commit to user
BAB IV
KONSEP PEMIKIRAN DESAIN
A. Metode Perancangan
Berdasarkan pembatasan masalah terkhusus untuk masyarakat pendidikan warga sekolah. Maka perlu metode yang sesuai. Apalagi untuk audience siswaanak-
anak pada pendidikan dasar SD, karena merupakan masa awal dimana anak mulai belajar bergaul dan berinteraksi sosial dengan orang lain selain keluarga, maka
sebaiknya kampanye sosial ini dimulai dari sedini mungkin. Diperlukan media komunikasi yang dekat dengan dunia anak, yang ceria, mudah dipahami, dan tentu
saja menarik dari segi warna, dan tampilan visual, karena pada usia awal, tampilan pertama yang langsung terlihat lah yang menjadi titik perhatian pertama.
Perhatian, dukungan, dan contoh yang baik dari orang dewasa orang tua, keluarga, guru, karyawan sekolah, dan orang-orang disekitarnya sangat berarti dan
berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak, dan sangat membantu dalam usaha demi mencapai tujuan “Stop Bullying ” ini. Orang dewasa dalam kampanye
sosial ini berperan juga sebagai media komunikasi aktif dengan anak-anak. Maka justru diperlukan juga media kampanye pada tahap awal untuk menginformasi dan
membentuk pemahaman yang benar orang dewasa, serta dapat berguna sekaligus berguna sebagai pengingat, sehingga selanjutnya diharapkan menjadikan orang
dewasa di sekitar anak-anak itu sebagai media penyalur informasi media komunikasi aktif sekalligus sebagai pengawas dan pembimbing yang dapat berperan aktif dalam
keseharian anak-anak. Maka diperlukan juga media kampanye dengan desain yang disesuaikan, tanpa sama sekali meninggalkan desain utama, yang notabene memang
ditujukan untuk anak-anak.
commit to user
B. Konsep Kreatif
Untuk dapat merancang media komunikasi sosial yang sesuai maka diperlukan tahapan kerja yang terencana, antara lain meliputi :
1. Proses pembentukan logo
Logo bisa memvisualisasikan dan mengangkat attraction awal secara matavisual. Logo tidak hanya berfungsi sekedar untuk mengidentifikasi tapi juga memberikan
impresi akan segala-galanya, jadi logo berguna sebagai ‘the face’ Tre Hausinka, 2007:13. Oleh karena itu seperti halnya sebuah merk produk, banyak kampanye
sosial juga mempunyai logo, untuk mensosialisasikan dan mempermudah masyarakat mengenali kampanye sosial tersebut. Contohnya kampanye sosial daur
ulang recycle, dalam berbagai warna atau pun modifikasi, tapi dengan bentuk patennya, dengan sekali lihat saja, masyarakat bisa mengenali sekaligus paham
maksudnya, secara otomatis menjadi pengingat.
Keterangan gambar : Contoh logo recycle dalam beberapa modifikasi
Dengan belajar dari contoh di atas, maka dalam kampanye sosial “Stop Bullying” ini seharusnya juga mempunyai suatu logo yang simple, eye cathing, mudah
dipahami, dan mudah dikenali, terutama untuk anak-anak, maka perlu juga dibantu dengan warna yang cerah dan menarik.
Dengan anak-anak sebagai target audience primer, akan lebih mudah diterima dengan logo jenis logograph, yaitu berupa logo yang menggunakan ikon, tapi juga
butuh tulisan type untuk lebih memperjelas, maka gabungan keduanya logograph dan logotype diharapkan akan lebih efektif.
commit to user
2. Pembentukan Tagline
Agar cepat dan tepat sasaran, maka tagline “Stop Bullying ” adalah yang paling tepat. Tidak menimbulkan ambigu makna yang lebih dari satu, dan sekaligus
bagi masyarakat daerah yang kemungkinan besar belum familier dengan istilah bullying, akan menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat akan arti bullying, dan
diharapkan ketika sudah mengetahui artinya akan terus mengingatnya, dan menjadi waspada dan memberikan perhatian lebih akan terjadinya bullying di
sekitarnya.
3. Desain ilustrasi
Ilustrasi utama yang digunakan adalah ilustrasi vektor bergaya anak-anak, berwarna-warni, cerah, ceria, tapi simple yang diharapkan dekat dengan dunia
anak, cepat menarik perhatian, dan mudah dipahami, tanpa terlalu banyak improvisasi yang berlebihan.
