Konsep Belajar KAJIAN PUSTAKA

21 desakota dan dapat berlangsung dalam suasana aman, nyaman, tertib dan menyenangkan Dinas PK DIY, 2004:8. 2. Maksud dan tujuan JBM Maksud JBM adalah untuk menerobos dan mencari model serta metode kemampuan yang pada saatnya nanti masyarakat sendiri peduli dengan lingkungan menjadi tertib, teratur, aman dan nyaman dalam belajar, serta meningkatkan kepedulian setiap warga masyarakat terhadap kegiatan belajar anak di rumahnya masing-masing. Sedangkan tujuan JBM memotivasi warga masyarakat atau peserta didik agar terbiasa secara tertib dan teratur memanfaatkan waktunya sehari-hari untuk belajar sehingga timbul suatu kebiasaan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Penetapan waktu JBM di DIY minimal 2 jam setiap hari. Penetapan waktu di masing-masing daerah kabupatenkota agar diatur lebih lanjut oleh BupatiWalikota dengan memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing kabupatenkota. 3. Pelaksanaan JBM Pelaksanaan program JBM di tingkat propinsi dikoordinir oleh Gubernur DIY, sedangkan pelaksana teknis dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Propinsi DIY, pada Sub Dinas Pendidikan Kurikulum Luar Sekolah PKLS, dan untuk di Tingkat KabupatenKota susunan personilnya adalah : a. Penasehat BupatiWalikota, b. Ketua Asisten II Sekwilda KabupatenKota, 22 c. Wakil Ketua Kabag SosialKepala DinasCabang Dinas PK, d. Sekretaris DinasCabang Dinas PK serta e. Anggota Bapeda, PKK, KandepdiknasKanin, Kandepag dan Kabag Humas. 4. Peraturan JBM Produk hukum peraturan perundang undangan yang memuat tentang JBM di Kota Yogyakarta belum di tuangkan dalam peraturan daerah maupun perturan walikota. Namun di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur telah menerbitkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 93 Tahun 1999 Tentang Jam Belajar Masyarakat. Dalam keputusan Gubernur tersebut ditetapkan bahwa JBM merupakan Program Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka menciptakan kondisi lingkungan masyarakat yang nyaman, aman dan tertib untuk kegiatan belajar. Selain itu pada Pemerintah Propinsi, Kabupaten Kota dapat dibentuk Tim Belajar Masyarakat Propinsi dan Kabupaten Kota, dengan melibatkan Instansi terkait. JBM ditetapkan minimal 2 jam setiap hari. Selain itu dalam Keputusan Gubernur tersebut juga memuat penetapan waktu JBM yang kemudian diatur lebih lanjut oleh BupatiWalikota dengan memperhatikan situasi dan kondisi baik sosial budaya, sosial ekonomi, dan sosial politik masing-masing KabupatenKota. 23 Penyebarluasan Program JBM didukung dari dana APBD masing- masing KabupatenKota dan swadaya masyarakat. Pembinaan Jam Belajar masyarakat di Tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di koordinasikan oleh Dinas Pndidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Petunjuk teknis akan diatur lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Pengajaran Propinsi DIY Biro Hukum Prop DIY, 2003. JBM merupakan Program Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka menciptakan kondisi lingkungan masyarakat yang nyaman, aman dan tertib untuk kegiatan belajar. Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam Diktum PERTAMA dapat dibentuk Tim Jam Belajar Masyarakat Propinsi dan KabupatenKota, dengan melibatkan Instansi terkait. a. Jam Belajar Masyarakat ditetapkan minimal 2 jam setiap hari. b. Penetapan waktu sebagaimana tersebut dalam Diktum KETIGA diatur lebih lanjut oleh BupatiWalikota dengan memperhatikan situasi dan kondisi baik sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik masing- masing KabupatenKota. c. Penyebarluasan Program Jam Belajar Masyarakat didukung dari dana APBD masing-masing KabupatenKota dan swadaya masyarakat. d. Pembinaan Jam Belajar masyarakat di Tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di koordinasikan oleh Dinas pendidikan dan Pengajaran propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Instansi terkait. 24 e. Petunjuk teknis akan diatur lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Propinsi Daerah Istimewa Yogyakrta. f. Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 307KPTS1995 dinyatakan tidak berlaku. g. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta NO 93 Tahun 1999. 5. Indikator Keberhasilan JBM Indikator keberhasilan JBM adalah sebagai berikut: a. Keamanan, ketertiban dan kenyamanan Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan waktu untuk kegiatan belajar secara efektif, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berkumpul dalam keluarga, meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi dan melaksanakan kesepakatan warga tentang JBM, berkurangnya kesempatan untuk berbuat yang tidak bermanfaat, berkurangnya pelanggaran kesepakatan warga masyarakat, dan adanya kenyamanan warga dalam kegiatan belajar. b. Kepedulian orang tua terhadap kebutuhan belajar anak Mengingatkan peserta didik agar belajar, tidak memberikan pekerjaan selama belajar, menunggu peserta didik selama belajar, tersedianya sarana dan prasarana belajar dan tersedianya biaya bagi pendidikan peserta didik. 25 c. Kedisiplinan belajar Meningkatkan kegiatan belajar peserta didik setiap hari, telah dipatuhinya waktu JBM untuk kegiatan belajar setiap hari, penggunaan waktu telah diatur secara efektif dan efisien. d. Prestasi belajar Meningkatnya prestasi belajar sekolah peserta didik secara umum, dilihat dari hasil evaluasi setiap tahun, meningkatnya pengetahuan warga masyarakat di segala bidang ilmu pengetahuan khususnya menghadapi era globallisasi, meningkatnya kualitas sumber daya manusia segala bidang KepGub NO : 93 Tahun 1999. 6. Sejarah Terwujudnya Jam Belajar Masyarakat JBM Sejarah terwujudnya JBM di Yogyakarta tidak lepas dari ide Wasis