Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi Nasional
Skema Sertifikasi berdasar Paket Kompetensi cluster
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Standar Kompetensi: Merencanakan dan MengorganisasikanAsesmen
P.854900.041.01 Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen
Deskripsi Unit
Unit ini memberikan spesifikasi persyaratan kompetensi untuk merencanakan dan mengorganisasikan proses asesmen, mencakupi RCC RPL dalam sistem asesmen berbasis
kompetensi. Keterangan
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan menyusun proses asesmen dalam sistem asesmen berbasis kompetensi.
Elemen Kriteria Kinerja
1. Menentukan pendekatan asesmen
1.1. Peserta sertifikasi diidentifikasidikonfirmasi, kemudian tujuan dan
konteks asesmenRPL ditetapkandikonfirmasi kepada orang yang relevan sesuai dengan persyaratan hukumorganisasietika
1.2. Keputusan jalur asesmen dibuat, apakah asesmen dilakukan melalui RPL, jalur pembelajaran dan asesmen atau pendekatan kombinasi
1.3. Strategi asesmen diakses dan bila perlu digunakan untuk memandu
pengembangan rencana asesmen 1.4.
Acuan pembanding asesmenRPL diidentifikasidikonfirmasi dan
diakses
2. Mempersiapkan rencana asesmenRPL
2.1. Acuan pembanding asesmen diinterpretasi guna menentukan
bukti
dan jenis-jenis bukti yang diperlukan untuk mendemonstrasikan
kompetensi sesuai dengan aturan-aturan bukti
2.2. Apabila standar kompetensi digunakan sebagai acuan pembanding,
semua komponen standar kompetensi dipaparkan untuk
menetapkan dan mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan 2.3.
Setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan proses
asesmen diperoleh dan diinterpretasikan 2.4.
Metode asesmenRPL
dan perangkat
asesmen dipilihdikonfirmasi berdasarkan bukti yang akan dikumpulkan
untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen
2.5.
Bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan dalam
pengumpulan bukti diidentifikasi dan didokumentasi
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
Elemen Kriteria Kinerja
2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen diklarifikasi, dimintakan persetujuan dan didokumentasikan 2.7.
Jangka waktu dan periode waktu pengumpulan bukti ditentukan dan semua informasi yang akan dimasukkan ke dalam
rencana asesmen
didokumentasikan. 2.8.
Rencana asesmen dikonfirmasi dengan
personel yang relevan 3. Kontekstualisasi
dan meninjau rencana asesmen
3.1. Karakteristik peserta sertifikasi dan setiap kelonggaran yang
diperlukan untuk penyesuaian yang wajar danatau kebutuhan-
kebutuhan spesifik diidentifikasidiklarifikasi dengan orang yang
relevan, dan kemudian didokumentasikan 3.2. Bila diperlukan, standar-standar kompetensi
dikontekstualisasikan,
untuk mencerminkan lingkungan tempat pelaksanaan asesmen, sesuai dengan
panduan kontekstualisasi
3.3. Metode dan perangkat asesmen yang dipilih diperiksa, bila perlu disesuaikan guna menjamin penerapan yang berkelanjutan dengan
mempertimbangkan: berbagai kontekstualisasi standar kompetensi
penyesuaian yang beralasan kegiatan asesmen terintegrasi
kapasitas untuk mendukung RPL
3.4. Perangkat asesmen yang disesuaikan ditinjau untuk memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih dapat terpenuhi
3.5. Rencana asesmen diperbaharui, sebagaimana diperlukan, untuk merefleksikan kebutuhan kontekstualisasi yang sedang berjalan,
perubahan dalam persyaratan sumberdaya organisasi atau perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen
3.6. Rencana asesmen disimpan dan ditelusuri sesuai dengan kebijakan
dan prosedur
sistem asesmen
maupun persyaratan
hukumorganisasietika
4. Mengorganisasikan asesmenRPL