4. Desain lay out
Menggunakan warna-warna cerah yang colorfull, diharapkan dapat cepat menarik perhatian anak-anak secara visual. Kemudian karena dibutuhkan juga media
komunikasi pendukung untuk para orang dewasa orangtua, guru, karyawan sekolah, dan orang dewasa lainnya di sekitar anak-anak, maka diperlukan juga
media komunikasi yang disesuaikan dengan gaya desain untuk orang dewasa, tapi bukannya sama sekali meninggalkan desain untuk anak-anak, tetap harus
disisipkan desain-desain utama yang bergaya anak, sehingga tidak terputus benang merahnya, antara media untuk anak dan untuk dewasa, yang menunjukkan
keterkaitan tema dan topik “Stop Bullying ”.
commit to user
C. Standar Visual 1. Verbal
a. Headline
STOP
BULLYING
STOP
Jenis huruf : Anja Eliane
Warna : Merah
C : 0 M: 100 Y: 100 K: 0
Alasan : Dengan fonts capital yang bold ini menegaskan arti kata
“Stop ” sebagai penegasanperintah yang harus dilakukan, tetapi walau pun tegas tapi fonts dengan bentuk tanpa sudut
menimbulkan kesan bersahabat. Dengan maksud perintah yang diberikan adalah perintah demi kebaikan.
BULLYING Jenis huruf :
Catchup Bold Warna :
Hitam C : 0 M: 0 Y: 0 K: 100
Alasan : Dengan fonts yang berupa gaya tulisan anak-anak ini,
diharapkan mampu merepresentasikan ‘suara ‘ anak-anak, yang dalam hal ini berkaitan langsung dengan topik yang
diangkat. b. Sub headline
Jenis huruf : OzHandicraft BT
commit to user
Warna :
Putih C : 0 M: 0 Y: 0 K: 0
Merah C : 0 M: 100 Y: 100 K: 0
Alasan :
Adalah pelajaran sekaligus solusi yang harus diterapkan yang diharapkan mampu mencapai tujuan bersama meminimalisir
hingga memberantas bullying. c. Sub sub headline
Sub sub headline digunakan untuk mendukung headline dan sub headline. Aku
anak baik
Jenis huruf : Catchup
Warna : Merah
C : 0 M: 100 Y: 100 K: 0
Hitam C : 100 M: 100 Y:10 0 K: 100
Deep Yellow C : 0 M: 20 Y: 100 K: 0
Alasan : Dengan fonts yang berupa gaya tulisan anak-anak ini,
diharapkan mampu merepresentasikan ‘suara ‘ anak-anak, semangat untuk menjadi baik.
d. Body text Body text berguna untuk menguatkan headline, sub headline, dan sub sub
headline, berisi tentang penjelasan dan penguraian materi yang disampaikan untuk menginformasi audience lebih lengkap dan jelas. Body text yang
dicantumkan dalam perancangan kampanye STOP BULLYING ini meliputi : 1 dalam booklet dan website banyak berisi penjelasan panjang mengenai :
commit to user
a bullying - definisi,
- ciri-ciri, - karakteristik 3 pelaku utama bullying,
- perilaku bullying, - penyebab bullying,
- tempat-tempat yang harus diwaspadai terjadi bullying, - tanda-tanda mengalami bullying,
- dampak bullying, - solusi, dan lain-lain.
b mengenai instansi pendukung kampanye sosial STOP BULLYING ini yaitu DPPA Kabupaten Sragen
- sejarahnya berdiri - visi dan misi
- tujuan dan maksud - susunan keanggotaan
- bidang urus - alamat
c hukum dan Undang-Undang yang berkaitan dengan bullying 2 pesan-pesan yang mempersuasi dan membantu audience untuk memahami
serta kemudian menarik kesimpulan yang benar untuk diterapkan 3 dalam website juga tercantum contoh-contoh kasus bullying dari situs lain,
media massa, serta terdapat kisah kasus yang ditulis oleh pengguna website.
commit to user
2. Non verbal
a. Logo Jenis logo yang digunakan adalah gabungan dari logograph dan logotype, jadi
gabungan antara gambar dan tulisan, dengan maksud untuk memperjelas maksud dan tujuan.
1 Nilai Visual Logo a Logograph
Logo atau tanda gambar merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan
maupun organisasi Adi Kisrianto, 2007 : 232. Dalam konteks kali ini, logo berfungsi untuk membentuk citra dan karakter yang menunjukkan
hubungannya dengan kepentingan anak-anak. Sehingga visualisasinya berupa 2 orang anak dengan wajah yang ceria. Untuk memberi contoh
kepada anak-anak untuk rukun dengan teman, dan saling menyayangi. b Logotype
Untuk mendukung logograph sekaligus memperjelas maksud dan tujuan yang dikandung, maka logotype yang digunakan adalah berupa
commit to user
headline, seperti yang telah dijelaskan di atas pada sub bab C. Standart Visual, bagian 1. Verbal, a. Headline.
