f. penempatan di dalam kelas http:www.pkplkdikmen.netberita-pendidikan.
di akses tanggal 04 Juni pukul 14.00 Wib
2.6 Pelayan Sosial
Alfred J.Khan memberikan pengertian pelayanan sosial sebagai berikut: “Pelayanan sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa
mempertimbangkan kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan untuk meningkatkan kebutuhan masyarakat serta kemampuan perorangan untuk pelaksanaan fungsi-fungsinya, untuk memperlancar kemampuan
menjangkau dan menggunakan pelayanan-pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan dan
keterlantaran” Khan, dalam Soetarso, 1982: 34. Pelayanan sosial pada hakekatnya dibuat untuk memberikan bantuan kepada
individu dan masyarakat untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang semakin rumit. Y.B. Suparlan mengatakan bahwa pelayanan adalah usaha untuk
memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materi atau non materi agar orang lain dapat mengatasi masalahnya sendiri. Suparlan, 1983: 91.
Pada umumnya pelayanan sosial diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Kesejahteraan keluarga b.
Pelayanan pendidikan orang tua c.
Pelayanan penitipan bayi atau anak d.
Pelayanan kesejahteraan anak e.
Pelayanan rehabilitasi bagi penyalahgunaan NAPZA f.
Pelayanan kepada lanjut usia
Universitas Sumatera Utara
g. Pelayanan rehabilitasi bagi penderita cacat dan pelanggar hukum
h. Pelayanan bagi para migrant dan pengungsi
i. Kegiatan kelompok bagi para remaja
j. Pekerjaan sosial medis
k. Pusat-pusat pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat
l. Pelayanan sosial yang berhubungan dengan proyek-proyek perumahan
sumber: catatan mata kuliah Pekerja Sosial Industri. Fungsi pelayanan sosial dapat dibagi menjadi berbagai cara, tergantung
kepada tujuan pembagian itul. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengemukakan fungsi pelayanan sosial sebagai berikut:
a. Perbaikan secara progresif pada kondisi-kondisi kehidupan orang
b. Pengembangan terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri
c. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk tujuan-tujuan
pembangunan d.
Penyediaan struktur-struktur institusional untuk pelayanan-pelayanan yang terorganisir lainnya Soetarso, 1982: 41.
Bentuk-bentuk pelayanan sosial sesuai dengan fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan akses yang mencakup pelayanan informasi, rujukan pemerintah,
nasehat, dan partisipasi. Tujuannya adalah membantu orang agar dapat mencapai atau menggunakan pelayanan yang tersedia
b. Pelayanan terapi yang mencakup pertolongan dan terapi atau rehabilitasi,
termasuk didalamnya perlindungan dan perawatan, misalnya pelayanan yang diberikan oleh badan-badan yang menyediakan konseling pelayanan
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan anak, pelayanan kesejahteraan sosial mendidik, dan sekolah perawatan bagi orang-orang jompo dan lanjut usia
c. Pelayanan sosialisasi dan pengembangan, misalnya taman penitipan bayi dan
anak, keluarga bencana, pendidikan keluarga, pelayanan reaksi bagi pemudah dan masyarakat yang dipusatkan atau community.
2.7 Kesejahteraan Sosial