commit to user 8
8 akademis bagi penulis dalam pencapaian gelar kesarjanaan dalam bidang
Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk mengembangkan dan memperluas wacana pemikiran dan
pengetahuan serta untuk lebih meningkatkan dan mendalami berbagai teori yang penulis dapat selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta
D. MANFAAT PENELITIAN
Penulis pun berharap bahwa kegiatan penelitian hukum ini akan dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, bagi orang lain dan juga bagi bidang ilmu
yang diteliti. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian hukum ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis a. Penelitian hukum ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan
karya ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan hukum. Memberikan masukan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya,
dalam ilmu hukum pada umumnya dan khususnya hukum pidana yang berkaitan dengan tindak pidana narkotika.
b. Salah satu usaha memperbanyak wawasan dan pengalaman serta menambah pengetahuan tentang Hukum Acara Pidana
c. Hasil penelitian hukum ini dapat dipakai sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang sejenis berikutnya, disamping itu sebagai pedoman bagi
penelitian yang lain. 2. Manfaat Praktis
a. Memberikan jawaban atas masalah yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian
b. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh.
commit to user 9
9
E. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Menurut Peter Mahmud Marzuki, penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin
hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi” Peter Mahmud Marzuki, 2010: 35. Penelitian hukum menurut Hutchison dibedakan menjadi 4 tipe
yaitu: Doctrinal Research; Reform-Oriented Research,Theoretical Research; Fundamental Research Hutchison dalam Peter Mahmud Marzuki, 2007: 32-
33. Ketiga tipe penelitian hukum yang dikemukakan Hutchinson yaitu Doctrinal Research, Reform-Oriented Research, dan Reform-Oriented
Research menurut Peter Mahmud Marzuki merupakan penelitian doktrinal sedangkan penelitian sosiolegal termasuk dalam tipe keempat yaitu
Fundamental Research Peter Mahmud Marzuki, 2010: 33. Penelitian hukum ini termasuk kedalam penelitian doktrinal atau normatif karena bidang
keilmuan hukum bersifat preskriptif yaitu melihat hukum sebagai norma sosial bukan gejala sosial.
2. Sifat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini dalah penelitian yang bersifat preskriptif dan terapan. Sebagai suatu ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum
mempelajari tujuan hukum, nilai nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep konsep hukum dan norma norma hukum. Sebagai ilmu terapan ilmu
hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hukum Peter Mahmud Marzuki, 2010:22.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian hukum diantaranya: a. Pendekatan perundang-undangan Statute Approach.
b. Pendekatan kasus Case Approach. c. Pendekatan historis Historical Approach.
d. Pendekatan perbandingan Comparative Approach. e. Pendekatan konseptual Conseptual Approach Peter Mahmud Marzuki,
2010: 93-94. Dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan
commit to user 10
10 pendekatan kasus Case Approach yaitu pendekatan terhadap putusan
Mahkamah Agung. 2836KPID.SUS2010 TANGGAL 25 JANUARI 2011
4. Sumber Penelitian
Penelitian ini menggunakan sumber-sumber penelitian berupa bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum primer adalah bersifat autoritatif,
yaitu mempunyai otoritas, yang meliputi : a. Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana c. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman
d. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika e. Putusan MAHKAMAH AGUNG 2836KPID.SUS2010 TANGGAL 25
JANUARI 2011 Sedangkan bahan-bahan hukum sekunder berupa semua publikasi
tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi, yang meliputi : buku teks, kamus hukum dan jurnal hukum yang relevan dengan
topik penelitian 5.