2 Warna Merah
C : 0 M: 100 Y: 100 K: 0 Asosiasi
: kegembiraan, hal yg mendesak, kehangatan, api, peringatan, kekuatan, tenaga, nafsu, agresif, bahaya.
Ukuran : membuat imej kelihatan lebih besar dan lebih dekat ke
mata. Keterlihatan : paling mudah diidentifikasi dan paling menarik
perhatian.
Hitam C : 0 M: 0 Y: 0 K: 100
Asosiasi : duka cita, kekuatan, misteri, ketakutan, ketidakbaha-
giaan. Ukuran
: membuat imej kelihatan lebih kecil dan berkesan berat. Keterlihatan : paling kurang terlihat
commit to user
3 Graphic Standart Manual GSM a Master logo
b Skala ukuran logo
commit to user
c Area isolasi
d Grid logo
commit to user
e Pengecilan minimum
menjadi 0,8 cm
1,208 cm
f Skala prosentase logo
100
commit to user
50
25
g Aplikasi logo yang tidak bisa diterima 1 Jangan mengubah posisi dengan komposisi yang tidak dibenarkan
2 Jangan mengubah proporsi
commit to user
3 Jangan menggunakan konfigurasi warna yang tidak ditetapkan
4 Jangan menggunakan fonts yang tidak ditetapkan
5 Jangan memberi outline yang tidak semestinya
commit to user
b. Ilustrasi
Menggunakan ilustrasi gerak-gerik anak-anak yang ceria, aktif dan lucu dalam segala aktifitasnya sehari-hari, dengan gaya gambar anak-anak dengan warna-
wana yang ceria. Menggunakan teknik pewarnaan dengan pensil warna, agar yang diharapkan mampu menimbulkan perasaan dekatfamilier dengan dunia
anak-anak, sehingga anak-anak dapat lebih mudah menerima.
c. Tipografi Ada beberapa fonts yang berbeda yang digunakan, yang disesuaikan dengan
audience yang dituju. Selain fonts Anja Eliane dan Catchup pada logoheadline dan sub sub headline, serta Oz Handicraft BT pada sub
headline. Terutama pada booklet, fonts yang digunakan dapat lebih terlihat terkelompok berdasarkan materi yang disampaikan kepada sasaran audience
yang berbeda-beda. Untuk segmen anak, menggunakan font Catchup, karena bentuk font yang mewakili gaya tulis anak-anak. Kemudian untuk segmen
dewasa, terbagi yaitu orang tuawali dan gurukaryawan sekolah, yang menggunakan fonts yang terlihat lebih terkesan resmi, seperti : Arial Narrow,
Calibri, serta fonts dekoratif antara lain : Bickley Script LET, Oz Handicraft BT.
commit to user
1 Anja Eliane Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt
Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
2 Catchup Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt
Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
3
Oz Handicraft BT Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
4 Arial Narrow Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy
Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
5 Calibri Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx
Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
6 Bickl ey S cript L E T A a Bb Cc D d E e Ff Gg H h I i J j Kk L l M m Nn Oo Pp Q q Rr S s T t
Uu Vv W w X x Yy Z z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
commit to user
d. Grafis pengikat 1 Logo
Logo dicantumkan dalam semua media yang digunakan, sebagai identitas penjelas sekaligus mengandung headline yang selalu mengingatkan
audience untuk STOP BULLYING. 2 Ilustrasi puzzle
Grafis pengikat ini banyak digunakan dalam booklet, untuk mempertahankan kesatuan grafis.dari halaman demi halamannya, serta
digunakan juga dalam beberapa merchandise items. Grafis pengikat berupa ilustrasi puzzle, yang mengandung arti : seperti puzzle yang harus
disatukan keping demi keping untuk dapat menjadi utuh suatu gambaran yang indah dan dapat dinikmati semua orang, demikian juga permasalahan
bullying ini juga membutuhkan peran serta semua orang tanpa kecuali, untuk dapat menjadi keadaan yang lebih baik tanpa bullying, keadaan
dimana ada kasih sayang dan empati, menghormati dan menghargai, jika
commit to user
semua orang dapat berbuat baik satu sama lain, maka tujuan bersama ini akan mungkin dicapai.
