Program Linier Program Tujuan Ganda

m. Perusahaan Efek

Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.

n. Saham stock

Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.

2.2 Program Tujuan Ganda

2.2.1 Program Linier

Program linier adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input . Pokok pikiran utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dengan jelas dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia. Sesudah masalah terumuskan dengan baik, maka langkah berikut ialah menerjemahkan masalah ke dalam bentuk model matematika P. Siagian, 1987. Model pemrograman linier tidak mampu menyelesaikan kasus-kasus manajemen yang menghendaki sasaran-sasaran tertentu dicapai secara simultan. Kelemahan ini dilihat oleh A. Charnes dan W.M. Cooper. Mereka berdua kemudian mengembangkan model pemrograman linier agar mampu menyelesaikan kasus-kasus tersebut. Dalam hal ini, konsep dasar model yang mereka temukan itu sudah mulai diperkenalkan pada tahun 1955. Selanjutnya, pada tahun 1961, mereka mulai mempopulerkan model tersebut dengan nama Goal Programming. Model ini mampu menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linier yang memiliki lebih dari satu sasaran yang hendak dicapai. Model goal programming merupakan perluasan dari model pemrograman linier, sehingga seluruh asumsi, notasi, formulasi model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaiannya tidak berbeda. Perbedaan hanya terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasional yang akan muncul di fungsi tujuan dan di fungsi- fungsi kendala. Oleh karena itu, konsep dasar pemrograman linier akan selalu Universitas Sumatera Utara melandasi pembahasan model goal programming. Adapun bentuk umum dari metode goal programming adalah: Minimum Z kendala: 2.1 di mana: , , … , , , … , , , … , , , = variabel deviasi yang menyebabkan nilai fungsi tujuan menjadi lebih dari = variabel deviasi yang menyebabkan nilai fungsi tujuan menjadi kurang dari = koefisien fungsi kendala tujuan = variabel pengambilan keputusan = target tujuan ke- = koefisien fungsi kendala sistem sumber daya yang tersedia

2.2.2 Metode Lexicographic Goal Programming