2.5 Pendidikan Anak Tunanetra
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu
anak tunanetra agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Melalui
program bimbingan, pengajaran, dan latihan anak tunanetra mendapatkan perhatian khusus dalam meningkatkan kemampuan anak tunanetra.
Tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra
pendengaran. Alat-alat pendidikan juga harus menunjang kebutuhan anak tunanetra, karena itulah yang akan menjadi media bagi pembelajaran anak. Alat-alat pendidikan
tunanetra meliputi alat khusus, alat bantu, dan alat peraga. a. Alat pendidikan khusus anak tunanetra antara lain:
1. reglet dan pena
2. mesin tik Braille,
3. computer dengan program Braille,
4. printer Braille,
5. abacus,
6. calculator bicara,
7. kertas braille,
8. penggaris Braille,
9. kompas bicara.
b. Alat Bantu Alat bantu pendidikan bagi anak tunanetra sebaiknya menggunakan materi perabaan
dan pendengaran.
Universitas Sumatera Utara
1. Alat bantu perabaan sebagai sumber belajar menggunakan buku-buku dengan
huruf Braille. 2.
Alat bantu pendengaran sebagai sumber belajar diantaranya talking books buku bicara, kaset suara binatang, CD, kamus bicara
c. Alat Peraga Alat peraga tactual atau audio yaitu alat peraga yang dapat diamati melalui perabaan
atau pendengaran. Alat peraga tersebut antara lain: 1.
benda asli : makanan, minuman, binatang peliharaan kucing, ayam, ikan hias, dll tubuh anak itu sendiri, tumbuhantanaman, elektronik, kaset, dll.
2. benda asli yang diawetkan : binatang liarbuas atau yang sulit di dapatkan,
3. benda asli yang dikeringkan herbarium, insektarium
4. bendamodel tiruan; model kerangka manusia, model alat pernafasan, dll.
5. gambar timbul sesuai dengan bentuk asli; grafik, diagram dll.
6. Gambar timbul skematik; rangkaian listrik, denah, dll.
7. Peta timbul; provinsi, pulau, negara, daratan, benua, dll.
8. Globe timbul
9. Papan baca
10. Papan paku http:www.pkplkdikmen.netberita-pendidikan. di akses tanggal
04 Juni pukul 14.00 Wib Anak tunanetra memerlukan tenaga kependidikan yang sesuai dengan
bidangnya untuk membantu mereka dalam menggunakan media-media pembelajarannya. Hal-hal yang dibutuhkan dalam tenaga kependidikan antara lain:
1. Guru dengan kualifikasi:
1. SGPLB Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa
2. Sarjana S-1 PLB
Universitas Sumatera Utara
3. Pasca Sarjana S-2 PLB
4. Sarjana S-1 bukan PLB tetapi memiliki latar belakang keahlian
tertentukhusus yang dibutuhkan anak tunanetra, seperti; Pendidikan Agama, Musik, Massage, dll.
5. Guru sekolah umum yang diberi training minimal 6 bulan
2. Psikolog Psikolog diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan intelegensi anak
tunanetra. Disamping itu membantu guru dalam assessment. Tujuan assessment adalah untuk mengetahui sejauhmana potensi dan kekuranganhambatan yang
dimiliki anak tunanetra, sehingga dapat diketahui apa kebutuhan anak tunanetra dalam proses pembelajaran.
3. Dokter mata Rekomendasi dari dokter mata sangatlah diperlukan bagi lembaga penyelenggara
pendidikan tunanetra. Seorang dokter mata memiliki kewenangan untuk menentukan bahwa seseorang memiliki hambatan dalam penglihatan.
4. Optometris Kemampuan penglihatan anak tunanetra dapat dikatehui salah satunya dari hasil
assessment klinis yang dilakukan oleh seorang optometris. Kondisi anak tunanetra dapat diketahui melalui laporan hasil assessment, misalnya:
a. Ketajaman penglihatan
b. lapang pandang
c. kebutuhan media baca tulis
d. alat bantu yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan anak
e. alat peraga yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
f. penempatan di dalam kelas http:www.pkplkdikmen.netberita-pendidikan.
di akses tanggal 04 Juni pukul 14.00 Wib
2.6 Pelayan Sosial