D. Pemilihan Media
1. Poster Ditempatkan di lingkungan sekolah, antara lain : dinding teras sekolah, dinding
kelas, dinding perpustakaan, dinding kantin, dan papan mading majalah dinding. 2. Booklet
Diberikan pada anak saat sosialisasi kampanye “Stop Bullying ” oleh DPPA pihak sekolah kepada anak-anak, orangtuawali murid, guru, dan karyawan
sekolah. 3. Iklan cetak majalahkoran
Sebagai tambahan media komunikasi untuk orang dewasa disekitar anak-anak, maka iklan cetak dapat ditempatkan di majalah lokal Kabupaten Sragen, Genta,
yang biasa dibaca oleh orang dewasa, sehingga diharapkan mampu menginformasi dan mengingatkan orang tuawali murid, guru, dan masyarakat umum.
4. Website Sebagai sumber informasi, serta menyediakan tempat untuk menerima kritik,
saran, dan laporan dari masyarakat, serta menyediakan forum komunikasi, baik itu antar anggota, juga dengan pihak DPPA Kabupaten Sragen, di mana di situ
tersedia konsultan psikologi dan hukum. 5. Banner add
Media yang mudah dilihat orang banyak dalam cakupan audience yang cukup luas, dapat melalui jejaring sosial. Serta dapat disebarluaskan dengan fasilitas
share dan bookmark.
commit to user
6. Kaos Media yang sangat umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman,
serta mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat masyarakat secara luas, dengan keuntungan pemakai tanpa sadar dapat menjadi media komunikasi yang moveable
dengan jangkauan audience yang luas. 7. Topi
Media yang sangat umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman, serta mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat masyarakat secara luas, dengan
keuntungan pemakai tanpa sadar dapat menjadi media komunikasi yang moveable dengan jangkauan audience yang luas.
8. Kartu pos Media komunikasi yang mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat masyarakat
secara luas, baik itu secara visual dan tulisan, sekaligus dapat menjadi alat komunikasi surat menyurat dengan bantuan pos, sehingga dapat bersifat moveable
dengan keuntungan jangkauan audience yang sangat luas. 9. Sticker
Media yang sangat efisien serta mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat masyarakat secara luas apalagi jika ditempelkan pada kendaraan, dengan
keuntungan pemakai tanpa sadar dapat menjadi media komunikasi yang moveable dengan jangkauan audience yang luas.
10. Pin Media yang sangat efisien serta mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat
masyarakat secara luas apalagi dapat digunakan sebagai penghias, dengan keuntungan pemakai tanpa sadar dapat menjadi media komunikasi yang moveable
dengan jangkauan audience yang luas.
commit to user
11. Gantungan kunci Media yang sangat efisien serta mempunyai kesempatan untuk dapat dilihat
masyarakat secara luas apalagi dapat digunakan sebagai penghias, dengan keuntungan pemakai tanpa sadar dapat menjadi media komunikasi yang moveable
dengan jangkauan audience yang luas. 12. Kalender
Dapat menjadi alat pengingat yang sangat efisien paling tidak selama setahun, apalagi dapat digunakan sebagai hiasan serta gunanya sebagai kalender itu sendiri.
13. Bolpoint Dapat menjadi media komunikasi dan pengingat yang sangat efisien, apalagi dapat
digunakan sebagai alat tulis, yang memungkinkan moveable dan jangkauan audience yang luas.
14. Pensil Dapat menjadi media komunikasi dan pengingat yang sangat efisien, apalagi dapat
digunakan sebagai alat tulis, yang memungkinkan moveable dan jangkauan audience yang luas.
15. Penghapus bungkus Dapat menjadi media komunikasi dan pengingat yang sangat efisien, apalagi dapat
digunakan sebagai alat tulis, yang memungkinkan moveable dan jangkauan audience yang luas.
16. Taplak meja kantin Sebagai media komunikasi dan pengingat serta dapat juga sebagai ambient media
di kantin, yang notabene merupakan salah satu tempat yang biasanya terjadi bullying, tempat anak-anak sekolah beraktivitas di lingkungan sekolah.
commit to user
17. Tatakan gelas Sebagai media komunikasi dan pengingat yang juga dapat menjadi ambient media
di kantin, di kantor guru, serta dapat digunakan di rumah. 18. Door sign
Sebagai media komunikasi dan pengingat serta dapat juga sebagai ambient media di setiap ruangan berpintu di lingkungan sekolah.
19. Pembatas buku Buku sebagai salah satu alat pendukung utama belajar anak, pembatas buku selain
gunanya itu sendiri, juga dapat sebagai media komunikasi dan pengingat yang juga dapat menjadi ambient media yang praktis serta bermanfaat bagi belajar
anak. 20. Paper bag
Sebagai alat untuk menampung beberapa items yang didapat sehingga bisa dibawa dengan praktis, kemudian dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi.
E. Prediksi Biaya