Keabsahan Data METODE PENELITIAN

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Komitmen meningkatkan mutu pendidikan tak hanya terpatri di hati pelaksana kebijakan di tingkat pemerintah pusat atau para praktisi pendidikan. Komitmen pada dunia pendidikan juga dicanangkan hingga ke tingkat pedukuhan. Salah satunya adalah Kampung Kepuh, Klitren Gondokusuman, Yogyakarta. Pada bab ini peneliti akan menyampaikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan mengambil beberapa sampel dan responden untuk memperkuat hasil penelitian yang berkaitan dengan efektivitas pelaksanaan JBM.

1. Profil Kampung dan Anak Usia Sekolah di Kepuh

Kampung Kepuh berlokasi di Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Kelurahan Klitren memiliki 16 RW Rukun Warga dan 63 RT Rukun Tetangga. Kampung Kepuh memiliki 3 Rukun Warga RW dan 8 Rukun Tetangga RT. Penelitian ini sendiri dilakukan di RT 50 RW 13. Penduduk Kampung Kepuh sendiri berjumlah 312 KK yang berjumlah 1.452 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebesar 637 orang dan 815 orang wanita, sedangkan jumlah KK yang terdapat di RT 50 RW 13 terdiri dari 36 KK Kepala Keluarga. 43 Lokasi Kampung Kepuh berada di bagian utara Kota Yogyakarta yang hampir berbatasan dengan Kabupaten Sleman. Adapun batas-batas kampung Kepuh adalah : Sebelah Utara : Jalan Colombo Kabupaten Sleman Sebelah Barat : Kampung Iromejan Sebelah Selatan : Jalan Urip Soemoharjo Sebelah Barat : Jalan Demangan Penduduk Kampung Kepuh sebagaian besar berprofesi sebagai pegawai wiraswasta maupun karyawan yang bekerja di sektor swasta. Beberapa warga juga berprofesi sebagai wiraswastapedagang karena memang lokasi kampung ini dekat denga pusat pertokaan dan beberapa Perguruan Tinggi hingga penduduk banyak yang membuka warung makan, laundry maupun toko kelontong. Berdasarkan survey di Kampung Kepuh terlihat suasana yang ramai pada jam malam pukul 19.00-20.00, masih banyak himbau-himbauan papan JBM terlihat disudut-sudut gang. Namun himbauan tersebut tidak ada pengaruh yang positif. Sebagian warga mengabiskan waktu di luar rumah bercengkrama diluar rumah. Sedangkan untuk ank-anak pada pukul 17.00-18.00 mengisi waktu di masjid untuk mengikuti TPQ, tetapi setelah selesai mengaji anak-anak tidak langsung pulang kerumah melainkan bermain dengan teman sebayanya. Pada saat melakukan perizinan penelitian kepala kampung yaitu Ketua RT dan Ketua RW terlihat ramah dan seakan-akan mengayomi