Belajar 1. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Dengan Mengikuti Teori-teori

10. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Dalam Melakukan Program Keterampilan

Distribusi responden berdasarkan sarana dan prasarana dalam melakukan program keterampilan yakni 15 orang 100 menyatakan sarana dan prasarana yang disediakan sudah memenuhi untuk melaksanakan program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra, karena saat melakukan proses pembelajaran keterampilan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sudah ada dan ruangan khusus untuk melakukan masing-masing keterampilan sudah ada. Kualifikasi nilai skala likert tentang pemenuhan sarana dan prasarana dalam melakukan program keterampilan dengan jumlah rata-rata 4 termasuk dalam indikator efektif.

5.3.2 Belajar 1. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Dengan Mengikuti Teori-teori

Pembelajaran Tabel 5.15 Disribusi Responden Berdasarkan Teori Keterampilan Dengan mengikuti Teori-teori Pembelajaran No Kategori Frekuensi Responden 1 Sangat Meningkat 11 73,3 2 Meningkat 4 26,7 Jumlah 15 100 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Data hasil pada tabel 5.15 dapat diketahui bahwa pemahaman responden terhadap peningkatan kemampuan keterampilan dengan mengikuti teori-teori pembelajaran yakni sebanyak 11 orang 73,3 menyatakan sangat meningkat Universitas Sumatera Utara karena dengan mengikuti teori-teori pembelajaran pengetahuan dan kemampuan responden jauh bertambah karena dengan pembelajaranlah wawasan mereka semakin luas. Sebanyak 4 orang 26,7 responden menyatakan meningkat karena masih bisa mengikuti tori-teori pembelajaran yang diberikan instruktur. Kualifikasi nilai skala likert berdasarkan terhadap peningkatan kemampuan keterampilan dengan mengikuti teori-teori pembelajaran adalah 3,66 termasuk dalam kategori efektif. 2.Kemampuan MenjelaskanMempresentasekan Kembali Pelajaran keterampilan yang Diterima Tabel 5.16 Distribusi Responden Kemampuan MenjelaskanMempersentasekan Kembali Pelajaran yang Diterima No Kategori Frekunsi Persentase 1 Sangat Mampu 12 80 2 Cukup Mampu 3 20 Jumlah 15 100 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Data hasil pada tabel 5.16 diketahui bahwa kemampuan menjelaskanmempersentasekan kembali pelajaran yang diterima dari instruktur yakni 12 orang 80 responden menyatakan mereka mampu menjelaskannya kembali, karena responden rmemahami pelajaran yang diterima. Hal ini karena instruktur memberikan penjelasan teori pembelajaran dengan jelas dan memberikan contoh-contoh maupun praktek sederhana, dan responden juga dituntut untuk mempraktekkan apa yang diajarkan sehinnga instruktur juga dapat mengetahui batas kemampuan reponden. Sebanyak 3 orang 20 responden menyatakan cukup mampu karena sebagian pembelajaran ada yang susah dipahami dan ada yang ringan Universitas Sumatera Utara saja. Kualifikasi nilai skala likert kemampuan menjelaskan atau mempersentasekan kembali pelajaran keterampilan yang diterima adalah 4 termasuk dalam kategori efektif. 3.Penentuan Jenis Pembelajaran Keterampilan yang Diikuti Distribusi responden berdasarkan penentuan jenis pembelajaran yang diikuti yakni 15 orang 100 responden menyatakan diri sendiri , responden mengikuti keterampilan sesuai dengan minat dan bakat mereka inginkan. Keterampilan sebagai program sekolah harus diikuti semua responden, tetapi tersponden bisa memilih keterampilan apa yang diminati. Suster yang mendidik responden memperhatikan benar tidaknya minat responden atau sungguh-sunguh dalam mengikuti keterampilan tersebut. Kualifikasi nilai skala likert berdasarkan penentuan jenis keterampilan yang di ikuti responden adalah dengan jumlah rata-rata 5 termasuk dalam kategori sangat efektif.

4. Pengetahuan Keterampilan Terhadap Perkembangan Jaman Tabel 5.17

Distribusi Responden Pengetahuan Keterampilan Terhadap Perkembangan Jaman No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat Mengikuti 11 73,3 2 Mengikuti 4 26,7 Jumlah 15 100 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Data hasil pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang 73,3 responden menyatakan sangat mengikuti pengetahuan keterampilan terhadap perkembangan jaman. Sebanyak 4 orang 26,7 menyatakan mengikuti pengetahuan keterampilan terhadap perkembangan jaman. Karena responden bisa Universitas Sumatera Utara menggunakan alat- alat keterampilan modern sekarang, seperti menggunakan gitar listrik dalam mengikuti keterampilan musik. Keterampilan meronce responden mengikuti jenis-jenis gantungan kunci yang sedang beredar di pasaran,sesuai dengan binaan dari suster, sehingga menghasilkan karya yang baru. Keterampilan masage pijat responden bukan hanya mengikuti pengetahuan pijat tradisional tetapi sudah mempelajari tusuk relaksasi. Responden juga mengikuti pendikan computer disekolah dengan menggunakan computer khusus anak tuanetra Kualifikasi nilai skala likert berdasarkan pengetahuan keterampilan berdasarkan perkembangan jaman adalah 3,66 termasuk dalam kategori efektif.

