Prestasi Belajar Hasil Penelitian
63 mereka tidak memperhatikan pendidikan anak mereka bagaimana
sekolahnya maupun anaknya belajar atau tidak, pemahaman soal anak dimana orang tua kurang memahami apa yang dibutuhkan anak
mereka, pendidikan orang tua, kenakalan remaja. Bagi orang tua yang mampu dengan adanya teknologi yang
diharapkan untuk membantu dan mendukung dalam belajar misalnya untuk mencari materi dan informasi yang positif lewat internet,
namun banyak yang menyalahgunkan manfaat dari teknologi tersebut.
Sedangkan untuk orang tua yang kurang mampu dalam memberikan sarana pendukung belajar anaknya kurang diperhatikan.
Khususnya jaman sekarang ini teknologi merupakan salah satu faktor pendukung belajar untuk menambah informasi dari dunia luar.
2 Menurunnya Minat Baca Anak
Membaca itu penting, membaca juga merupakan tiang ilmu karena dengan membaca kita jadi tahu banyak hal mengenai ilmu
pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pengetahuan positif lainnya. Membaca membuka kesadaran kita betapa pentingnya ilmu
pengetahuan sebagai modal masa depan.
Membaca juga dapat membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berfikir, membaca dapat meningkatkan
pengetahuan dan meningkatkan memori dan pemahaman. Membaca penting karena membuat menjadi seorang yang mandiri dalam
64 belajar ilmu pengetahuan. Sehingga tak akan tergantung pada
sekolah, les, kursus, atau seminar. Membaca akan menumbuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan imajinatif.
Dengan demikian dapat dipahami, bahwa dengan membaca dapat memberikan dan meningkatkan nilai-nilai positif bagi aspek
kehidupan manusia dan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan secara mandiri.
Hilangnya program JBM juga menjadi bukti bahwa kurangnya minat membaca pelajar untuk mensukseskan program yang diadakan
oleh pemerintahan. Karena dalam program JBM ini ada kegiatan membaca, dengan hilangnya program JBM ditengah-tengah
masyarakat sama dengan hilangnya aktivitas membaca ini. Penerapan JBM perlu dimodifikasi baik dari segi regulasi maupun
pelaksanaan. Dapat dikatakan bahwa program JBM ini telah hilang dari kehidupan masyarakat Yogyakarta dan akan ada rencana untuk
menghidupkannya kembali dengan lebih mengkondisikan waktunya. Berdasarkan data empiris melalui kuesioner, teknik yang
digunakan dengan cara membagikan kepada 35 pelajar tingkat SD- SMA, dengan hasil jawaban hanya 15 orang yang suka membaca
sedangkan 20 pelajar lainnya lebih senang menggunakan waktu luang dengan memilih nonton televisi, nongkrong bareng teman,
lebih memilih datang ke pameran dan tempat-tempat lainnya yang bersifatnya hiburan. Kesenangan para pelajarsiswa dengan dunia