Teknik Pengumpulan Sumber Penelitian
Teknik pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu pengumpulan bahan hukum
sekunder. Penulis mengumpulkan bahan hukum sekunder yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti yang digolongkan sesuai
dengan katalogisasi. Selanjutnya bahan hukum yang diperoleh kemudian dipelajari, diklasifikasikan, dan selanjutnya dianalisis lebih lanjut sesuai
dengan tujuan dan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan bahan hukum yang dipergunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: Studi
dokumen atau bahan pustaka yaitu pengumpulan bahan hukum sekunder. Penulis mengumpulkan bahan hukum sekunder dari peraturan perundang-
undangan, buku-buku, karangan ilmiah, dokumen resmi, serta pengumpulan bahan hukum melalui media internet.
commit to user 11
11
6. Teknik Analisis Bahan hukum
Dalam penelitian ini, isu hukum akan dianalisis dengan dengan logika deduktif. Pengunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis
mayor pernyataan bersifat umum. Kemudian diajukan premis minor bersifat khusus, dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan atau
conclusion Peter Mahmud Marzuki, 2006:47. Di dalam logika silogistik untuk penalaran hukum yang bersifat premis mayor adalah aturan hukum
sedangkan premis minornya adalah fakta hukum. Logika deduktif merupakan suatu teknik untuk menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi
kasus yang bersifat individual Johnny Ibrahim, 2008:249.
F. SISTEMATIKA PENULISAN HUKUM
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai sistematika penulisan hukum, maka penulis menjabarkannya dalam sistematika penulisan
hukum. Adapun sistematika penulisan hukum terdiri dari 4 empat bab dimana tiap-tiap bab terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk memudahkan
pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika penulisan hukum tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Hukum
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan Kerangka Teori yang berisi :Tinjauan Tentang
Putusan Hakim, Tinjauan Pertimbangan Hakim, Tinjauan Tentang Kebebasan Hakim, Tinjauan Tentang BAP. Tinjauan Tentang Upaya
Hukum. Tinjauan Tentang Narkotika, Kerangka Pemikiran dan Dalam kerangka pemikiran, memberikan gambaran hubungan antara konsep-
konsep khusus yang ingin dan akan di teliti.
commit to user 12
12 BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai mengetahui kesesuaian pengajuan kasasi oleh terdakwa dengan alasan putusan Pengadilan Negeri
Surabaya hanya didasarkan pada keterangan BAP Kepolisian dalam perkara narkotika dengan ketentuan KUHAP dan pertimbangan
Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus pengajuan kasasi oleh terdakwa dengan alasan putusan Pengadilan Negeri
Surabaya hanya didasarkan pada keterangan BAP Kepolisian BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang menguraikan secara singkat tentang simpulan akhir dari pembahasan dan jawaban atas rumusan
permasalahan, dam saran-saran yang didasarkan atas permasalahan yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
commit to user 13
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori 1.
Tinjauan Tentang Putusan Hakim a.
Pengertian Putusan Hakim
Suatu perkara pidana dapat dikatakan selesai atau berakhir apabila hakim telah mengeluarkan suatu putusan. Pengertian putusan
hakim itu sendiri adalah suatu karya menemukan hukum yaitu menetapkan bagaimanakah seharusnya menurut hukum dalam suatu
peristiwa yang menyangkut kehidupan dalam suatu negara hukum, sedangkan pengertian lain mengenai putusan hakim adalah hasil
musyawarah yang bertitik tolak dari surat dakwaan dengan segala sesuatu yang terbukti dalam pemeriksaan di sidang pengadilan M. Yahya
Harahap, 2006:326. Menurut Pasal 1 angka 11 Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana, yang dimaksud dengan Putusan Pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapakan dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat
berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.
Syarat sahnya putusan hakim sangat penting artinya karena akan dilihat apakah suatu putusan memiliki kekuatan hukum atau tidak.
Adapun syarat sahnya suatu putusan hakim yaitu: a. Memuat hal-hal yang diwajibkan;
b. Diucapkan di sidang yang terbuka untuk umum. Pasal 18 Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 menyebutkan
bahwa pengadilan memeriksa dan memutus perkara pidana dengan hadirnya terdakwa, kecuali apabila undang-undang menentukan lain.
13