5. Pembelajaran Pengetahuan Dasar dari Keterampilan yang Diikuti

Disribusi responden berdasarkan pembelajaran pengetahuan dasar dari musik dan meronce yakni 15 orang 100, dan pengetahuan dasar dari massage pijat yakni 6 orang 100 responden sangat mengikuti pengetahuan dasar dari musik, masage pijat dan meronce karena responden sudah tinggal dipanti Karya Murni sejak masih kecil dan semua responden memulai pendidikannya di Sekolah Luar BiasaA SLBA Karya Murni. Responden sejak mulai masuk sekolah sudah dimulai dikenalkan dengan pengetahuan dasar dari keterampilan musik, masage pijat, meronce karena dengan belajar keterampilan membuat responden cepat berkreasimenghasilkan suatu karya. Kualifikasi nilai skala likert berdasarkan pembelajaran pengetahuan dasar dari keterampilan yang diikuti adalah dengan nilai rata-rata 4 termasuk dalam kategori efektif. Universitas Sumatera Utara

6. Pembelajaran Keterampilan Sesuatu Hal yang Baru Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Pembelajaran Ketrampilan Sesuatu Hal yang Baru No Kategori Frekuensi Perentase 1 Sangat Baru 11 73,3 2 Baru 2 13,3 3 Tidak Baru 1 6,7 4 Sangat tidak baru 1 6,7 Jumlah 15 100 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18 sebanyak 11 orang 73,3 pembelajaran keterampilan sesuatu hal yang sangat baru bagi responden. Karena pembelajaran keterampilan dasar didapatkan responden ketika mulai masuk sekolah luar biasa. Sebanyak 2 orang 13,3 responden menyatakan keterampilan suatu hal yang baru. Sebanyak 1 orang 6,7 responden menyatakan pembelajaran keterampilan tidak baru dan sebanyak 1orang 6,7 responden menyatakan sangat tidak lagi karena sering mendengar keterampilan dan membantu temannya dalam mengerjakan keterampilan. Kualifikasi nilai skala likert berdasarkan pembelajaran keterampilan sesuatu hal yang baru adalah 3,66 termasuk dalam kategori efektif. Universitas Sumatera Utara

7. Pembelajaran Hubungan Interaksi Sosial dan Kemandirian

Tabel 5. 19 Distribusi Responden Berdasarkan Pembelajaran Hubungan interaksi Sosial dan Kemandirian No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat Mempelajari 10 66,7 2 Mempelajari 5 53,3 Jumlah 15 100 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.19 dapat diketahui sebanyak 10 orang 66,7 responden menyatakan bahwa responden sangat mempelajari hubungan interaksi sosial dan kemandirian. Semakin banyak berinteraksi membuat responden semakin mandiri. Responden diajarkan berkomunikasi yang baik dan benar serta sopan kepada orang lain. Semakin banyak berinteraksi dengan orang lain, membuat responden semakin banyak mengetahui. Dengan bertanya responden juga dapat mengetahui sesuatu hal, tanpa langsung melibatkan orang lain membantu responden, hal ini dapat mengurangi rasa ketergantungan responden terhadap orang lain sehingga meningkatkan kemandirin responden. Sebanyak 5 orang 53,3 responden menyatakan mempelajari karena responden dapat mempelajari hubungan interaksi sosial dan kemandirian meskipun responden masih mau melakukan interaksi dengan orang yang dikenalnya. Kualifikasi niali skala liket berdasarkan pembelajaran hubungan interaksi sosial dan kemandirian adalah 3,33 termasuk dalam kategori netral. Universitas Sumatera Utara 8.Kesesuaian Materi Keterampilan dengan Kondisi Sekarang dan Keterbatasan Fisik Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuian Materi Keterampilan dan Keterbatasan Fisik No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat Sesuai 10 66.7 2 Sesuai 5 33,3 Jumlah 15 1000 Sumber: Kuesioner, Juni 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 dapat diketahui sebanyak 10 orang 66,7 menyatakan materi yang diberikan tentang keterampilan sudah sangat sesusi dengan kondisi sekarang dan keterbatasan fisik. Dimana responden merasa cocok dan nyaman dengan mengikuti keterampilan. Dalam keterampilan musik responden sudah belajar menggunakan alat-alat modern seperti adanya gitar listrik, dengan mengikuti keterampilan musik menjadi bagian dari paduan suara membawa responden mengikuti perlombaan-perloambaan dan undangan dari luar sekolah. Keterampilan meronce suatu keterampilan yang ringan yang diikuti semua anak tunanetra. Mereka mendapatkan materi dan tehnik meronce sesuai dengan jenis aksesoris-aksesoris yang lagi musim, sehingga mereka tidak kalah saing dengan hasil karya mereka. Sebanyak 5 orang 33,3 menyatakan bahwa materi yang mereka pelajari sudah sesuai dengan perkembangan jaman dan kondisi fisik responden karena responden tidak ketinggalan dengan jaman sekarang dan mereka nyaman belajar secara teori dan praktek dalam keterampilan.Kualifikasi Universitas Sumatera Utara skala likert berdasarkan kesesuain materi keterampilan dengan kondisi sekarang dan keterbatasan fisik responden adalah 3,33 termasuk dalam kategori netral.

5.3.3 Perilaku 1 .Kemampuan Mengikuti Program Keterampilan yang Diajarkan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa Sumatera Utara

8 90 130

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

8 67 136

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 9

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa Sumatera Utara

2 3 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 2 10

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 16

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

0 0 14